Dapati Kontrak Harga Alutsista Kemahalan, Jokowi Minta Prabowo Lakukan Hal Ini, DPR Pertanyakan Persetujuan

Selasa, 17 Desember 2019 | 19:25
Kompas.com

Prabowo Subianto

GridHot.ID -Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebutkan adanya masalah dalam kontrak lama pengadaanalat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan pihak luar negeri.

Hal tersebut berakibat pada mahalnya harga beberapa alutsista.

Dilansir dari tayangan Kompas TV, Jumat (13/12/2019), Presiden Joko Widodo kemudian meminta Prabowo untuk menegosiasi ulang kontrak.

Baca Juga: Punya Alutsista Super Lengkap, Rangking Kekuatan Militer Israel Nyatanya Tetap Berada di Bawah Indonesia, Mengapa Demikian?

"Kita perintah Bapak Presiden soal alutsista dianggap terlalu mahal, sedang ditinjau kembali. Kita sedang mereview, mengkaji. Kita diperintah nego kembali begitu oleh Bapak Presiden," ujar Prabowo,di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).

"Ya kita kan pelaksana, jadi pandai-pandai jaga kepentingan nasional," sambungnya.

Walau begitu, Prabowo tidak menyebutkan kontrak bermasalah yang dimaksudnya.

Baca Juga: Seharga 7 Triliun Rupiah, Begini Tampilan Interior Pesawat Pribadi Presiden Vladimir Putin dengan Toilet dan Wastafel Berlapis Emas

Menanggapi hal tersebut, sebagaimana diberitakan Kompas.com, anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin akan bertanya soal kontrak alutsista yang disebutkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bermasalah.

"Iya, harus kita tanyakan informasi itu. Ini kan intern pemerintah supaya kami konfirmasi apakah betul bahwa dulu kami menyetujui kontrak-kontrak ini dan sepakat untuk bidang pertahanan ini apa saja? Kontrak itu perlu dipertanyakan," kata TB Hasanuddin saat ditemui di Kampus Paramadina, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (16/12/2019).

TB Hasanuddin mengaku sudah mendapat informasi sekilas tentang kontrak-kontrak tersebut.

Baca Juga: Gentayangan di Langit Bawean, Keberadaan 5 Pesawat Amerika Berhasil Diendus TNI AU, Langsung Kirim Jet Tempur F-16 untuk Duel Lawan F-18 US Navy, Tapi Justru Begini Endingnya

Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi detail dan resmi terkait kontrak apa saja yang dimaksud Prabowo tersebut.

"Saya mendapatkan informasi ada beberapa kontrak yang nanti harus dilihat, disisir, dan ditinjau ulang. Sampai sekarang Komisi I belum mendapat informasi terkait kontrak-kontrak mana saja yang dimaksud oleh Pak Prabowo," ujar dia.

Dia mengatakan, kontrak-kontrak tersebut berada di pihak pemerintah sehingga DPR tidak mengetahui detail kontrak tersebut.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Kompas TV