Gridhot.ID - Sikap sederhana bagi seorang anggota dan keluarga Polri sangat perlu di pelihara.
Itulah salah satu pesanKapolri saat berikan wejangan pada perwira tinggi polisi di Mamuju, Sulawesi Barat.
Tak hanya itu saja, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis pun juga sindir istri anggota polisi yang masih bertingkah.
Idham Azis berikan contoh sosok yang patut untuk diteladani para istri anggota kepolisian tersebut.
Salah satunya adalah Ibu Negara, Iriana Joko Widodo yang dia anggap sebagai mode percontohan istri pejabat yang baik.
Mantan Kapolda Metro Jaya itupun menceritakan saat istri Presiden Indonesia itu tak melulu pakai fasilitas negara.
Bahkan salah satunya saat Iriana Jokowi akan pulang ke kampung halamannya di Kota Solo tanpa pengawalan yang ketat.
“Kalau ibu negara mau pulang ke Solo, di bandara dia tak diantar dan tak dijemput. Hanya ada dua paspampres (paspampres) yang lihat-lihat dari belakang. Beliau langsung duduk di ruang tunggu biasa, bersama penumpang bandara,” ujarnya.
Apa yang dilakukan oleh Ibu Negara itu dibandingkan oleh Idham Azis dengan istri pejabat kepolisian.
Bahkan secara gamblang Idham pun mengatakan bahwa ada istri kapolda maupun kapolres yang meminta pengamanan berlebih.
“Kau bayangkan itu ibu kapolres, kalau mau ke Jakarta saja, semua pintu VIP di bandara ditutup. Itu baru istri kapolres, bayangkan kalau itu istri kapolda,” ujar Idham yang terdengar diikuti tawa hadirin.
Melansir dari Tribun Timur, Selasa (14/1/2020), sebuah potongan video yang direkam saat Kapolri memberikan pengarahan tertutup di Aula Mapolda Sulawesi Barat.
Di Lingkungan Kalubibing, Kelurahan Mamanyu, Kecamatan Mamuju, Kota Mamuju, Sulbar pada Minggu (12/1/2020).
Ayah empat anak mengatakan bahwa sebagai sebuah institusi haruslah anggota polisi itu juga memiliki sikap yang mengayomi.
Menurutnya, memperbaiki kinerja pelayanan instritusi kepolisian harus dimulai dari kesadaran personel, bahkan termasuk dirinya.
“Pelajaran yang saya mau ambil, bahwa kadang-kadang tanpa kita sadari, kita diomongin sama orang banyak (karena perilaku polisi yang tak disadari.)”, nasehat Idham Azis bagi anggota kepolisian.
Di akhir video tersebut, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis menceritakan kisah hidupnya semasa kecil.
Ia mengatakan tekadnya menjadi seorang anggota polisi memang sangat kuat dari kecil.
Idham menceritakan bagaimana ia berjuang untuk bisa mencapai posisi tersebut.
Bahkan disaat teman-teman masa kecilnya sibuk bermain, ia tetap harus fokus mewujudkan mimpinya.
Dirinya tak mau hanya menjadi seorang nelayan saja seperti orang lain di kampungnya.
“Harus banyak bersyukur. Karena hanya dengan kamu banyak bersyukur, kamu bisa menatap masa depan. Saya juga orang kampung seperti kamu. Seperti sebagian besar orang. Kalau saya ikuti teman-teman (masa kecil), paling ujung-ujungnya pergi mabbagang (jadi nelayan di laut), atua angkat batu karang di laut. Tapi karena saya juga ingin maju, ya saya seperti sekarang ini.” ujar Kapolri.
Ternyata di sebelum mengakhiri pidatonya tersebut, Idham pun berujar kenapa dirinya bisa seperti sekarang ini karena ada satu sosok yang ia takuti.
Bahkan jauh sebelum ia menjabat menjadi Kapolri seperti saat ini.
Sosok itu disebut oleh Idham Azis dengan sapaan Bang Bahar.
Bang Bahar tidak lain adalah seniornya di Akademi Polisi (Akpol) dan sekarang juga menduduki posisi di pemerintahan.
Ia adalah Baharuddin Djafar, yakni Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat.
“Saya juga takut sama Bang bahar, karena dia seperti itu,” kata Idham yang masuk Akpol tahun 1988 sedangkan Baharuddin Jafar masuk 1987, atau seangkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri.
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Bukan Presiden Jokowi, Ternyata Ini Sosok yang Ditakuti Oleh Kapolri Idham Azis: Saya Juga Takut Sama Bang Bahar..."