Salah menghukum
Ada pula anak yang semula jujur menjadi 'berlatih' berbohong karena perlakuan orang tua yang menghukumnya saat ia jujur.
Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari saat mengisi pelatihan parenting di Dresden mencontohkan, mengatakan anak yang mengaku memecahkan vas bunga malah dimarahi oleh orang tuanya.
Padahal anak tersebut telah jujur dan mengaku berbuat salah, tapi malah dijatuhi hukuman.
Belajar dari hal tersebut, anak bisa berpikir, "kalau saya mengaku, kalau saya jujur, saya pasti kena hukuman".
Akhirnya, ia berbohong.
Ketika suatu hari ia ditanya oleh ayahnya, "Siapa yang memecahkan gelas di ruang tamu?"
Anak pun menjawab "Bukan saya, Yah".
Anak akan berbohong karena dengan berbohong seperti itu, anak akan selamat dari marah dan hukuman.