Setelah terkenal dan banyak didatangi pasien, Ponari menjadi kaya mendadak.
Rumah Ponari yang dulu berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu disulap menjadi rumah mewah berlantai keramik.
Ponari juga memiliki dua hektar sawah dan tanah, serta sepeda motor balap berharga puluhan juta rupiah.
Namun, praktik pengobatan Ponari sempat ditutup karena ada pasien yang meninggal saat akan berobat.
Meninggalnya pasien Ponari diduga karena kelelahan.
Seiring berjalannya waktu, nama Ponari pun menghilang dari pemberitaan.
Rupanya si dukun cilik itu kini telah beranjak remaja.