Find Us On Social Media :

Ngamuk Saat Disuruh Beli Karcis, Seorang Oknum Brimob Hajar 2 Penjaga Loket Hingga Lepaskan Peluru Tembakan, Kapolda Sulbar dan Aktivis Ham Angkat Bicara

Todong Pistol dan Lepas Tembakan Hingga Bikin Warga Kocar-kacir, Anggota Brimob Ini Viral Gegara Ogah Bayar Tiket Retribusi Senilai Rp 5 Ribu

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Tempat wisata Salupajang Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) mendadak heboh Senin (20/1/2020).

Keramaian ini disebabkan adanya peristiwa pemukulan yang dilakukan oleh oknum Brimob kepada petugas penjaga loket pintu masuk wisata.

Melasir dari Wartakotalive.com, peristiwa pemukulan ini berawal dari si oknum Brimob yang marah gara-gara tak terima saat petugas pintu wisata tagih uang tiket masuk wisata Salupajang sebesar Rp 5 Ribu.

Baca Juga: Meski Buta dan Tua Renta, Nenek Peramal 85 Tahun Ini Berhasil Terawang dengan Akurat Peristiwa Besar Dunia, Sebut Indonesia dalam Prediksinya akan Dihantam Tsunami Besar Tahun 2020

Kabar ini pun terdengar hingga Kapolda setempat dan aktivis HAM mengambil tidakan.

Mengutip dari TribunTimur, kronologi pemukulan tersebut berawal ketika oknum tersebut hendak berwisata bersama rombongan keluarga di Salupajang.

Namun, saat diminta untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 5 ribu, oknum tersebut justru menolak hingga akhirnya terjadilah percekcokan.

Baca Juga: Cabuli 11 Bocah Laki-laki di Bawah Umur, Ketua Komunitas Gay di Tulungagung Di Gelandang Polisi, Iming-imingi Korban Uang Rp 250 Ribu Jika Mau Puaskan Nafsunya

Seorang warga berinisial RN yang menyaksikan peristiwa tersebut mengungkapkan, oknum tersebut berdalih ingin bertemu dengan seseorang bernama Yuli.

" Jadi turunmi ini polisi untuk ketemu Ibu Yuli, yang tidak mau membayar karcis tadi. Tiba-tiba kembali naik ke atas untuk temui petugas. Di situmi polisi itu menggertak petugas wisata dengan menanyai, eh kau ada KTP-mu, ini wisata resmikah," ungkap RN.

Setelah itu, tanpa alasan yang jelas oknum tersebut memukuli penjaga loket yang bernama Herman berkali-kali.

Herman si penjaga loket pun pun hanya bisa pasrah dan tak melawan karena takut.

Baca Juga: Diklaim Kebal dari Lemparan Batu, Kaca Rumah Megah Sule Mendadak Pecah Tanpa Sebab, Budayawan Spiritual Ungkap Ada Sosok Gaib yang Iseng

"Saat Pak Herman dipukuli bilang mami kasian jangan maki pukuli teruska pak, kita panrasaka, sekalian bunuhma pak," imbuh RN.

Aksi ini pun membuat para pedagang dan pengunjung lainnya panik.

Beberapa dari mereka pun meminta tolong hingga terdengar di lokasi wisata Kali Biru.

Baca Juga: Kembali Pancing Konflik, Iran Kirimkan 3 Roket Luluh Lantahkan Kedubes AS di Baghdad, 3 Orang Dikabarkan Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka

Mendengar teriakan minta tolong, penjaga wisata Kali Biru yang bernama Thamrin pun datang ke Salupajang.

Kedatangannya ke tempat tersebut adalah melerai oknum yang memukuli Herman.

Namun, bukannya berhasil melerai, Thamrin justru menjadi korban pemukulan selanjutnya hingga kepalanya berdarah.

"Dia cuma mau melerai, karena penjaga Salupajang sudah setengah mati dipukuli.

"Tidak melawan kasihan itu petugas penjaga Salupajang"

"Jadi datang bapakku melerai, ada napegang itu Brimob kenami kepalanya, sampai berdarah," tambahnya.

Baca Juga: Dulu Dicap Tabu Karena Pacari Muridnya Sendiri di Bangku SMP, Pasangan Guru dan Siswi yang Pernah Viral Ini Kini Hidup Bahagia Usai 7 Tahun Pacaran, Ini Rahasia Mereka Bisa Tetap Saling Setia

Usai pukuli dua petugas tempat wisata, si oknum Brimob itu pun dilarang pergi oleh warga.

Namun, ia justru membentak warga dan menantangnya.

