GridHot.ID- Saroj (17) berjalan tertatih dengan sepeda bututnya berharap orang-orang mau membantunya untuk mengurus jenazah ibunya.
Sayang, tak ada satu pun orang yang peduli padanya.
Oleh karenanya, sebagaimana diwartakan Daily Mirrorpada 18 Januari 2019, Saroj akhirnya berjalan seorang diri menuju hutan, tempat dimana Saroj akan menguburkan jenazah ibunya.
Diketahui, kematian ibu Saroj, Jangki (45) sungguh ironis.
Awalnya, Jangki berjalan untuk mendapatkan air.
Namun di tengah perjalanan, Jangki pingsan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Saroj yang panik berbicara pada tetangganya, di Karlabahali, Odisha, India, tetapi tak ada satu pun yang peduli padanya.
Dia juga telah meminta bantuan pada penduduk setempat untuk mengkremasi jenazah ibunya.
Tetapi,jawaban yang muculselalu sama, mereka menolaknya karena Saroj dan keluarganya berasal dari kasta yang lebih rendah.
Orang-orang yang menyaksikan bagaimana Saroj membawa jenazah ibunya melemparkan pertanyan, "Apa yang kau bawa?" kata seorang lelaki dalam sebuah video.
Saroj hanya menjawabnya dengan lirih, "Ini ibuku.
Kisah ini adalah kisah nyata bagaimana sistem kasta masih melekat dalam stigma masyarakat di India.
Sistem kasta di India dikatakan telah berusia sekitar 3.000 tahun.
Orang-orang Hindu, dibagi dalam kelompok hierarkis yang kaku dan mengacu pada karma (pekerjaan) dan Dharma (Agama dalam bahasa Hindu), seperti yang dikutip dari BBC.
Sistem ini sejatinya sudah dilarang oleh pemerintah India untuk mendiskriminasi kelompok tertentu sejak 1950.
Tetapi sistem ini masih digunakan di desa-desa terpencil di India, sebagai bagian dari keyakinan mereka.
Artikel ini telah tayang di Instisari Online dengan judul "Kisah Pilu Bocah yang Membawa Jasad Ibunya Seorang Diri ke Pemakaman Setelah Tetangga Menolak Membantunya"
(*)