GridHot.ID - Walikota Surabaya Tri Rismaharini baru saja menjadi bintang tamu di acara Rosi Kompas TV, Kamis (20/2/2020).
Dalam acara tersebut, Risma mengungkapkanbeberapa hal yang selama ini jarang dia bicarakan di depan publik.
Mulai dari sering menolak jabatan yang ditawarkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, hingga ketakutan yang selama dirasakannya.
Awalnya Rosi bertanya kepada Risma mengenai kesanggupannya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau Warga Jakarta juga nitipin nasibnya ke Ibu gimana?" tanya Rosi.
"Ya nanti ada yang jawab gitu," jawab Risma.
Risma lalumengaku, bahwa selama ini dirinya sering mendapat tawaran jabatan dari Megawati.
"Enggak tahu tiba-tiba saya itu juga bingung saya ditawari macam-macam oleh Bu Mega, saya tolak," ujar Risma.
"Kok berani Anda menolak Ibu Mega?" tanya Rosi.
Risma mengatakan, dirinya berani menolak tawaran lantaran masih ingin bertanggung jawab mengelola Surabaya hingga selesai.
"Ya saya kan masih punya tanggung jawab (memimpin Surabaya)," ujar Risma disambut tepuk tangan penonton.
"Ibu (Megawati) mengerti dan sangat paham," lanjutnya.
Lebih lanjut,wanita 58 tahun itu menceritakan bagaimana dia akhirnya mau menjadi Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan.
"Lahan itu hendak memebsakan lahan agar bisa digunakan anak-anak sebagai lapangan. Kemudian saya ditawari menjadi DPP di bidang Kebudayaan, tahu Mbak Rosi apa," ujar Risma.
"Waktu itu saya lagi bongkar lahan karena saya pengin ini sekolahan bagus tapi enggak punya lapangan," sambungnya.
Nah, saat Risma memimpin sendiri pembongkaran lahan tersebut, Megawati tiba-tiba menelponnya.
"Nah kebetulan itu lahannya Pemkot ada bangunan orang, udah saya pimpin sendiri bongkar, supaya anak-anak segera punya lapangan. Saya pimpin sendiri ditelpon 'Mbak ini mau ditawari Ibu'," kata Risma.
Karenasituasi sedang tidak kondusif, Risma mengaku saat itu tidak paham betul apa yang diminta Megawati.
Sehingga, dia hanya menjawab iya.
"Karena saya bingung mungkin ya saat itu, 'Ya ya sudah'. Setelah itu 'Loh saya tadi ngomong apa ya kok ngomong ya sudah'. Ya sudah kan ndak bisa kemudian cabut omongan saya ndak bisa," ungkapnya.
Rosi pun membenarkan bahwa saat pelantikan Ketua DPP, Megawati sempat menyebut Risma sedang bongkar-bongkar.
"Bu Mega sendiri bilang waktu pidato pelantikan ini orangnya lagi bongkar-bongkar, gila juga ternyata mau. Bukan hanya Bu Risma yang bingung soal jabatan, Bu Risma juga kaget juga, Bu Risma menerima jabatan itu padahal sudah terjadi miskomunikasi di antara keduanya," jelas Rosi.
Risma menduga, hal itu terjadi karena kehendak Tuhan.
Seperti kini yang menjadikannya sebagai Wali Kota Surabaya sejak 2010.
"Jadi saya bingung tadi ngomong apa ya, ya udahlah wis ndak papa. Mungkin memang itu kehendak Tuhan. Karena saya tidak nyetting, saya juga enggak ngapa-ngapa, memang itu mungkin kehendak Tuhan seperti saya jadi Wali Kota Surabaya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rosi meminta Risma untuk memilih menjadi Gubernur Jakarta atau menjadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ditanya demikian, Risma mengatakan tidak punya hak untuk memilih.
"Kalau diberikan amanah untuk melayani publik amanah seperti apa yang akan Ibu iyakan diboyong ke Jakarta atau bergabung dengan Kabinet Jokowi," tanya Rosi.
"Saya tidak berhak untuk memilih jabatan itu, karena itu bagi saya adalah amanah," jawab Risma.
Rismamengaku takut jika mendapat jabatan baru.
Sebab, tanggung jawab yang diemban sungguhlah berat.
"Karena kalau di jabatan politik, menteri apa namanya Gubernur, Walikota, Bupati itu punya tanggung jawab ke masyarakat. Bukan sekedar menjabat, saya takut. Makanya saya tidak berhak untuk meminta karena itu berat " ungkapnya.
Risma kemudianmenyebut, selama ini dirinya sering meminta bawahannya untuk mencari orang kesusahan.
"Karena saya selalu katakan pada Kepala Dinas, Camat, sama Lurah. Tolong cari Warga Surabaya yang dia susah karena dia sakit atau dia enggak bisa sekolah, atau dia enggak punya pekerjaan, apapun tolong dicari,"ujar Risma.
"Jadi nanti kalau saya di tanya di akhirat sana, kalau saya ditanya Risma kamu dulu jadi Wali Kota ada wargamu enggak bisa makan,"sambungnya.
Namun demikian, Risma mengatakan, tugas mengelola Surabaya bukan tanggung jawabnya seorang.
"Saya sampaikan malaikat mohon maaf, saya kan enggak bisa sendiri, ada Kepala Dinas, ada Camat, ada Lurah tolong ditanya juga mereka sudah perintahkan mereka juga kok untuk cari itu," kata Risma.
"Ini betul dan mereka takut, mereka cari, kalau ada sama-sama takutnya gitu. Kan enggak bisa semua saya handle wong yang digaji juga semua," tandasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Risma Akui Berani Tolak Tawaran Megawati yang Bermacam-macam, Penonton sampai Tepuk Tangan"
(*)