Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Situasi Iran dan Amerika Serikat kini kian memanas usai terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani.
Jenderal Qasem Soleimani merupakan komandan pasukan Quds Iran.
Ia dan enam orang lainnya tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
Melansir dari Russia Today, Pentagon telah mengonfirmasi serangan yang menewaskan jenderal top Iran tersebut. Menurut Pentagon, serangan itu atas perintah Presiden Donald Trump.
"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif yang menentukan untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
“Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan. Amerika Serikat akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat dan kepentingan kami di mana pun mereka berada di seluruh dunia," lanjutnya.
Pentagon mengatakan bahwa pembunuhan itu merupakan respons atas serangan terhadap pangkalan koalisi Amerika di Irak.
Washington menuduh Soleimani menjadi dalang serangan serentak baru-baru ini di pangkalan militer Irak dan AS.