Find Us On Social Media :

Bikin Geger Lantaran Sebut Nabi Muhammad SAW Ingusan dan Tak Terawat Saat Ceramah, Gus Muwafiq Kini Beri Klarifikasi, Mantan Asisten Gus Dur Sebut Ucapannya Hanya Sebatas Analogi

Gus Muwafiq

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Sosok KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq belakangan menjadi sorotan publik.

Gus Muwafiq dituding menghina Nabi Muhammad SAW saat tausiah di Purwodadi, Jawa Tengah

Dikutip dari Warta Kota, video pernyataan Gus Muwafiq diunggah ulang di kanal YouTube Ach Sin, Sabtu (30/11/2019).

Baca Juga: Kisah Sorban, Sandal dan Parfum Mbah Moen yang Diberikan pada Gus Miftah Sebelum Sang Empunya Wafat, Sering Beliau Pakai Semasa Hidupnya

Dalam video tersebut, mantan asisten Gus Dur itu menyebut Nabi Muhammad SAW ingusan dan tidak terawat dalam bahasa jawa.

"Tapi kita-kita menggambarkan kelahiran Nabi Muhammad berbagai macam, Nabi lahir biasa saja, ada yang menceritakan kelahiran Nabi wajahnya bersinar. Kalau bersinar tentu ketahuan, dan dibunuh temannya Raja Abrahah," ungkap Gus Muwafiq.

"Ada cerita wajah saat lahir wajah nabi sampai ke langit, kalau begitu bisa dicari orang Yahudi. Kelahiran Nabi itu biasa saja, kecilnya juga ingusan, ikut kakeknya. Kalau anak kecil ikut kakektidak terurus. Kakek itu berada di mana saja, mengurus anak tidak bisa," tambahnya.

Baca Juga: Gus Miftah Akhirnya Buka Suara Soal Kabar Sunat Deddy Corbuzier

Tak pelak, pernyataan Gus Muwafiq tersebut viral di media sosial dan dinilai meleceh Nabi.

Kini Gus Muwafiq pun mengklarifikasi soal tuduhan menghina Nabi Muhammad SAW.

Lewat sebuah video yang diunggah Gus Miftah di Instagram @gusmiftah, Gus Muwafiq menegaskan cinta kepada Rasulullah SAW. 

Baca Juga: Gus Miftah, Sosok Ulama Nyentrik yang Tak Segan Datang ke Kelab Malam untuk Berdakwah

Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik itu, Gus Muwafiq tampak mengenakan peci hitam dan baju putih.

Gus Muwafiq meminta maaf atas segala pernyataannya ketika memberikan tausiah di Purwodadi, Jawa Tengah.

Ia mengaku telah diingatkan oleh banyak kaum muslim tentang pernyataanya yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Senjatanya Dibawa Lari Kawan Sendiri, 2 Anggota KKB Purom Wenda Papua Tewas Ditembak Mati, Markasnya di Distrik Balingga Berhasil Dikuasai TNI

"Assalamualaikum warahmatullah wabatrakatu. Saya Ahmad Muwafiq, dengan senang hati saya banyak diingatkan olah kaum muslimin dan oleh warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah. Saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin (mencintai) rasulullah," ungkap Gus Muwafiq.

"Akan tetapi saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi, sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut," jelasnya.

Gus Muwafiq pun menyebutkan analogi yang disampaikannya hanya untuk menjawab pertanyaan para milenial tentang cahaya Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ditodong 20 Pertanyaan oleh Penyidik, Nella Kharisma Bantah Selingkuh dengan Mantan Bupati Kediri, Minta Publik Tak Mempercayai

Sebab, pertanyaan tersebut sangat rumit dan harus dijawab sederhana untuk menghentikan pertanyuaan susulan yang mungkin akan kembali diajukan.

"Saya yakin dengan seyakin-yakinnya, Nur (cahaya) Muhammad itu memancarkan sinar, akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya, 'apakah sinarnya seperti sinar lampu? dan semakin dijawab akan semakin tidak ada juntrungnya (ujungnya)," jelas Gus Muwafiq.

"Lantas terkait dengan kalimat rembes. Rembes itu dalam bahasa jawa artinya 'punya umbel', tidak ada lain. Bahasa saya, rembes itu umbelan ggitu," jelasnya memegang hidungnya menganalogikan ingus.

Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Bungkusan Plastik Berisi Granat, 2 Anggota TNI Jadi Korban Ledakan di Monas Saat Tengah Berolahraga

Ingus yang dimaksud katanya merujuk pada pengalamannya ketika melihat seorang anak yang diasuh oleh seorang kakek.

Anak itu katanya tidak terurus karena kakek akan memperbolehkan sang anak ubntuk bermain sesuka hatinya.

"Ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya, 'apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini akan bersih? karena kakek biasanya saking cintanya sama anak-sama cucu, sampai cucunya kadang apa-apa boleh. Hal itu saja sebenarnya," ungkapnya.

Baca Juga: Kerap Cium dan Gelendotan Manja dengan Sarwendah, Aksi Betrand Peto Dianggap Netizen Berlebihan, Ruben Onsu Justru Tak Masalah dan Ngaku Paham Putra Angkatnya Tengah Akhil Baligh

Meski begitu, Gus MUwafiq mengaku berterima kasih karena telah diingatkan oleh seluruh masyarakat.

"Nah sekarang Alhamdulillah saya diingatkan terima kasih, dan demi Allah tidak sedikit pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil didik untuk menghargai Rasulullah, ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan," jelas Gus MUwafiq.

"Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri juga tidak tahu jawabannya, karena mereka sudah tidak percaya dengan semua jawaban-jawaban kita," tambahnya.

Baca Juga: Digugat Cerai Tiwi Eks T2 Gara-gara Masalah Ekonomi, Shogo Sakuramoto Ternyata Tak Sanggup Nafkahi Buah Hati

Terakhir Gus Muwafiq kembali meminta maaf kepada seluruh kaum muslimin.

Nasehat, sanggahan hingga kritik keras yang disampaikan masyarakat menurutnya adalah teguran dari Allah SWT.

Baca Juga: Bukti Keluwesan Menlu Retno Marsudi, Tanpa Jaim Joget Ala Tik Tok dengan Para Influencer, Begini Gayanya

"Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar anda (saya) lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenernya sederhana, tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat," ungkap Gus Muwafiq.

"Pada seluruh kaum muslimin, saya mohon maaf, Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," tutup Gus Muwafiq.

(*)