Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Mengahadapi sebuah permasalahan seharusnya bisa diselesaikan oleh seseorang dengan pikiran yang jernih.
Pasalnya jika tak menyelesaikannya dengan pikiran jernih, seseorang bisa terjerumus pada hal-hal yang membahayakan diri sendiri.
Salah satu hal yang biasa dijumpai pada orang yang frustasi dengan masalah hidup dan tak bisa diselesaikan akan mengambil jalan bunuh diri.
Seperti yang belakangan ini diberitakan dan membuat heboh warga Ponorogo, Jawa Timur.
Seorang ibu dan anak asal Ponorogo, Jawa Timur ditemukan tak bernyawa usai menenggak racun serangga.
Tindakan nekatnya itu diduga karena ia megalami depresi karena keputusan sang suami untuk menikah lagi.
Tak hanya sendiri Winarsih menenggak racun serangga yang dicampur ke dalam susu bersama kedua anaknya.
Untungnya nyawa salah satu anaknya berhasil diselamatkan.
Sayang nyawanya dan anak bungsunya, Kirana Tosada tak dapat diselamatkan.
Dilansir dari Kompas TV pada Jumat (13/12/2019), jenazah Winarsih dan anaknya akhirnya dibawa pulang ke kampung halamannya yang berada di Desa Bakalan, Wonogiri, Jawa Tengah.

:quality(100)/photo/2018/07/25/85959202.jpg)
FR nekat minum racun serangga setelah diputus pacarnya.
Kedua jenazah itu dimakamkan dalam satu liang lahat seperti permintaan Winarsih.
Tangisan keluarga mengiringi pemakaman jenazah Winarsih dan Kirana Tasoda.
Bahkan beberapa keluarga terlihat jatuh pingsan tak bisa menahan kesedihan.
Berdasarkan keterangan polisi, Winarsih rupanya telah mengalami depresi selama bertahun-tahun hingga nekat mengakhiri hidupnya.
"Sementara ibunya ini udah depresi kira-kira 5 sampai 8 tahun sebesar anaknya yang kecil, usianya kan 8 tahun," ujar Kapolsek Purwantoro Iptu Aris Joko Narimo
Ia menambahkan jika anak pertamanya tersebut sempat meminta bantuan warga sekitar usai meminum susu.
"Anak yang pertama keluar lewat dapur dan meminta bantuan dari warga, kemudian warga ke sini mereka masih dalam keadaan hidup," ujarnya.
Surat wasiat yang diduga kuat ditinggalkan oleh Winarsih yang tenggak racun bersama anaknya
Sayang usaha warga terlambat sebab saat dibawa ke rumah sakit, Winarsih dan Kirana Tasoda meninggal dunia.
Dikutip dari Tribun Solo, Winarsih mengajak kedua anaknya, yakni KT (7) dan ZI (10), minum insektisida atau obat hama bersama-sama.
Kapolsek Purwantoro Iptu Aris Joko Narimo menyebut, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
Termasuk, apa motif W, bunuh diri dan begitu tega mengajak anaknya melakukan hal serupa.
Selain obat hama, polisi juga mengamankan barang bukti lain, yakni secarik kertas bertuliskan tulisan tangan, yang diyakini ditulis oleh W.
Secarik kertas itu diduga kuat adaah surat wasiat yang ditinggalkan oleh W.
Tampak robekan kertas itu dirobek dengan tergesa-gesa.
Jenazah Ibu dan anak yang nekat meminum racun di Ponorogo.
Dalam kertas itu Winarsih menuliskan pesan berbahasa Jawa dengan pulpen warna hitam.
Winarsih menuliskan permintaan terakhir yang diharapkanya akan dikabulkan keluarga yang ditinggalkan, setelah dia tewas.
"Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni (Kalau saya mati saya ingin dikubur bersama keluargaku dengan cara ditumpuk, kalau tidak aku akan menghantui).(*)