Find Us On Social Media :

8 Siswi Tewas dalam Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Basarnas Ungkap Alasan Para Perempuan Jadi Korban, Singgung Pakaian yang Dikenakan

Kasus susur sungai yang hanyutkan 250 siswa SMP

Gridhot.ID - Tragedi susur sungai yang dialami siswa SMP Negeri 1 Turi sedang menjadi sorotan masyarakat.

Dalam tragedi tersebut, ratusan murid yang sedang mengikuti kegiatan susur sungai dari pramuka sekolah hanyut terkena arus besar sungai.

Delapan siswi SMPN 1 Turi ditemukan meninggal dunia terseret arus kuat Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).

Baca Juga: Pilu, Dibocorkan Akun @digeeembok, Ini Status WhatsApp Ayah Nadia, Siswi SMPN 147 Jakarta yang Lompat dari Gedung Sekolah, Benarkah Korban Bully?

Seluruh korban tewas yang ditemukan berjenis kelamin perempuan yang merupakan kelas 7 dan 8.

Dari rilis BPBD DIY, hingga kini masih terdapat dua korban yang belum ditemukan dan masih terus dicari oleh Tim SAR gabungan.

Dua korban yang belum ditemukan tersebut dengan identitas Yasinta Bunga, kelas 7B, alamat Dadapan, Wonokerto, Turi dan Zahra Imelda, 7D d/a Kenteng, Wonokerto, Turi.

Baca Juga: Nyawanya Melayang Akibat Ditendang Teman Sekolah, Siswa SMP HKBP Sidikalang yang Tewas Ternyata Anak Yatim, Keluarga Sebut Korban Penurut dan Penuh Semangat

Kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020) diikuti oleh kelas 7 dan kelas 8 sebanyak 249 siswa dari total siswa sebanyak 256 orang siswa.

Berdasarkan presensi atau daftar hadir siswa, diketahui kelas 7 sebanyak 124 orang dan kelas 8 sebanyak 125 siswa, dengan total 249 orang.

Baca Juga: Sebelum Lompat dari Gedung Sekolah, Nadia Sempat Kirim Pesan pada Sosok Ini, Siswi SMPN 147 Jakarta Itu Khawatirkan Hal Ini Daripada Nyawa Sendiri

Kepala Basarnas DIY, Wahyu Effendi mengatakan karakter sungai yang disisir dalam operasi pencarian ini memiliki kedalaman rata-rata 50 cm hingga 1 meter dengan kondisi banyak bebatuan.

Bertambahnya debit air Sungai Sempor tersebut merupakan dampak dari hujan yang melanda kawasan hulu di sekitaran lereng gunung merapi.

Terkait mengapa keseluruhan korban kebanyakan perempuan menurutnya hal itu dipengaruhi oleh kondisi pakaian.

Baca Juga: Dengkulnya Mendarat di Ulu Hati Temannya, Siswa SMP Ini Buat Rekannya Tewas Tergeletak di Lantai Sekolah, Padahal Awalnya Saling Ejek Antar Sesama

Perempuan menggunakan rok, sehingga hal itu memberi tekanan tersendiri ketika air menerjang.

"Perempuan menggunakan rok."

"Saat di air otomatis rok itu akan menghalangi air jadi bisa kebawa arus."

Baca Juga:

Identitas korban tewas yang diketemukan:

Sofia Aulia (kelas 8), alamat SumberejoArisma (kelas 7), alamat Ngentak TepanNur Aizah (kelas 8), alamat KembangarumLatifa, alamat KembangarumKhoirunisa, alamat Karanggawang Girikerto TURI

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai Kematian Nadia, Siswi SMPN 147 Jakarta yang Lompat dari Gedung Sekolah: Kalian Semua Kan Tidak Suka Sama Aku, Tenang Aja Nanti Jam 15.30 Aku Sudah Gak Ada Kok untuk Selamanya

Evita Putri L, 7A alamat Soprayan Girikerto TURIFaneza DidaNadine Fadilah.

Belum Ditemukan

Yasinta Bunga, kelas 7B, alamat Dadapan, Wonokerto, TuriZahra Imelda, 7D d/a Kenteng, Wonokerto, Turi.

Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul: "Mengapa semua Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi adalah Perempuan? Beginilah Alasannya."

(*)