Totok Santoso Diduga Idap Penyakit Ini, Psikolog Bongkar Gelagat Pria yang Mengaku-ngaku Raja Keraton Agung Sejagat Tersebut, Begini Penjelasannya

Jumat, 17 Januari 2020 | 09:13
Kompas.com/Istimewa

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat

Gridhot.ID - Akhir-akhir ini publik digemparkan dengan sosok Totok Santoso.

Media massa di Indonesia tiba-tiba gempar memberitakan sosok pria tersebut.

Totok Santoso, sebelumnya mengaku bernama Totok Santoso Hadiningrat membuat geger warga Purworejo dan sekitarnya karena mengaku sebagai 'Raja' Keraton Agung Sejagat.

Baca Juga: Dikejar Destroyer Inggris, Pierre Tendean Berhasil Lolos dari Maut Berkat Sembunyi Menyelam di Belakang Perahu, Biografi Ini Jadi Bukti Mengapa Sang Kapten Jadi Rebutan Anggkatan

Rupanya Totok bukan warga Purworejo, sudah 2-3 tahun ini ia tinggal di Sleman dan memiliki usaha angkringan di rumah kontrakannya.

Rumah kontrakan Totok berada di Jalan Berjo-Pare, RT 05, RW 04, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bisanya saban hari ada pengikut Totok yang berjaga di angkringan yang dilengkapi dengan beberapa gazebo itu.

Namun gerobak angkringan dan papan namanya telah tiada. Menurut salah seorang warga, angkringan tersebut telah dibongkar aparat kepolisian saat menggeledah rumah kontrakan Totok, Rabu dini hari (15/01/20).

Baca Juga: Selingkuh Sampai Nikah Siri dengan Istri Rekannya Sendiri, Anggota TNI Berpangkat Perwira Ini Urung Diberhentikan dari Jabatannya, Benarkah Kebal Hukum?

Totok dan 'ratunya', Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat alias Fanny Aminadia memang sudah diamankan pihak kepolisian dengan tuduhan awal melakukan penipuan.

Menurut psikolog klinis Linda Setiawati, pimpinan Keraton Agung Sejagat, Totok Santoso mengidap waham. Sama seperti mereka yang mengaku-aku nabi atau malaikat seperti Lia Eden.

Waham merupakan suatu keyakinan yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya, tapi diyakini dengan teguh oleh yang bersangkutan. Waham termasuk gangguan jiwa.

Baca Juga: Tangannya Menyembul dari Dalam Tanah Secara Misterius, Mayat Pria Ini Bikin Geger Warga Kabupaten Bogor, Polisi Berhasil Ungkap Fakta Sebenarnya

"Saya pertama kali baca tentang berita ini, ada orang yang mendirikan kerajaan dan mengaku dirinya sebagai raja, pertama kali ketika saya membaca kalau di dunia psikologis, saya kepikiran langsung tentang waham," ujar Linda Setiawati, dilansir dari Youtube Metrotvnews.

Orang yang mengidap waham selalu berkeyakinan bahwa apa yang dia lakukan adalah benar. Meskipun orang di sekitarnya mengatakan bahwa itu adalah hal yang salah.

"Jadi walaupun orang di sekitarnya bilang itu tidak benar tapi dia punya keyakinan yang teguh apa yang aku percaya ini bener," imbuh Linda.

Baca Juga: Dituduh Jadi 'Otak' Pembantaian 17 Karyawan PT Istaka Karya, MG Nyatanya Masih Bocah Berusia 14 Tahun, Kasus Hukumnya yang Bermasalah Bikin Pansus Papua Terjun Langsung Temui Tersangka di Rutan Salemba

Waham terdiri dari berbagai jenis, namun jika dilihat dari kasus Totok Santoso diduga dia mengidap waham kebesaran.

"Ada banyak jenis waham, kalau yang ini spesifiknya adalah waham kebesaran, waham kebesaran merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya merupakan orang yang spesial.

Sesuai dengan namanya kebesaran berarti seseorang ini merasa yakin bahwa dirinya itu seseorang yang spesial, seseorang yang punya kekuatan khusus atau kepintaran khusus, contoh menjadi seorang nabi atau raja, yang pada kenyataanya tidak demikian," jelas Linda panjang lebar.

Baca Juga: Menolak Dijebloskan Penjara, Para Anggota Cakrabirawa Pilih Tak Injakkan Kaki Sama Sekali ke Indonesia, Hidup Bertani Hingga Ajal Menjemput Sebagai Warga Negara Thailand

Penyebab munculnya waham bisa dari berbagai faktor seperti genetik, lingkungan sekitar dan juga trauma di masa lalu.

"Kalau kita ngomongin soal penyebab munculnya waham, bisa beberapa faktor apakah mungkin memang secara genetik, selain faktor biologis ada juga faktor lingkungan dan trauma masa lalu yang perlu ditelisik lagi," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Totok Santoso Klaim Jadi 'Raja' Keraton Agung Sejagat, Psikolog: 'Gangguan Jiwa Akibat Trauma Masa Lalu'.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Gridhealth.id