Gridhot.ID - Publik internasional sekaligus masyarakat Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan kasus pemerkosaan berantai yang terjadi di Inggris.
Pelaku pemerkosaan berantai ini tak lain adalah seorang WNI yang tinggal di Inggris dan korbannya dikabarkan sejumlah 190 pria.
Pria bernama Reynhard Sinaga telah dianggap sebagai pemerkosa berantai terbesar di Inggris.
Banyak fakta yang terungkap usai Reynhard tertangkap.
Salah satunya yang menggemparkan publik adalah ia mengaku pernah bekerja untuk klub sepak bola papan atas Inggris, Manchester United.
Hal ini seperti dilaporkan oleh BBC dalam berita berjudul 'Reynhard Sinaga: How the Manchester rapist Found his victims', 6 Januari 2020.
Saat membahas soal keluarga Reynhard, laporan tersebut menyatakan Reynhard pernah mengaku bekerja di Manchester United di bagian hospitality.
Namun, pihak klub berjuluk Setan Merah itu segera mengklarifikasi pernyataan itu tidak benar.
Manajemen klub berjuluk The Red Devils itu menyatakan tidak ada data karyawan yang menunjukkan Reynhard pernah bekerja di klub tersebut.
Reynhard dalam satu masa pernah bekerja di sebuah bar yang terdapat di Gay Village.
Di wilayah tersebut dia bersosialisasi dan beribadah di gereja lokal.
Reynhard juga pernah bekerja di toko busana.
Sebelumnya, seorang teman dekat yang tinggal di Gay Village Manchester, Inggris, mengungkapkan Reynhard Sinaga pernah mengajukan status sebagai pengungsi di Inggris.
Dikutip dari TheGuardian.com, hal tersebut dilakukan karena Reynhard seorang gay, dan dia tidak ingin menetap di Indonesia.
"Saya ingat bagaimana seseorang dari gereja membantu Sinaga mencoba melamar status pengungsi, dengan alasan ia tidak bisa menjadi gay di Indonesia," ungkapnya.
Namun, permintaan tersebut akhirnya tidak diterima, Reynhard akhirnya berhasil memperpanjang masa tinggalnya di Inggris dengan menambah gelar PhD-nya.
"Dia berusaha menghindari kembali ke Indonesia, dan satu cara untuk menghindari itu adalah tetap menjadi siswa selamanya," kata teman fotografinya.
Reynhard Sinaga menempuh pendidikan di Universitas Manchester sejak Agustus 2007, untuk gelar MA dalam sosiologi.
Kemudian, pada Agustus 2012 ia mulai belajar di Universitas Leeds untuk gelar PhD dalam geografi manusia, yang tidak pernah diselesaikannya.
"Dia mengajukan tesisnya, berjudul 'Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari di antara pria gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester,' pada Agustus 2016."
"Tetapi gagal dan dia diberi waktu untuk melakukan koreksi," bebernya.
Selain itu, seorang wanita yang mengenalnya dengan baik sampai tahun 2013 mengatakan, Reynhard Sinaga menganggap dirinya sebagai 'Peter Pan.'
"Dia terlihat lebih muda dari usianya dan bertindak sebagai narsis dan agak naif untuk segalanya," tuturnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Reynhard Sinaga Mengaku Pernah Kerja di Manchester United, Setan Merah Langsung Membantah"