Pakai Topi Sampai Masker untuk Tutupi Tubuhnya, Siswa SMK di Pasuruan Nekat Langsung Tusuk Tetangganya Sendiri Hingga Tewas, Korban Ternyata Pernah Perkosa Almarhum Ibunya

Minggu, 22 Desember 2019 | 07:13
SURYA/GALIH LINTARTIKA

MMR (18) tersangka penusukan Yasin Fadilla (49) warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan akhirnya diringkus Satreskrim Polres Pasuruan.

Gridhot.ID - Kasus pembunuhan berencana kembali terjadi di Indonesia.

Kali ini pembunuhan justru dilakukan oleh seorang pemuda yang masih duduk di bangku SMK.

Setelah diselidiki oleh kepolisian, ternyata dendam lama menjadi motif utama pelaku melakukan aksinya.

Baca Juga: Karier Suaminya Makin Moncer Setelah Didaulat Jadi Komisaris Utama PT. Antam, Beginilah Tampilan Rumah Mewah Bella Shapira Sekarang, Berlantai Marmer dengan Hiasan Guci-guci Mahal

Dendam yang disimpan siswa SMK ini selama bertahun-tahun nampaknya sudah memuncak.

Seolah dibutakan oleh amarah yang begitu besar, MMR (18) nekat membunuh tetangga yang pernah memperkosa almarhum ibunya.

Yasin Fadillah (49) warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tewas usai ditusuk oleh MMR pada Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Divonis 10 Tahun Penjara Gara-gara Samarkan Uang Gratifikasi Rp 436 Miliar, Mantan Bupati Cantik Ini Punya Salon Pribadi di Rumahnya, Hobi Make Up Sampai Ambil Kursus Kecantikan di Shanghai

MMR kemudian berhasil diringkus oleh Satreskrim Polres Pasuruan di hari yang sama.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, pembunuhan berencana yang dilakukan MMR dilandasi motif dendam.

"Dendamnya masalah keluarga. Ini pembunuhan berencana, tersangka masih duduk di bangku SMK, statusnya pelajar," ujar Rofiq, seperti dikutip dari Surya, Kamis (19/12/2019).

Baca Juga: Berkulit Kuning Langsat dan Miliki Taring Kecil di Gigi, Kecantikan Nyai Roro Kidul Disebut Tak Tertandingi di Bumi, Seperti Ini Penampakan Sang Ratu Demit yang Pernah Muncul Jadi Saksi Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X

Kronologi

Rofiq menyebut kasus ini sebagai pembunuhan berencana karena MMR telah mempersiapkannya.

Rofiq menyebut bahwa MMR telah menyiapkan sebuah pisau untuk menusuk korban sebulan sebelum insiden penyerangan.

Baca Juga: Sebelum Kematiannya, Bu Tien Sudah Mengingatkan Agar Soeharto Berhenti Jadi Presiden, Namun Tak Ada yang Menggubris Hingga Terjadi Hal Seperti Ini

"Pisau itu disimpan di dalam kamarnya. Begitu dia tahu kalau korban ini datang ke rumah yang dekat dengan rumahnya korban langsung menyiapkannya," terang Rofiq.

MMR, kata Rofiq, juga telah mengintai korban dengan mengendarai sepeda yang dipinjam dari seorang teman seblum menjalankan aksinya.

"Dia ikuti pergerakan korban. Setelah itu, tersangka mengambil pisau yang sudah disiapkan di rumah.

Baca Juga: Lengkap dengan 2 Springbed dan Kitchen Set Sekelas Kamar Hotel, Ombudsman Kaget Lihat Ruang Tahanan Mewah Setnov di Lapas Sukamiskin: Keluarkan Semua Barang yang Nggak Standar!

Dan kembali berjaga - jaga di dekat lokasi korban berada," jelas Rofiq.

Diketahui bahwa MMR menjalankan aksinya dengan menggunakan topi, masker, dan jaket untuk menutupi tubuhnya.

