Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Dikhianati Negaranya Sendiri, Tentara Desertir Alfredo Reinado Balas Dendam dengan Cara Sangat Sadis, Picu Kerusuhan Satu Negara Sampai Coba Bunuh Presiden Timor Leste

Sabtu, 18 Januari 2020 | 18:13
Grid Networks Alfredo Reinado
Sydney Morning Herald

Alfredo Reinado

Gridhot.ID - Dulu kita pasti sering mendengar kisah kerusuhan yang terjadi di Timor Leste.

Timor Leste sendiri awalnya merupakan bagian dari negara Indonesia.

Namun semenjak lepas dari Indonesia dan mendirikan negara sendiri pada 2002 lalu, Timor Leste sah mengurus urusannya sendiri.

Baca Juga: Kecilnya Sering Diajak Keluar Masuk Diskotek oleh Orangtuanya, Siapa Sangka, Aktris Ini Kini Berparas Cantik Mempesona

Rupanya mengurus sebuah negara tak semudah bacot orang.

Diperlukan watak kedewasaan tiap-tiap insan orang yang hidup di sana untuk mengurus semua permasalahan yang ada.

Nah, semenjak menjadi negara sendiri Timor Leste mulai berurusan dengan apa yang sepertinya ada di setiap negara, pemberontakan.

Baca Juga: Karyawannya Banyak yang Resign Karena Takut Jadi Tumbal, Ruben Onsu Geram dan Usut Kelanjutan Kasus Dugaan Fitnah Pesugihan Usaha Geprek Bensu, Pengacaranya Siap Tuntun Roy Kiyoshi

Tersebutlah seorang bernama Alfredo Reinado.

Reinado sendiri awalnya adalah seorang mayor angkatan bersenjata Timor Leste, FDTL.

Ia seorang nasionalis sejati bumi Lorosae yang juga ingin Timor Timur lepas dari Indonesia kala itu.

Baca Juga: Yakini Ada Capur Tangan Gaib di Balik Kematian Lina, Paranormal Gus Robin Terawang Ada 3 Dukun Kirim Santet, Ini Sosok Jin yang Sakiti Mantan Istri Sule

Pangkatnya yang sudah menjadi mayor di tubuh angkatan bersenjata FDTL membuktikan jika Reinado merupakan orang kompeten di bidangya.

Hal itu bukan isapan jempol belaka, Reinado pernah mengenyam pendidikan militer di Australia yang sangat jarang seorang seperti dirinya ada di FDTL.

Paling banter para perwira FDTL sekarang ialah mantan kombatan Fretilin yang pernah berhadapan dengan ABRI pada masa konfrontasi dengan Indonesia dulu.

Baca Juga: Mangkir Saat Dipanggil Polisi, Siwi Widi Pamer Foto Ini, Kondisi Ibunya Dijadikan Alasan

Tapi pendidikan militer mentereng yang didapat Reinado tak selalu menjamin karirnya baik.

Malah ia merasa didiskriminasi oleh Panglima FDTL Brigjen Taur Matan Ruak.

Alasan diskriminasinya pun bernada rasis, yakni Reinado berasal dari daerah Timor Leste bagian Timur.

Baca Juga: Pilu, Dibocorkan Akun @digeeembok, Ini Status WhatsApp Ayah Nadia, Siswi SMPN 147 Jakarta yang Lompat dari Gedung Sekolah, Benarkah Korban Bully?

Tak puas dengan alasan dari Matan Ruak, maka pada 4 Mei 2006, Reinado bersama 600 anggota FDTL melakukan desersi sebagai protes atas perlakuan diskriminatif negara kepada mereka.

Aksi protes itu lantas ditanggapi oleh Matan Ruak dengan pemecatan massal terhadap mereka semua.

Marah, Reinado bersama rekan militernya, Mayor Augusto Araujo memimpin pemberontakan bersenjata yang dinamakan Gastao Salsinha.

Baca Juga: Kariernya Berubah Berkat Lawakannya di TV, Komedian yang Dulunya Hanya Seorang Kuli Bangunan Ini Kini Jadi Pengusaha Sukses, Punya Tanah Ribuan Meter di Jawa Barat

Reinado kemudian menyerang ibukota Timor Leste, Dili.

