Sang Adik Kini Gencar Bersih-bersih Perusahaan Plat Merah, Kakak Erick Thohir Tak Perlu Takut Kena Imbas Meski Perusahaan Batu Baranya Jadi yang Terbesar di Indonesia

Senin, 09 Desember 2019 | 18:42
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari dan Forbes.com

Erick Thohir dan Garibaldi Thohir

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Kiprah Erick Thohir sebagai Menteri BUMN selalu berhasil menarik perhatian publik.

Apalagi setelah Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina dan mencopot jabatan Ari Askhara dari Direktur Utama Garuda Indonesia.

Keputusan yang dibuat oleh Erick Thohir itu pun banyak mendapat dukungan dari banyak pihak.

Baca Juga: Buntut Panjang Kasus Penyelundupan oleh Ari Askhara, Suami Iis Dahlia Dikabarkan Jadi Pilot di Pesawat Garuda Indonesia yang Angkut Harley Davidson dan Sepeda Brompton

Pasalnya, Erick kini tampaknya tengah gencar bersih-bersih perusahaan plat merah.

Tak hanya Erick, sang kakak yang bernama Garibaldi Thohir juga tengah menjadi sorotan.

Nama Garibaldi Thohir alias Boy Thohir sendiri sudah tak asing lagi dalam dunia usaha.

Baca Juga: Sudah Bersahabat Sejak SMP, Sandiaga Uno Soroti Perubahan Erick Thohir Usai Jadi Menteri BUMN, Singgung Gaya Bicara Hingga Minta Rekannya Hati-hati

Anak dari salah satu pendiri Astra Muhammad Teddy Thohir ini merupakan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Dikutip Kompas.com dari Forbes Senin (9/12/2019), pria berusia 54 tahun ini masuk sebagai orang terkaya di Indonesia di urutan ke-17.

Total kekayaannya tercatat sebesar 1,6 miliar dollar AS atau setara Rp 22,4 triliun.

Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari PT Adaro Energy.

Baca Juga: Belum Beres Kasus Selundupan Onderdil Harley Davidson yang Rugikan Negara Sampai Rp 1,5 M, Garuda Indonesia Ketahuan Angkut Mobil Ferrari, Barang Ilegal Lagi?

Boy Thohir sendiri merupakan Presiden Direktur dari PT Adaro Energy Tbk.

Meski swatsa, Adaro sejauh ini jadi perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.

Tahun 2005, Boy bersama Sandiaga Uno, Theodore Rachmat, dan Soeryadjaya membentuk konsosium untuk mengambil alih saham Adaro Energy dari perusahaan asal Australia.

Baca Juga: Garuda Indonesia Sebut Bukan Direksi yang Bawa, Inilah Identitas 2 Karyawan yang Selundupkan Onderdil Limited Edition Harley Davidson dan Sepeda Brompton, Baru Ketahuan Saat Pesawat Mendarat di Hanggar GMF

Go-Jek
Go-Jek

Garibaldi Thohir

Pembelian Adaro jadi titik balik Boy dalam pencapaian bisnisnya.

Dalam kurun waktu beberapa tahun, Adaro menjelma jadi produsen batu bara terbesar di Indonesia menggeser PT Kaltim Prima Coal.

Tahun 2008, Adaro resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Produk batu bara Adaro dinilai membawa konsep ramah lingkungan dengan brand Envirocoal.

Kiprah bisnisnya tak hanya berkutat di batu bara.

Baca Juga: Orang Dalam Berasa Kebal Aturan, Sosok Penumpang yang Bawa Onderdil Harley Davidson Ilegal di Pesawat Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Berstatus Direksi Garuda Indonesia, Pihak Maskapai Kini Lepas Tangan

Boy juga tercatat sebagai pemilik perusahaan pembiayaan WOM Finance, operator perusahaan air minum, hingga jaringan restoran Hanamasa.

Di Jakarta, bisnis Boy juga terbilang besar.

Lewat Grup Wahana Artha, perusahaannya menjadi pemegang main dealer yang mendistribusikan motor merek Honda.

Baca Juga: Borok Selir Dirut Garuda Indonesia Terbongkar Lagi, Berani Buat Penerbangan Amsterdam Tertunda Gara-gara Cari Sandal, Jabatan Ari Askhara Digunakan Mentah-mentah

Kendati demikian, riwayat bisnisnya tak selamanya mulus.

Boy yang menyandang gelar MBA dari Northrop University Amerika Serikat, memulai kariernya dengan bergabung di Astra, perusahaan yang dirintis ayahnya.

Berbekal pengalaman di Astra, Boy mencoba peruntungan dengan terjun ke bisnis properti.

Boy membeli tanah di kawasan Kasablanka, Jakarta.

Baca Juga: Garuda Indonesia Sebut Bukan Direksi yang Bawa, Inilah Identitas 2 Karyawan yang Selundupkan Onderdil Limited Edition Harley Davidson dan Sepeda Brompton, Baru Ketahuan Saat Pesawat Mendarat di Hanggar GMF

Sayang, usaha propertinya tak berjalan mulus. Perusahaan propertinya lantas dijual ke ayahnya.

Tahun 1992, Boy mulai melirik bisnis batubara yang dianggapnya sangat cerah.

Boy membeli perusahaan batu bara di Sawahluntio, PT Allied Indo Coal.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Forbes