Find Us On Social Media :

Kesombongan Lekagak Telenggen Dibayar Kontan oleh TNI, Sebut Pasukan Indonesia Loyoh dan Akan Mati Jika Berjalan Kaki, Tapi Anggota KKB Langsung Kocar-kacir Saat Dengar Suara Tembakan di Markas Persembunyian

TNI serang markas KKB di Intan Jaya, Papua.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Sekian lama bersembunyi di markasnya, Lekagak Telenggen beserta pasukannya sempat muncul di hadapan publik.

Dikutip GridHot.ID dari akun Facebook TPNPB, Lekagak Telenggen, Bridgen Militer Murib, Lerimayu Telenggen beserta pasukannya berjalan kaki menyusuri hutan.

Dalam pernyataannya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menyebut TNI tak mampu berjalanan kaki seperti kelompoknya.

Baca Juga: Makin Menjadi, KKB Papua Tak Segan Tembaki Bus Karyawan PT Freepot, Egianus Kogoya Diduga Jadi Dalangnya

Kelompok separatis itu terang-terangan mengatakan TNI lemah dan bisa tewas dijalan apabila berjalan kaki.

"Pasukan TPNPB berjalan kaki bagai kaki roda besi dalam perang pembebasan nasional.

Jika mampu pasti pasukan Indonesia berjalan kaki seperti Pasukan TPNPB? Tapi tidak mampu, loyoh dan mati di jalan, makanya saat ini TNI menggunakan bom rocket karna tidak mampu mengejar," tulis akun TPNPB, Sabtu (11/1/2020).

Baca Juga: Berjalan Kaki Bagai Roda Besi, KKB Papua Sebut TNI Bisa Mati Jika Mengejarnya, Lekagak Telenggen dan Pasukannya Tampak Menyusuri Hutan dan Pegunungan, Videonya Beredar di Media Sosial

Video para KKB Papua yang berjalan menyusuri hutan itu diunggah di kanal YouTube Eko Siwar Official, Jumat (3/1/2020).

Pada video yang berdurasi 2 menit 6 detik itu, tampak beberapa pimpinan KKB dan pasukannya berjalan menyusuri hutan.

Para KKB Papua juga terlihat terus berjalan sambil memegang senjata laras panjang.

Lekagak Telenggen yang berjalan di paling depan mengatakan bahwa KKB berjalan dari Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak hingga Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga: Markas Persembunyiannya Dikira Bakal Dikirimi Rudal Jokowi, Egianus Kogoya Ngaku Telah Habisi 2 Nyawa TNI di Nduga, Padahal KKB Papua Cuma Tembak 1 Anggota Brimob

"Sekarang Hari Rabu, dari Ilaga kita jalan, jalan, jalan. Tiba di Wamena hari Minggu, sampai di sana kita istirahat," ucapnya berapi-api.

Tak berhenti sampai disitu, Lekagak Telenggen dan kelompoknya masih melanjutkan perjalanan ke Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Bahkan, kelompok bersenjata itu mengaku terus berjalan kaki hingga perbatasan Gunung Moni.

Baca Juga: Ditutup Sarung dan Kain Merah Putih, Ini Detik-detik Evakuasi Jenazah Serda Miftachur Rohmat, Pentolan KKB di Luar Negeri Mengaku Bertanggung Jawab

"Kita tidur tiga malam, tiba di Distrik Beoga selanjutnya keluar."

"Pada tanggal 23 oktober 2019, kita jalan, jalan, jalan sampai perbatasan Gunung Moni," pungkasnya.

 

Tapi kesombongan Lekagak Telenggen dan anak buahnya rupanya tak berlangsung lama.

Pasalnya, dikutip dari Kompas, pasukan TNI berhasil menemukan dan menyerang markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (16/1/2020) lalu.

Dalam serangan tersebut, TNI mengonfirmasi bahwa seorang anggota KKB berhasil dilumpuhkan dalam serangan pertama.

Pihak TNI melakukan serangan jarak jauh saat mulai mendekati markas KKB.

Baca Juga: Nyolong Tapi Bangga, KKB Papua Pimpinan Undius Kogoya Ngaku Lucuti Senapan Mesin Milik TNI-Polri Saat Pagi-pagi Buta, Sesumbar Siap Serbu Pasukan Keamanan Indonesia Bersama 6 Komandan Perang Lainnya

"Anggota kita melihat kekuatan KKB, terus memastikan bahwa itu adalah kelompok bersenjata dan kemudian membuka tembakan jarak jauh. Dari hasil pantauan, satu orang KKB kena," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, Kamis (16/1/2020).

Hanya saja, pihak TNI tidak dapat memastikan apakah anggota KKB yang tertembak terkena di bagian vital atau tidak.

Menurut Dax, dalam kejadian tersebut, KKB tidak sempat melakukan serangan balasan.

Baca Juga: Menari-nari di Atas Kematian 9 Anggota TNI, Egianus Kogoya Minta Jokowi Tarik Aparat dari Nduga, KKB Papua Sebut Tewasnya Hendrik Lokbere Tanda Kekalahan Selama 1 Tahun Perang

Anggota KKB segera melarikan diri saat mengetahui kedatangan personel TNI.

Salah satu anggota KKB yang tertembak langsung dibawa oleh anggota KKB yang lain.

"Mereka gotong bawa ke salah satu honai. Kemudian kita buka tembakan kedua, baru berhamburan mereka," kata Dax.

Dari pantauan di lapangan, menurut Dax, jumlah anggota KKB yang ada di perkampungan tersebut sekitar 70 orang.

Baca Juga: Anggap Tak Ada Hal Luar Biasa di Papua, Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Isu Mundurnya Wakil Bupati Nduga Sebagai Bentuk Manuver Politik, Meski KKB Singgung Soal Kematian Hendrik Lokbere

Selain itu, jumlah senjata api yang ada di markas KKB sekitar 20 pucuk senjata.

Namun, setelah para anggota KKB kabur, pasukan TNI tidak melakukan pengejaran.

"Saat ini kita siaga I untuk mengantisipasi adanya balasan dari KKB," kata Dax.

Baca Juga: Bulat Tekad Wentius Nimiangge untuk Mundur dari Jabatannya, Hendrik Lokbere yang Dituding KKB Papua Dibunuh TNI Ternyata Sopir Sekaligus Ajudan Sang Wakil Bupati Nduga: Saya Kecewa Terus, Lebih Baik Jadi Masyarakat Biasa Daripada Saya Pusing

Dax menyebut, KKB yang ada di Distrik Titigi merupakan gabungan dari dua kelompok, yaitu kelompok pimpinan Lekagak Telenggen dan Militer Murib.

Kedua kelompok tersebut sebelumnya bermarkas di wilayah Kabupaten Puncak. Belum diketahui mengapa mereka berada di Intan Jaya.(*)