Penyerangan itu menimbulkan gelombang kerusuhan besar dan geng-geng sipil bersenjata ikut memperparah keadaan dengan melakukan aksi kriminal.

World Slogan
World Slogan

Tentara Australia yang membantu evakuasi warga saat kerusuhan

Para mantan tentara yang marah karena dipecat itu melakukan berbagai aksi yang membuat rusuh satu negara, Dili porak poranda dan berdarah.

Baca Juga: Waspada, Nonton Film Porno di Ponsel Bisa Dilacak Polisi, Negara Tetangga Indonesia Sudah Membuktikannya, Pantau 24 Jam Siapa Saja yang Unduh Video

Reinado juga menggunakan taktik gerilya mirip Fretilin ketika menyerang kedudukan FDTL, sama yang dilakukan kombatan Timor Timur dahulu kala melawan Indonesia.

Lambat laun Timor Leste dilanda kerusuhan pertikaian antar etnis (Barat dan Timur).

Ratusan rumah dibakar dan dijarah, 100.000 warga Timor Leste sampai mengungsi ke perbatasan dengan Indonesia di NTT untuk mencari perlindungan.

Baca Juga: Tergeletak di Kamar Hotel Usai Ditemani Minum oleh Wanita Bayaran, Kematian Bupati Boven Digoel Masih Jadi Misteri, Jenazahnya akan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Marauke

Sampai seriusnya masalah ini, aparat keamanan Indonesia di perbatasan dengan Timor Leste siaga penuh, jaga-jaga jika ada hal tak diinginkan terjadi.

Keadaan kacau balau Timor Leste saat itu nyatanya tak bisa dikendalikan oleh FDTL dan pemerintah.

Mereka harus sampai meminta bantuan militer ke Australia, Portugal, Selandia Baru dan Malaysia.

Baca Juga: Mahfud MD Semprot Duta Besar China Saat Diplomasi Soal Pelanggaran ZEE Natuna, Minta Nelayannya Ganti Profesi: Natuna Hak dan Kedaulatan Kami!

Lantas sebanyak 150 personel komando Australia mendarat di Timor Leste.

Personil Australia ini juga tak luput dari serangan kombatan pimpinan Reinado.

Tak lama setelah tentara Australia datang, rumah Menteri Dalam Negeri Regerio Lobato dibakar yang menewaskan istri dan lima anaknya.

Baca Juga: Siwi Sidi Diduga Gunakan Uang Negara untuk Operasi Plastik di Korea, Kira-kira Segini Harga yang Harus Ditebus Sekali Ubah Bentuk Wajah, Bisa Seharga 1 Unit Motor Sport

Sampai-sampai tentara resmi pemerintah yang tak tahu alasannya malah menembaki markas polisi padahal di sana juga ada personil PBB.

Aksi Reinado lantas berpuncak pada 11 Februari 2008.

Ia dan anak buahnya melakukan serangan terhadap presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao di kediamannya masing-masing.

Baca Juga: Ngaku Dapat Bisa Panggil Nabi Untuk Bantu Obati Pasien, Ningsih Tinampi Diserbu Tentangan dari Banyak Pihak, Curhat di Depan Media Sambil Menangis

Youtube/Journeyman pictures
Youtube/Journeyman pictures

Ramos Hota sempat krisis namun berhasil selamat

Ramos Horta terluka parah hingga kritis namun Xanana selamat dari percobaan pembunuhan itu.

Petualangan Reinado berakhir saat aksi penyerangan itu, ia tewas ditembak oleh tentara FDTL yang menjaga rumah Ramos Horta.

PBB juga sampai turun tangan mengatasi masalah keamanan di Timor Leste, butuh waktu hampir 6 tahun agar kondisinya stabil kembali.

Baca Juga: Belum Genap 2 Minggu Putrinya Bungsunya Meninggal Dunia, Ade Irawan Kini Juga Tutup Usia, Titip Pesan Terakhir untuk Dewi Irawan: Kasihan Ria Sudah Nungguin

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Alfredo Reinado, Tentara Desertir yang Pernah Menembak Presiden Timor Leste Ramos Horta Hingga Buat Rusuh Satu Negara.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber grid.id

Baca Lainnya