Gridhot.ID - Masyarakat dunia tentu masih mengingat sosok Osama Bin Laden yang sangat terkenal masa itu.
Osama bin Laden memang menjadi buronan nomor satu di dunia akibat organisasinya yang sangat berbahaya.
Namun diketahui Osama telah berhasil dimusnahkan oleh Amerika Serikat.
Tapi kali ini pemburuan putra Osama bin Laden, Hamza bin Laden yang sering dijuluki sebagai putra mahkota jihad justru hebohkan dunia.
Dilansir dari berbagai sumber, Hamza bin Laden diyakini akan menjadi penerus sang ayah sebagai pemimpin gerakan ekstremis, Al Qaeda.
Kini, Pemerintah Amerika Serikat pun siap gelontorkan dana sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 14 milyar untuk siapapun yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan Hamza bin Laden.
Pemburuan putra Osama bin Laden ini dilakukan karena adanya Amerika takut Hamza akan meluncurkan serangkaian serangan terhadap AS sebagai bentuk balas dendam atas kematian ayahnya.
Seperti diketahui bersama, Osama bin Laden tewas terbunuh oleh pasukan khusus AS saat ia bersembunyi di kota Abbottabad, Pakistan pada tahun 2011 lalu.
Badan-badan intelijen AS menilai Hamza bin Laden akan menjadi penerus ayahnya untuk menggerakkan jihad secara global.
Apalagi mengingat keberadaan ISIS yang saat ini semakin terdesak hingga batas terakhirnya di Suriah.
Melansir dari Al Jazeera, sebelumnya Hamza sempat merilis sebuah pesan audio di internet.
Pesan itu berisi tentang seruan tentang serangan terhadap AS dan sekutu sebagai pembalasan dendam atas pembunuhan ayahnya pada tahun 2011 silam.
Hal ini disampaikan pihak Menteri Luar Negeri AS lewat sebuah pernyataan.
Sementara itu, keberadaan Hamza memang sudah menjadi bahan spekulasi bertahun-tahun.
Bahkan, tak sedikit pihak yang memperdebatkan di mana keberadaannya sesungguhnya.
Menurut salah satu saudara tiri Hamza, keberadaan Hamza bin Laden sama sekali tak diketahui bahkan oleh keluarganya sendiri.
Namun, banyak orang beranggapan bahwa Hamza kini tinggal di Afghanistan.
Kompas.com mewartakan, ada sejumlah laporan yang menyebut Hamza berada di Pakistan.
Namun, ada pula yang menyebut Suriah dan Iran adalah tempat persembunyian Hamza.
(*)