Find Us On Social Media :

Senggol Pemerintah yang Sering Beri Diskon Hukuman Koruptor, KPK Sebut Kurangnya Fasilitas Penjara Jadi Alasan Favorit Para Tahanan, Wakil Ketua Ingin Para Narapidana Berasa di Rumah

Logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Pemberian grasi kepada para koruptor terkadang menimbulkan kontra di kalanagn pengamat termasuk masyarakat.

Kebanyakan tahanan mengajukan grasi karena tidak adanya sarana tertentu yang menunjang kehidupan terpidana korupsi tersebut di tahanan.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, perbaikan sarana dan prasarana di dalam penjara lebih diutamakan dibandingkan pemberian grasi kepada terpidana koruptor.

Baca Juga: Viral Pernyataan Kontroversial Pria Diduga Ari Ashkara Tolak Pengunduran Diri, Bikin Panas Erick Thohir hingga Ancam Akan Dipecat Secara Tak Hormat: Kalo Merasa Salah, Berjiwa Samurai Lah!

Hal tersebut disampaikan Saut saat menjadi pembicara di acara Cross Check bertajuk Hentikan Diskon Hukuman Koruptor yang digelar di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019).

"Karena dari 1.000 yang di penjara KPK, baru beberapa orang yang diberi grasi dengan alasan tidak ada sarana dan seterusnya, saya pikir kita beresin sarananya dulu sehingga orang juga dipenjara seperti di rumah idealnya," kata dia.

Saut mengatakan, dengan sarana dan prasarana yang baik, terpidana yang di penjara hanya merasa fisiknya saja yang dikurung.

Baca Juga: Diduga Selundupkan Barang Mewah Pakai Fasilitas Negara Sampai Terungkap Perselingkuhannya, Sosok Direktur Garuda Indonesia Ternyata Beda Jauh di Mata Tetangga, Kampung Halaman Bongkar Sifat Aslinya

Sebab, meskipun dikurung, mereka tetap mendapatkan mendapatkan fasilitas yang baik, mulai dari kesehatan, sarana olahraga, hingga berkomunikasi dengan keluarga kapan saja.