Begitu melihat korban yang keluar dari rumah seorang tetangga, MMR langsung menusuknya.

Baca Juga: Bisa Bikin Miskin Rakyat, Semen Satu Sak Seharga Rp 2 Juta Hingga Mi Instan Seporsi Rp 30 Ribu, Ini Deretan Harga Tak Lazim Kebutuhan Pokok di Ilaga, Papua, Hal Ini Penyebabnya

Seteah itu, MMR kabur dari lokasi penusukan dan bersembunyi di rumah saudaranya yang tidak berpenghuni.

Tak lama kemudian, MMR menghubungi adik kandungnya.

"Dia minta uang ke adiknya dan minta diantarkan ke Ngoro, Mojokerto.

Baca Juga: Diam-diam Rekam Aksinya Saat Tiduri 14 Penumpang Wanita, Sopir Taksi Online Ini Akhirnya Dipenjara, Padahal Punya Tanggungan Tiga Orang Istri Siri

Tersangka naik bus kuning ke arah Terminal Mojokerto dari Ngoro.

Setelah itu, tersangka naik bus menuju Kediri," papar Rofiq.

Saat di Kediri itu lah, MMR berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Kejar-kejaran Pakai Mobil Bak Film Hollywood, Begini Detik-detik Penangkapan Anggota DPR Korup yang Berlangsung Dramatis, Wisnu Wardhana Pasrah Usai Terkepung, Putranya Tak Terima

Adapun, korban yang saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit, meninggal dunia.

"Korban meninggal dunia saat di IGD Rumah Sakit, diduga akibat mengalami pendarahan yang hebat," terang Rofiq.

SURYA/GALIH LINTARTIKA
SURYA/GALIH LINTARTIKA

MMR (18) tersangka penusukan Yasin Fadilla (49) warga Dusun Kisik, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan akhirnya diringkus Satreskrim Polres Pasuruan.

Pengakuan MMR

Baca Juga: Lagi, 1 Anggota TNI Tewas Ditembak KKB Papua di Distrik Ugimba, Menambah Pilu Usai Kepergian Lettu Erizal dan Serda Rizki

MMR sendiri adalah siswa yang masih duduk di bangku kelas XII di salah satu SMK di Gempol, Pasuruan, Jawa Timur.

Melansir dari Tribun Jatim, MMR mengakui perbuatannya karena saat itu ia sedang khilaf.

Pasalnya, MMR tak kuasa menahan dendam pada korban yang telah ia simpan sejak kecil.

Baca Juga: Pagi Buta Menyelinap ke Rumah Tetangga, Remaja 19 Tahun Ini Justru Bernasib Tragis Karena Birahinya, Tewas Dihajar Warga Usai Kepergok Perkosa Janda

"Saya dendam sejak kecil, sejak saya duduk di bangku kelas 6 SD," kata MMR, seperti dikutip dari Tribun Jatim, Kamis (19/12/2019) pagi.

MMR mengaku tak bisa lagi menahan dendam pada korban yang dahulu pernah memperkosa almarhum ibunya.

"Ibu saya dulu diperkosa sama dia. Itu saya dengar sendiri saat saya masih SD. Ada pak RT dan warga datang ke rumah dan minta damai saat itu. Nah, itu dendam saya sampai sekarang," jelasnya.

Baca Juga: Divonis 10 Tahun Penjara Gara-gara Samarkan Uang Gratifikasi Rp 436 Miliar, Mantan Bupati Cantik Ini Punya Salon Pribadi di Rumahnya, Hobi Make Up Sampai Ambil Kursus Kecantikan di Shanghai

Berdasarkan keterangan polisi, saat ini pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Saat SD Dengar Almarhum Ibunya Diperkosa, Siswa SMK Nekat Habisi Nyawa Tetangga Setelah Menyimpan Dendam Selama 6 Tahun : Saya Dendam Sejak Kelas 6 SD.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Sosok.id