"Majuki satu persatu. Adakah yang mau nasibnya kayak ini bapak, sambil menunjuk bapakku"

"Sakit sekali hatiku masa dia bilang begitu banyak orang," katanya menirukan perkataan sikap oknum tersebut.

Baca Juga: Sempat Kukuhkan Namanya Jadi Atlet Bulu Tangkis Terbaik Dunia Tahun 2018, Kehidupan Kento Momota Pebulutangkis Asal Jepang Ini Kini Penuh Cercaan, Inilah Sisi Kelam yang Membuat Kariernya Hancur

Dalam rekaman video yang diperoleh Tribun Timur, setelah kejadian tersebut sekelompok Brimob berseragam lengkap datang ke lokasi.

Mereka datang bukan untuk mendamaikan, justru menambah keributan dengan melepaskan tembakan senjata laras panjang hingga membuat para pengunjung ketakutan.

"Jadi semua temannya datang dengan mobil, ada juga pakai motor. Langsung turun dari mobil lompat-lompat menembak kayak power rangers saja. Nakasi takut-takut warga. Tidak ada juga warga bawa senjata tajam. Lari semua ibu-ibu kodong," terang RN.

"Warga minta tidak usah menembak karena tidak ada teroris di sini. Warga juga tidak ada yang melawan. Mereka hanya minta agar Brimob yang memukul itu diproses. Justru orang di sini jadi korban, tidak ada orang melawan," pungkasnya.

Setelah membuat keributan, mereka lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Baca Juga: Dikenal Sosok Pintar dan Tegas Saat Bawakan Acara, Najwa Shihab Ngaku Pernah Takut dengan Teguran Mertuanya, Diancam Harus Lulus Kuliah Dulu Sebelum Nikahi Ibrahim Assegaf

Peristiwa ini pun ditanggapi oleh Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharudin Djafar.

Baharudin mengatakan, pihaknya masih menelusuri apa yang memicu perseteruan tersebut.

"Bahkan Dansat Brimob saat ini masih berada di Polman. Saya juga perintahkan seluruh anggota yang diduga terlibat langsung untuk ditarik ke Polda untuk di proses di Propam," ujar Baharudin Djafar.

Baca Juga: Berparas Cantik dan Bergelar Putri Kerajaan Ubud, Adik Ipar Happy Salma Justru Rela Lepas Gelarnya Demi Pria Pujaannya, Tjokorda Maya: Bagi Saya, Cinta Adalah Cinta

Jika nanti ditemukan ternyata penyebab perseteruan tersebut berawal dari anggotanya, maka akan diproses sesuai sanksi yang berlaku.

"Kita masih telusuri, kalau nanti pemicu masalah ini berawal dari anggota kami, maka kita akan proses sesuai dengan ketentuan, yang ada dan sanksi akan kita berikan sesuai dengan kesalahan yang diperbuat," imbuhnya.

"Penanganan pidana umum akan ditangani Polres, sedangkan untuk internal kami (oknum), saya harus proses di propam Polda Sulbar bagi anggota kami," tambahnya.

Kapolda Sulbar juga tak lupa menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat atas kejadian tersebut.

"Selaku Kapolda, pimpinan tertinggi Polri di Sulawesi Barat, saya memohon maaf. Bilamana ada anggota saya, yang seharusnya melindungi masyarakat tetapi justru terkadang ada sikap yang kurang berkenan di hati masyarakat sekali lagi saya mohon maaf," pungkasnya.

Baca Juga: Sosoknya Jarang Muncul di Belantika Musik Indonesia, Inilah Kehidupan Kikan Namara Usai 10 Tahun Hengkang dari Band Cokelat, Banyak Luangkan Waktu Bersama Anak-anaknya yang Beranjak Remaja

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Advokasi Investigasi (BAIN) Hak Asasi Manusia (HAM) RI Provinsi Subar, Abdul Rahman Anwar mengecam tindakan brutal yang dilakukan oknum Brimob tersebut.

"Saya mengecam tindakan oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap warga sipil di tempat wisata Salupajang"

"Ini jelas tidak mencerminkan sebagai pengayom masyarakat," ujarnya kepada Tribun Timur, Selasa (21/1/2020).

Baca Juga: Terlihat Awet Muda Meski Sudah Miliki 2 Momongan, Sandra Dewi Bongkar Rahasianya Selalu Tampil Cantik dan Bugar, Ternyata Berkat Ramuan Ini!

"Menurut saya ini adalah pelanggaran HAM dan tindakan pidana yang tidak ada toleransi di mata hukum"

"Sehingga itu kasus ini harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tambahnya.(*)