Gridhot.ID - Perusahaan Garuda Indonesia sedang jadi sorotan habis-habisan.
Pasalnya, Bea Cukai menemukan adanya onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di dalam pesawat baru Garuda Indonesia.
Petugas menemukan barang-barang tersebut saat melakukan pengecekan di hangar pesawat milik PT GMF di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Minggu (17/11/2019).
Keputusan bulat pun akhirnya diambil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, memberhentikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Ari Askhara akibat terlibat penyelundupan Harley Davidson.
Dikutip Tribunnews.com dari Kontan.co.id, Ari Askhara ternyata baru satu tahun menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Ari Askhara terpilih menjadi Dirut Garuda Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 September 2018 lalu.
Ari Askhara dipilih menjadi Dirut Garuda Indonesia menggantikan Pahala Nugraha Mansury yang juga menjabat setahun sejak 2017.
Pria kelahiran 13 Oktober 1971 ini sebelulmnya menjabat sebagai Dirut Pelindo III pada Mei 2017.
Karier Ari Askhara di BUMN dan Pendidikan
Ari Askhara bisa disebut cukup berpengalaman lantaran ia beberapa kali mengisi jajaran direksi BUMN.
Sebelum di Pelindo II, Ari Askhara pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan operatur pelabuhan pada 2014.
Namun jabatan tersebut hanya ia emban selama tujuh bulan hingga Desember 2014.
Selama jeda dari 2014 ke 2017, Ari Askhara tetap berada di jajaran BUMN.
Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia hingga 2016.
Kemudian Ari Askhara menjabat Direktur HR dan Pengembangan Sistem di PT Wijaya Karya (Persero) (Tbk).
Latar belakang pendidikan Ari Askhara tak jauh-jauh dari bidang yang digelutinya pada ekonomi dan bisnis.
Ari Askhara diketahui merupakan lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ari Askhara kemudian melanjutkan pendidikan master Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia (UI) Depok.
Kalah Sama Sandiaga Uno
Berikutnya, tahukah anda bahwa harga brompton yang diduga diselundupkan dirut Garuda Indonesia masih kalah dari harga Brompton milik mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Jenis Brompton yang diduga diselundupkan dirut garuda indonesia adalah Brompton Explorer.
Ini merupakan salah satu seri terbaru Brompton dengan harga fantastis.
Brompton jenis ini dibuat untuk touring jarak jauh atau touring di medan yang agak berat.
Makanya sudah memiliki tas besar tersendiri.
Sasaran pengguna brompton explorer adalah para petualang.
Di Indonesia, harga brompton explorer ada di kisaran Rp 50 - Rp 53 juta.
Lalu bagaimana dengan jenis sepeda lipat brompton milik Sandiaga Uno?
Jenis Brompton milik Sandiaga Uno adalah CHPT3.
Harga Brompton CHPT3 jauh lebih mahal dari Brompton Explorer.
Harga pasaran CHPT3 di Indonesia ada di kisaran Rp 70 juta.
Dilansir Kompas.com, Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pemilik motor dan sepeda tersebut merupakan karyawan on board dalam penerbangan dari Perancis ke Indonesia.
“Dibawa oleh salah satu karyawan yang on board dalam penerbangan tersebut,” kata Ikhsan dalam keterangan resminya.
Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019).
Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis.
Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, pada bagian kabin kokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.
Selain itu, juga tidak ditemukan barang kargo lain seperti yang dilaporkan pihak Garuda Indonesia.
“Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat (tempat bagasi penumpang) ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna coklat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,” ucap dia.
Tanggapan Tommy Kurniawan
Tommy Kurniawan, aktor yang kini duduk di Komisi VI DPR RI, mengapresiasi tindakan tegas Erick Thohir tersebut.
Saat dimintai keterangan, Kamis (5/12/2019), Tommy Kurniawan mengatakan, apa yang dilakukan Erick Thohir sangat tepat sekali.
Hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan Presiden RI Joko Widodo agar pejabat dapat menjalankan tugasnya secara amanah.
"(Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir) Sangat tepat sekali," kata Tommy Kurniawan.
Erick Thohir, lanjut Tommy Kurniawan, telah melakukan tindakan tegas dengan mencopot Dirut Garuda Indonesia terkait dugaan penyelundupan motor mewah tersebut dan jenis lainnya.
"Sesuai apa yang dikatakan Pak Jokowi, sudah tidak jaman pejabat publik bertindak seperti itu," kata Tommy Kurniawan.
Menurut Tommy Kurniawan, seharusnya pejabat utama dalam BUMN atau apapun itu, bisa memberi contoh positif dan melaksanakan pelayan baik ke masyarakat daripada kepentingan pribadinya.
"Seharusnya melakukan inovasi, pengembangan dan hal-hal lain yang memajukan BUMN melalui masing-masing badan usahanya," jelas Tommy Kurniawan.
Baginya, dicopotnya Ari Askhara dari jabatannya itu menjadi peringatan keras kepada pejabat publik.
"Marilah kita bekerja secara profesional dan memajukan perusahaan dan memagang amanah Presiden Jokowi," ucap Tommy Kurniawan.(cc)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Dirut Garuda Indonesia yang Selundupkan Harley Ternyata Lulusan Kampus Papan Atas"