Gridhot.ID - Siapa sih yang tidak kenal Tri Rismaharini?
Ya, Tri Rismaharini adalah wali kota perempuan pertama Surabaya yang sudah mejabat selama dua periode.
Sejak dilantik sebagai Wali Kota Surabaya pada 28 September 2010, Risma sudah mencuri banyak perhatian masyarakat, bukan hanya di Surabaya, melainkan juga di Indonesia.
Bahkan pemimpin mancanegara pun juga turut kagum dengan kebijakan-kebijakan dan cara memimpin Risma.
Belakangan ini dikabarkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini diundang berbicara dalam Perayaan Hari Hak Perempuan Turki di Ankara, Turki, Rabu (11/12/2019).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diundang menjadi pembicara dalam forum bertajuk "International Forum of Women in Local Governments" di Turki.
Forum Internasional ini berlangsung selama dua hari, yakni pada 11-12 Desember 2019 di ATO Congresium, Ankara, Turki.
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan momen perayaan Hari Hak Perempuan yang berlangsung setiap 5 Desember di negara tersebut.
Di Forum Internasional ini, Risma memaparkan program pemberdayaan perempuan seperti penutupan lokalisasi Dolly.
"Disitu saya mengambil keputusan serius dan berisiko menutup semua prostitusi satu per satu," kata Risma di ATO Congresium, Ankara Turki.
Risma bercerita, penutupan eks lokalisasi mulai dilakukan sejak tahun 2012 secara bertahap.
Selain memikirkan proses penutupan, lanjut Risma, pihaknya juga memberikan solusi bagi warga terdampak, mulai dari pekerja seks, mucikari, penyanyi karaoke hingga tukang parkir.
Menurut Risma, penutupan itu juga sebagai upaya menekan trafficking di Surabaya.
Sebab, hampir tiap bulan, ia harus bekerja dengan pihak kepolisian untuk menangani kasus perdagangan manusia yang melibatkan perempuan dan anak-anak.
Risma menjelaskan, setelah pihaknya melakukan kajian terhadap kasus trafficking, ditemukan akar persoalannya.
Salah satunya, karena terdapat enam lokalisasi di Surabaya.
Namun, Risma memastikan, setelah lokalisasi ditutup enam wilayah eks lokalisasi itu telah berubah.
Area yang dahulunya ladang prostitusi, kini disulap menjadi tempat kreatif.
“Dimana banyak bisnis lokal dapat tumbuh. Usahanya macam-macam, ada batik, makanan, dan banyak lagi,” katanya.
Forum bertajuk 'International Forum Of Women In Local Goverments' itu diikuti oleh sekitar tiga ribu peserta yang terdiri dari kurang lebih 27 pemimpin perempuan di dunia, politisi, akademisi serta masyarakat dari berbagai kota di Negara Turki.
Bahkan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga hadir dalam forum tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Wali Kota Surabaya Diundang Presiden Erdogan ke Turki, Risma Paparkan Keberhasilan Penutupan Dolly"