GridHot.ID-Indonesiabeberapa kali mendapat tawaran suplai alutsista yang mengiurkan.
Tawaran tersebut berasal dari Rusia, Prancis, hingga Amerika Serikat (AS).
Alutsista yang ditawarkan pun tak main-main.
Misalnya saja Scorpene, F-16 Fiper, dan Sukhoi Su-35.
Tak hanya itu, Indonesia juga diiming-imingi Offset beraneka ragam yang bisa mempercepat kemandirian alutsista dalam negeri.
Sampai sekarang tercatat negara Korea Selatan (Korsel) yang jor-joran memberikan proses Transfer of Technology (ToT) bagi Indonesia di bidang pertahanan.
Namun ada satu negara Eropa yang malah berani memberikan terobosan agar perkuatan otot militer Indonesia sehingga dapat tancap gas secepat mungkin.
Mengutip Kompas.com dan Tribunnews, negara Ceko melalui perusahaan konglomerasi pertahanannya Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) pada tahun 2018 lalu menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Czechoslovak Group Indonesia untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) senilai USD 100 juta, di bidang industri pertahanan swasta di Indonesia.
Penandatanganan yang dilakukan pada 2018 lalu ini diteken oleh Norman Joesoef, CEO Czechoslovak Group Indonesia dengan Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS di booth CSG di Pameran Indodefence 2018 PRJ Kemayoran, Jakarta.
"Kami selalu membuka peluang kemitraan dengan negara sahabat yang tulus dan terbuka dalam pelaksanaan alih produksi dan teknologi," ungkap Michal Strnad, CEO Czechoslovak Group AS.
"Kami sangat berharap financial pledge ini dapat meningkatkan kerja sama kemitraan dalam Level industri dan baik untuk kedua belah negara," sambungnya.
Gebrakan negara Ceko untuk mendukung regulasi pemerintah Indonesia terkait UU No.12 2012 tentang Industri Pertahanan.
Rencananya pabrik senjata swasta ini nantinya akan dibangun di lahan seluas 22 hektar di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Ternyata angka 100 juta dolar AS ini hanya investasi tahap pertama.
Total CSG Ceko akan mengguyur dana senilai 1 miliar Dolar AS (Rp 13 triliun) selama lima tahun.
CSG Ceko adalah perusahaan holding dari Eropa Tengah, asal Republik Ceko, meliputi Slovakia, Slovenia, Rumania, dan Hungary, dengan lebih dari 100 perusahaan dan 10.000 karyawan yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan baja, senjata roket, misil, dan radar.
Diketahui pula CSG Ceko berminat untuk melaksanakan alih produksi dan teknologinya di Indonesia.
Sebab,Indonesia bakal dijadikan basis produksi mesin perang CSG Ceko untuk kawasan Asia Tenggara.
"Selain di Indonesia, CSG Ceko juga ingin memperluas basis industri pertahanannya di Asia Tenggara. Kami melihat pertumbuhan pemenuhan kebutuhan alat pertahanan di Asia Tenggara pada tingkat yang cukup tinggi setiap tahunnya," papar Norman.
"Kami rasa dengan basis industri yang kuat dan relatif stabil di Indonesia, CSG Ceko mantap melanjutkan ekspansi bisnis pertahanan mereka ke Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja," sabungnya.
Indonesia sendiri sudah membeli produk dari CSG Ceko yakni Pandur II 8X8 dan MLRS Vampire.
Dengan dibuatnya segala macam produk CSG Ceko di Indonesia, maka akan menghemat anggaran pertahanan negeri ini sehingga perkuatan TNI dapat lebih cepat serta optimal. (Seto Aji/Sosok.ID)
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Cara Cepat dan Murah Memperkuat TNI, Negara Eropa Ini Berani Bangun Pabrik Senjata Senilai Rp 13 Triliun di Indonesia"
(*)