Find Us On Social Media :

Pertama Kalinya Ikut Outbond Pramuka, Siswi Smpn 1 Turi Ini Hampir Saja Ikut Kehilangan Nyawa, Sang Gadis Kecil Ceritakan Kronologi Mengerikan Kejadian yang Renggut Teman-temannya: Mau Pegang Batu Tapi Tidak Bisa

Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020)

Gridhot.ID - Tragedi susur sungai yang dialami ratusan murid SMPN 1 Turi masih dalam tahap investigasi.

Kini para korban selamat menceritakan detail bagaimana mereka mengalami kejadian naas tersebut.

Salma Kusuma Haryani, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi yang merupakan salah satu korban selamat saat kegiatan susur sungai di Kali Sempor menceritakan awal mula kejadian yang mereka alami.

Baca Juga: Derita Sarlan, Bocah Enam Tahun yang Memiliki Bobot Tubuh Hanya 10 Kilogram, Sehari-hari Dirawat Ibu Gangguan Jiwa

Kronologi

Salma menceritakan bahwa kegiatan susur sungai itu dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat itu cuaca gerimis dan aliran sungai masih terlihat normal atau biasa.

Baca Juga: Usai Ibunya Meminta Ampun Atas Kematian Anaknya, Ayah Ashraf Sinclair Langsung Posting Curhatan Duka: Lebih Baik Terbakar Daripada Berkarat

"Ketika kami sampai di tengah-tengah sungai, jalan di sungai sudah sekitar setengah jam, tiba-tiba ada arus besar dari arah utara atau atas," kata Salma.

Ia dan teman-temannya saat itu dalam posisi berada di tengah-tengah sungai ketika arus air yang besar datang.

"Saya mau menyelamatkan diri tapi terseret arus air. Mau pegang batu tapi tidak bisa karena arus besar. Kemudian ada kakak-kakak yang menyelamatkan saya. dibawa ke batu-batu tebing," tuturnya.

Baca Juga: Detik-detik Banjir Bandang Hanyutkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi, Seorang Peserta Langsung Mengevakuasi Teman-temannya: Saya Cari Akar yang Panjang Lalu Saya Lempar

Ia juga mengaku sempat melihat teman-teman lainnya yang juga terseret arus deras saat itu. Namun ia sendiri juga berjuang untuk menyelamatkan diri.

Ia pun mengalami beberapa luka pada kakinya akibat benturan dengan bebatuan di sungai tersebut.

"Luka beberapa di kaki karena terkena batu. Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan seperti ini," katanya.

Baca Juga: Bisa Penggal Kepala Pria Ini, Lihat Apa yang Terjadi Saat Baling-baling Kipas Jatuh dari Atas Plafon, Netizen: Kun Fayakun!

Kegiatan susur sungai itu dilakukan di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Jumat (21/2/2020) sore.

Pesertanya adalah anak-anak siswa SMPN 1 Turi Sleman. Informasi sementara dihimpun Tribun Jogja dari lokasi, ada enam siswa korban meniinggal dunia setelah hanyut saat susur sungai tersebut.

Sementara, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap kira-kira lima korban yang belum ditemukan.

Baca Juga: Faisal Harris Nyaris Bangkrut, Ahli Tarot Kondang Ungkap Tabiat Jennifer Dunn yang Jadi Biang Masalah: Gaya Hidupnya Mewah atau Serba Ada

Cerita orangtua korban selamat

Peristiwa itu juga membuat orangtua korban sangat panik dan cemas.

Orangtua korban selamat, Hartono, mengatakan saat itu ia sedang pulang kerja ketika ada telepon dari adiknya bahwa sejumlah siswa SMPN 1 Turi hanyut saat susur sungai.

Ia lantas datang ke lokasi untuk mencari anaknya, Salma Kusuma Haryani, yang merupakan satu di antara peserta susur sungai SMPN 1 Turi tersebut.

Baca Juga: Tersambar Rekoset Amunisi di Telapak Kaki Kiri, Kina Sani, Gadis Kecil Korban Kebengisan KKB Papua Berhasil Dievakuasi TNI-Polri

"Saya ditelpon adik ada banjir. saya ke lokasi anak saya tidak ada, saya nangis. panik," katanya.

Di tengah kepanikan itu, ada informasi bahwa empat korban meninggal. Ia semakin khawatir satu di antara mereka adalah anaknya.

"Lalu ada informasi dari salah satu wali, anak saya selamat. Alhamdullilah," ujarnya.

Hartono berharap, pihak sekolah lebih jeli melihat situasi jika mengadakan kegiatan di luar sekolah atau di alam terbuka.

Baca Juga: Nasib Mujur Anggit Gagah Pratama, Mahasiswa Penyebar Video Panas Ariel Noah, Tak Pernah Rasakan Dinginnya Bilik Tahanan, Benarkah Anak Petinggi Kepolisian?

Ia menilai kegiatan semacam itu baik, asal dilakukan tepat pada waktunya.

"Sekarang musimnya hujan cuaca tidak menentu. Karena ini jelajah di luar ruang, pembina harus jeli, di atas hujan," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cerita Siswa SMPN 1 Turi Terseret Arus Kali Sempor Setelah Gagal Meraih Batu.

(*)