Find Us On Social Media :

Beredar Foto Saldo Rekening King of The King Sebanyak Rp 720 Triliun di Bank BNI, Netizen: King Donny Narik Duit di ATM, ATM-nya Minta Ampun

Saldo rekening King of The King yang beredar di sosial media

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Belakangan masyarakat Indonesia tengah digegerkan dengan munculnya kerajaan-kerajaan baru.

Setelah Kerajaan Agung Sejagat dan Sunda Empire, kini muncul kerajaan baru, yakni King of The King.

Pimpinan King of The King yang bernama Dony Pedro disebut sebagai anggota TNI aktif.

Baca Juga: Terhalang Operasi Trikora Indonesia, Anak Konglomerat Amerika Ini Hanya Tinggal Potongan Kaki, Dimakan Suku Kanibal Papua Saat Lakukan Ekspedisi

Menurut salah satu pengikutnya, Juanda, mengklaim Dony menduduki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia yaitu Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).

Dony disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut.

Juanda mengatakan, kekayaan itu merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada Dony.

Baca Juga: Riwayat Andre Rosiade Terancam Tamat, Pihak Manajemen Hotel Siap Buka Tabir Penggerebekan PSK yang Libatkan Sang Anggota DPR, Rekaman CCTV Bakal Ungkap Kejadian Sebenarnya

Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss.

Ia juga menyebut bahwa Prabowo Subianto sebagai bagian dari King of The King yang akan bertugas membeli alutsista berupa 3.000 pesawat tempur buatan Eropa.

Sebuah unggahan menggegerkan jagat media sosial Twitter belakangan ini.

Baca Juga: Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Bukan Suami Istri, Fanny Aminadia yang Diakui Sebagai Permaisuri Hanya Teman Wanita Totok Santosa, Keduanya Indekos di Yogyakarta

Akun @BigAlphaID diketahui mengunggah sebuah foto yang menyebutkan nominal dengan angka yang fantastis.

""Saldo" rekening King of The King di BNI sebanyak Rp 720 T. Wuow," unggah akun @BigAlphaID, Kamis (30/1/2020).

Padahal, menurut akun @BigAlphaID, per 30 Januari 2020 market cap BNI hanya Rp 135 T. Jauh lebih rendah dari potret saldo rekening King of The King yang beredar.

Baca Juga: Keceplosan Sebut Nama Asli Mulan Jameela, Maia Estianty: Mulan Kwok, Nama Aslinya Wulansari, Sekarang Mulan Jameela! Puas?

Saking tak logisnya jumlah saldo yang beredar, akun @BigAlphaID bahkan menyebut bahwa ATM akan minta ampun jika King Doni Pedro menarik uang.

"King Donny narik duit di ATM, ATM nya minta ampun," tulis akun @BigAlphaID.

Hingga saat ini, Jumat (7/2/2020) pukul 15.00 unggahan tersebut telah diretweet lebih dari 1000 kali dan disukai lebih dari 1200 pengguna Twitter.

Namun, apakah unggahan tersebut benar?

Dilansir Gridhot dari Kompas.com terkait informasi tersebut, Corporate Secretary BNI, Meiliana mengatakan, unggahan yang menyebutkan King of The King memiliki saldo rekening sebanyak Rp 720 triliun adalah tidak benar alias hoaks.

Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan King of The King ke kepolisian karena pemalsuan.

Baca Juga: Klaim Mampu Mendamaikan Konflik di Seluruh Dunia, Inilah 6 Fakta Keraton Agung Sejagat, Gubernur Ganjar Pranowo Sebut Keberadaan Mereka Harus Diuji Secara Ilmu Pengetahuan

"Itu tidaklah benar. Kami juga sudah melaporkan ke kepolisian atas kasus pemalsuan dokumen tersebut," katanya kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Pelaporan tersebut, imbuhnya, guna memberikan efek jera kepada terduga pelaku.

Baca Juga: Keberadaannya Dalam Pantauan Kepolisian Kaltim, Raja Kerajaan Mulawarman Buktikan SK Kepemimpinannya Telah Direstui Kemenkumham, Enggan Disamakan dengan Sunda Empire atau King of The King

Hal itu juga berlaku untuk pihak lain yang berniat melakukan hal yang sama.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat waspada apabila menemukan pihak-pihak yang bermaksud melakukan penipuan dengan menggunakan dokumen bersimbol BNI.

"Setiap dokumen yang berlogo BNI dan berisi informasi kepemilikan sejumlah dana sebaiknya diverifikasi ke cabang-cabang BNI terdekat," paparnya.

Baca Juga: Berani Seret Nama Prabowo Subianto, Petinggi King of The King Terbukti Bukan Tentara Gadungan, Anggota TNI Aktif Ini Bakal Diadili di Pengadilan Militer

Adapun pihaknya telah melapor ke pihak kepolisian melalui Kepolisian Resor Kutai Timus, Kalimantan Timur, pada Jumat (31/1/2020).

Laporan tersebut, kata Meiliana, ditujukan kepada terlapor berinisial BU terkait pemalsudan dokumen.

"Dengan laporan ini, BNI mengharapkan akan dapat menekan jumlah kasus pemalsuan dokumen serupa ke depan," tutupnya. (*)