Find Us On Social Media :

Uji Mental Ahok, Said Didu Beri Tantangan: Datang ke Menteri Keuangan, Minta Bayar Utang Pemerintah ke Pertamina! Katanya Orang Hebat...

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dan Ahok

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Jokowi dikenal sebagai presiden yang getol dengan visi misi soal pembangunan untuk Indonesia.

Semenjak memimpin, berbagai proyek pembangunan infrastruktur telah dilakukan di berbagai daerah.

Namun, ternyata masih ada program yang mengganjal dalam visi misinya.

Baca Juga: Hanya Diam Saat Dijadikan Kambing Hitam dalam Perceraian Ahok dan Veronica Tan, Pengorbanan Puput Nastiti Devi untuk Bisa Menikah dengan BTP Ternyata Begitu Besar, Rela Mengundurkan Diri dari Polri Hingga Tak Dapat Pensiunan

Yaitu soal pembangunan kilang minyak.

Jokowi sendiri telah melangsungkan pertemuan dengan Komisaris Utama PT Pertamina Ahok dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Pertemuan Jokowi dengan Ahok dan Nicke tak lain membahas core bisnis Pertamina sebagai perusahaan minyak.

Baca Juga: Dikenal Keras dan Bicara Ceplas-ceplos, Ibunda Ahok Sebut Tabiat Putranya Berasal dari Rasa Kesal Terhadap Keterpurukan Sejak Kecil

Mulai dari impor migas, persiapan B30, lifting minyak dan gas, defisit transaksi berjalan, hingga pembangunan kilang minyak.

"(Kami bertemu membahas) urusan migas. Berkaitan dengan impor migas, B20, dan B30," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (10/12/2019) yang dikutip dari Tribunnews.com.

Sembari bertemu, Jokowi menyampaikan keinginannya kepada Ahok dan Nicke.

Ia ingin Pertamina segera membangun kilang minyak baru agar produksi dalam negeri bisa meningkat.

Baca Juga: Tak Kalah Ganteng dari Sean, Putra Sulungnya, Lihat Potret Masa Muda Ahok, Mantan Gubernur DKI Jakarta yang Kini Dapat Penghargaan Rooseeno Award

"Iya itu kesitu larinya juga pembangunan kilang minyak."

"Pembangunan kilang minyak itu harus, masa 34 tahun kita nggak bisa bangun kilang minyak, kebangetan," tegas Jokowi.

Baca Juga: Tak Lagi Jadi Istri Ahok, Veronica Tan Tampil Sederhana Saat Merayakan Ulang Tahun Putra Sulungnya

Jokowi pun nampak jengkel terkait pembangunan kilang minyak yang terkesan sangat lamban.

Jokowi menduga ada pihak yang menghambat berdirinya kilang minyak untuk menekan impor.

"Ini ada yang memang menghendaki kita impor terus," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Istana Negara, Senin (16/12/2019).

Baca Juga: Bongkar Nasib Ahok yang Kini Jadi Komisaris Utama Pertamina, Denny Darko Sebut Suami Puput Nastiti Devi Akan Gagal Memimpin Hingga Singgung Gaya Bicaranya

Dalam 34 tahun terakhir, Indonesia tak pernah lagi membangun kilang minyak.

Karena hal itu, setelah dilantik bersama Jusuf Kalla pada 2014, Jokowi langsung mengintruksikan jajarannya untuk membangun kilang minyak.

"Sebetulnya saat pelantikan, habis pelantikan yang (periode) pertama, saya minta kilang ini segera dibangun. Tapi sampai detik ini dari lima (kilang) yang ingin kita kerjakan, satu pun enggak ada yang berjalan, satu pun (tidak ada)," ujar Jokowi.

Baca Juga: Digeret Langsung oleh Menteri Erick Tohir, Ahok Dikabarkan Bakal Pimpin Perusahaan BUMN, Luhut Binsar Panjaitan: Ya Kan Dia Kerjanya Bagus

Melansir dari Kompas, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu meminta Ahok tak hanya diberi tugas soal bagaimana penerapan program B30.

"Kalau Ahok diberi tugas disuruh bereskan B30, itu (B30) tugasnya kepala divisi. Dia kan katanya orang hebat, orang hebat harusnya kasih kerjaan yang berat," ujar Said dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Said menyarankan, seharusnya Ahok diberi tugas untuk menjadi fasilitator antara Pertamina dan pemerintah.

Baca Juga: Mantan Suaminya Menanti Kelahiran Anak Puput Nastiti Devi, Veronica Tan Justru Asyik Berpose dengan Artis Tampan Reza Rahadian, Putri Ahok yang Pamerkan Potretnya

Misalnya, Ahok harus datang menemui Jokowi dan menyatakan jangan lagi menugaskan Pertamina dengan tugas-tugas yang malah membebani kinerja keuangan perusahaan plat merah itu.

"Tugasnya Ahok seharusnya datang ke presiden, bilang jangan lagi tugasin Pertamina yang malah membebani," kata Said.

Selanjutnya, Ahok diminta datang menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Digeret Langsung oleh Menteri Erick Tohir, Ahok Dikabarkan Bakal Pimpin Perusahaan BUMN, Luhut Binsar Panjaitan: Ya Kan Dia Kerjanya Bagus

Menurut Said, Ahok harus berani menegaskan ke Luhut bahwa jangan ada lagi orang-orang yang mengintervensi investasi yang masuk ke Pertamina untuk pembangunan kilang.

Kemudian, Ahok juga perlu menemui Menteri ESDM Arifin Tasrif soal mekanisme pelelangan blok migas.

Menurut Said, dahulu Pertamina diberikan secara cuma-cuma untuk mengelola suatu blok migas yang telah habis masa kontraknya.

Baca Juga: 7 Tahun Pura-pura Tuli Tak Dengarkan Permohonan Ahok untuk Tinggalkan Veronica Tan, Ini Sosok Julianto Tio, Pria yang Disebut-sebut Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga BTP dan Sang Mantan Istri

"Keempat, datang ke Menteri Keuangan (Sri Mulyani) minta bayar utang pemerintah ke Pertamina. Dia (Ahok) kan katanya orang hebat, kasih dong tugas itu, kalau B30 itu kerjaan ecek-ecek," ucap dia.

Per Mei 2019, pemerintah disebut memiliki utang ke Pertamina sebesar Rp 41,6 triliun.

Utang tersebut berasal dari kompensasi dari pemerintah ke Pertamina yang telah menjual harga BBM premium dan solar di bawah harga keekonomiannya.

(*)