Find Us On Social Media :

Gaungkan Kata Penghianat, Pengamat Intelijen Sebut Pelaku Serang Novel Baswedan Karena Terpanggil Jiwa Korsa, Singgung Soal Gangguan dalam Institusi Polri

Kolase foto Novel Baswedan dan pelaku penyiraman

GridHot.ID - Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta berpendapat dua pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, RM dan RB melakukan aksi penyiraman air keras karena terpanggil jiwa korsa.

Keduanya yang anggota Polri aktif, merasa Novel telah mengkhianati Polri, institusi yang telah membesarkannya.

Apalagi, kata Stanislaus, pelaku sempat melontarkan pernyataan bahwa Novel adalah pengkhianat.

Baca Juga: Sudah Ambil Ancang-ancang dari Lama, Putra-Putri Pembesar Indonesia Ini Siap Maju Pilkada 2020, Namun Sayang, Partai Politik Tak Jua Memberikan Tanda-tanda Dukungan

"Menurut saya yang nilainya paling kuat dijadikan bukti dan diproses adalah ucapan dari pelaku. Karena motif yang memiliki adalah pelaku," kata Stanislaus kepada wartawan, Senin (30/12/2019).

Dia menambahkan, hubungan antara pernyataan pelaku tentang pengkhianatan Novel dengan aksi penyiraman air keras masih masuk akal.

"Jadi ketika dia seorang polisi, pelaku kan seorang polisi aktif, dia merasa institusnya terganggu atau merasa ada pengkhianatan dalam institusinya, jiwa korsanya memanggil dia melakukan itu, bisa saja," kata Stanislaus.

Baca Juga: Rok Kebaya Nyangkut di Gir Motor, Wanita Ini Terjatuh dari Kendaraannya, Nyawanya Tak Terselamatkan Meski Sudah Dibawa ke Rumah Sakit