Marinir Indonesia Jadi Angkatan Perang Terkuat di Bumi Bagian Selatan, India-Pakistan Gelagapan, 2 Negara Gontok-gontokan Mendadak Lakukan Perdamaian Cuma Karena Hal Ini

Senin, 02 Maret 2020 | 19:13
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Kapal Selam milik angkatan laut Indonesia

Gridhot.ID - Negara India dan Pakistan memang tak pernah bisa benar-benar akur hingga kini.

Nyatanya beberapa waktu lalu keduanya sempat berseteru hingga melaksanakan perang modern hingga terjadi pertumpahan darah.

Tentu saja kejadian ini membuat mata seluruh dunia memperhatikan tingkah laku keduanya.

Dua negara ini memang ditakdirkan menjadi seteru abadi layaknya Korea Utara dan Korea Selatan.

Baca Juga: Sulap Hutan Penuh Pepohonan Jadi Rumah Mewah, Hunian Presenter Kondang Ini Mirip Kastil, Sosok yang Bertandang Ini Langsung Berdigik Usai Pemilik Sebut Ada Penampakan Noni Belanda

Kabar terakhir, dua jet tempur MiG-21 Bison India tertembak jatuh dan 1 F-16 Pakistan juga diklaim berhasil ditembak oleh India.

Rupanya perseteruan antar kedua negara sudah lama terjadi.

Mengutip Time, ketegangan antar kedua negara awalnya bermula pada tahun 1947.

Saat itu Pakistan menganeksasi sepertiga wilayah Kashmir dengan bantuan suku Pashtun.

Baca Juga: Tengah Malam Putri Bungsu Ruben Onsu Mendadak Panas, Betrand Peto Ikut Gelisah Tak Karuan, Langsung Lakukan Hal Ini Meski Sudah Pakai Pakaian Siap Tidur

Tahu akan hal ini India mengirim pasukan ke Gurdaspur untuk merebut kembali Kashmir.

Sempat mereda, perang dahsyat kembali terjadi pada tahun 1965 antar keduanya.

Hal ini bermula saat pasukan Pakistan berusaha memasuki teritori Kashmir India untuk memicu pemberontakan oleh Kashmir.

Rencana ini gagal dan penyusup dapat ditemukan, sehingga India membalas hal ini.

Baca Juga: Rela Dimadu Sang Suami, Sikap Istri Pertama Erix Soekamti Bikin Haru: Kami Menyambutmu dengan Hati Bahagia

Pertumpahan darah seakan membayangi kedua negara.

Namun dalam hal ini Pakistan terdesak karena kalah dalam kekuatan militer.

Rakyat Indonesia melalui Soekarno merasa prihatin akan perang India-Pakistan.

Bagaimana tidak, Pakistan dan India adalah sahabat dekat Indonesia, apalagi pemimpin kedua negara saat itu Jawaharlal Nehru dan Mohammad Ali Bogra beserta Soekarno dan Ali Sastroamidjojo ikut mempelopori terbentuknya Konferensi Asia-Afrika.

Baca Juga: Rela Dimadu Sang Suami, Sikap Istri Pertama Erix Soekamti Bikin Haru: Kami Menyambutmu dengan Hati Bahagia

Pokoknya peperangan antar anggota KAA itu harus diakhiri.

newagbd
newagbd

Soekarno bersama para pemimpin negara-negara di dunia saat Konferensi Asia Afrika 1954 di Bandung.

Soekarno kemudian memerintahkan satuan kapal selam Korps Hiu Kencana TNI AL untuk segera berlayar menuju Pakistan.

Maka dipersiapkanlah Kapal Selam (KS) RI Nagarangsang dan RI Bramasta bersenjata lengkap.

Kedua kapal selam itu diperintahkan untuk segera berlayar menuju Karachi.

Baca Juga: Beradegan di Atas Ranjang dengan Istri, Ekspresi Reino Barack di Video Klip Syahrini Justru Bikin Geger, Netizen: Bini Udah Sok Romantis, Yang Laki Kaku Kayak Diboboin Emaknya

Jalur pelayaran mereka pun harus menghindari rute pelayaran kapal niaga.

Misi ini dinamai Gugus Tugas X.

Tujuan utama gugus tugas X ialah membantu negara Pakistan yang sedang diserbu oleh India.

Namun misi utamanya ialah meredam peperangan agar tak berlangsung lagi antar kedua negara.

Baca Juga: Tayangkan Ritual Wanita Minum Sperma Brondong dan Darah Ayam, Program 'Karma Balik' Roy Kiyoshi Ditegur KPI, Disebut Menyesatkan dan Melanggar 3 Pasal

Rupanya bukan hanya kapal selam saja yang dikirimkan oleh Indonesia namun juga Batalyon Marinir dan kapal perang permukaan lainnya.

Semua unsur milik TNI AL itu sesampainya di Pakistan segera melakukan latihan (show of force) bersama dengan AL Pakistan di lepas pantai yang berbatasan langsung dengan India.

Mission Accomplished
Mission Accomplished

Kapal selam milik ALRI merapat ke kapal tender di perairan Halmahera

Hal ini bertujuan agar India yang dibantu Inggris tahu bahwa ada Angkatan Laut Indonesia yang akan bertindak lebih jika perang kembali terjadi.

Akibat kehadiran unsur-unsur kapal selam Indonesia dan Marinir di Pakistan atas perintah Soekarno maka India-Pakistan gelagapan.

Baca Juga: Terbongkar! Sempat Ditutupi Jokowi, Ini Lokasi Tempat Tinggal 2 WNI yang Positif Virus Corona, Tak Jauh dari Ibukota Jakarta

Hal inilah yang 'memaksa' keduanya menandatangani perjanjian damai di Tashkent, Uni Soviet pada Januari 1966.

Perlu diketahui pada tahun 1965 Angkatan Perang Indonesia merupakan yang terkuat di bumi bagian selatan.

Setelah adanya perjanjian damai tersebut maka gugus tugas X ditarik kembali ke Indonesia, misi selesai.

Berkat bantuan dari Indonesia maka presiden Pakistan saat itu, Ayub Khan memberikan penghormatan atas jasa Presiden Soekarno untuk menamai salah satu jalan dan sebuah area bazar bernama Soekarno Square Khyber Bazar di Pakistan.

Baca Juga: Berbekal Janji Bakal Dinikahi, Oknum Brimob Ini Tipu Penyanyi Jebolan Dangdut Academy, 3 Tahun Pacaran Sia-sia Pasca Uang Ratusan Juta Dibawa Lari Kekasih Sendiri

Namun patut disayangkan pada tahun 1971, 1999 dan sekarang konflik antar India-Pakistan mulai mencuat lagi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber GridHot.ID