Find Us On Social Media :

Pagi Buta Mendaki Gunung Batur, Pendaki Ini Tewas Terpeleset ke Jurang Usai Duduki Batu Keramat, Keluarga Korban Harus Gelar Upacara Pemakaman Khusus

Petugas Kepolisian Polres Bangli menggelar olah TKP di lokasi jatuhnya pendaki di Gunung Batur yang diketahui bernama Gus Andyka, Minggu (8/3/2020).

Gridhot.ID - Seorang pendaki gunung di Bali dikabarkan tewas saat mendaki Gunung Batur.

Diketahui sebelum tewas karena terpeleset ke dalam jurang, ia sempat menduduki sebuah batu keramat.

Masyarakat sekitar akan menggelar upacara khusus di TKP yang diyakini keramat tersebut.

Baca Juga: Meski Bakal Dipenjarakan, NF Si Pembunuh Keji Balita Akan Bebas di Umur 20 Tahunan, Psikolog Ungkap Kemungkinan Pelaku Sembuh dari Gangguan Jiwanya

Peristiwa tragis dialami oleh seorang pendaki di Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali.

Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba pendaki gunung asal Lingkungan Pas Dalam, Gianyar, Bali ditemukan tewas terjatuh ke jurang sedalam puluhan meter.

Korban yang mendaki Gunung Batur bersama sejumlah rekannya, diduga jatuh terpeleset setelah kelelahan, Minggu (8/3/2020).

Baca Juga: Kena Getah Kasus Putrinya, Keluarga Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun Diusir Warga, Tetangga Ngaku Trauma dengan Kondisi Kejiwaan NF

Pendaki jatuh ke jurang dengan kedalaman 40 meter.

Informasi yang dihimpun, musibah naas yang dialami Gus Andyka diketahui sekitar pukul 04.00 Wita.

Gus Andyka yang telah berada di puncak Gunung Batur bersama sejumlah rekannya, berniat menggelar tikar untuk istirahat di pinggir tebing sebelah kiri padmasana Puncak Gunung Batur.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut.

Baca Juga: Video Benda Mirip Asteroid Tabrak Gunung Merapi Bikin Geger Netizen, LAPAN Ragukan Kebenarannya: Tak Ada Laporan dari Warga Sekitar

Korban yang terjatuh ke jurang langsung mendapat pertolongan dari rekannya, dibantu oleh pendaki lain, BKSDA dan Kehutanan serta masyarakat sekitar untuk upaya evakuasi.

"Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kintamani," ujarnya.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut AKP Sulhadi, Gus Andyka mendaki bersama delapan orang rekannya.

Baca Juga: Dalaman Roknya Dipotret Pemuda Mesum, Wanita Korban Pelecehan Seksual Ini Curhat di Medsos Usai Kasusnya Tak Bisa Diproses Polisi, Ternyata Ini Alasannya

Ia berangkat dari wilayah Gianyar sekitar pukul 00.30 wita mengendarai lima unit sepeda motor.

"Korban bersama rekannya tiba di Pura Jati sekitar pukul 02.00 wita dan selanjutnya melakukan pendakian bersama.

Dua jam kemudian, mereka sudah sampai ke puncak Gunung Batur," jelasnya.

Pasca dievakuasi dari jurang, Gus Andyka langsung dilarikan ke Puskesmas Kintamani I.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, lanjut AKP Sulhadi, korban mengalami cedera patah tulang leher, robek pada pipi kiri, luka lecet pada dahi kiri, keluar darah dari hidung, luka lecet bagian punggung dan pantat.

Baca Juga: Adiknya Banting Tulang Kerja di Negeri Orang, Artis Wanita Ini Ngaku Bisa Jadi Gembel Bila Tak Numpang di Rumah Baru Saudara Satu-satunya, Usai Cerai Dirinya Tak Punya Hunian

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia saat masih di TKP.

Sedangkan penyebab jatuh, kuat dugaan karena korban kelelahan, serta kurang waspada. Hingga kini jenazah korban masih berada di RSU Bangli," tandasnya.

Dibalik meninggalnya pendaki itu, ada hal niskala yang harus diselesaikan keluarga korban.

Baca Juga: Bikin Kolektor Moge Elus Dada, Pemuda Ini Tega Siksa Motor Langka CBR400RR, Dimandikan di Lumpur hingga Dipaksa Jalan di Tengah Sungai

Yakni menggelar pecaruan guru piduka atau penebusan kesalahan korban.

Hal ini akan digelar di TKP, Senin (9/3/2020) sekitar pukul 08.00 Wita.

Keluarga korban, Ida Bagus Ananda Manuaba, Minggu (8/3/2020) mengatakan, pihak KSDA Bangli telah mendatangi mereka.

Dalam laporannya, selain dalam bentuk sekala (nyata) ada juga dalam bentuk niskala.

Dalam segi niskala, disebutkan mendiang sempat menduduki batu keramat, sehingga korban pun jatuh.

Baca Juga: Kasusnya Tak Kalah Mengerikan dengan yang Dilakukan NF, Inilah Beberapa Remaja Pembunuh Berdarah Dingin yang Gemparkan Dunia, Usianya Masih Belum Genap 17 Tahun

Dalam keyakinan Hindu di Bali, hal tersebut tidak bisa dikesampingkan.

Karena itu, demi ketenangan arwah mendiang, pihaknya akan menggelar upacara pecaruan guru piduka di TKP.

Selain itu, Gus Ananda yang selama ini sering mendaki, juga mempercayai kekeramatan batu tersebut.

Baca Juga: Bongkar Pengalaman Mengerikan Saat Pimpin Surabaya, Risma Ngaku Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan, Mulai Nyaris Dilindas Truk hingga Dikirim Ular Misterius

“Besok kami akan mengadakan pecaruan guru piduka sekitar jam delapan. Pemangku di sana juga telah menginformasikan pada kami,” ujarnya.

Data dihimpun Tribun Bali, selama ini korban tinggal bersama ibu dan adiknya.

Sementara ayahnya telah meninggal dunia sejak lama.

Selama ini, korban dikenal gemar bermain game online, dan pendakian ke Gunung Batur baru pertama kali dilakukannya.

Terkait jenazah korban, saat ini masih dititipkan di RSUD Sanjiwani.

Baca Juga: NF Terobsesi dengan Tokoh Slenderman, Nyatanya Sosok Bertentakel yang Diidolakan Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun Itu Sangat Mengerikan Bagi Masyarakat Amerika, Bisa 'Goda' Anak Kecil untuk Bertindak Kejam

“Kami masih menunggu setelah selesainya pegatwakan, setelah itu akan ldigelar upacara pengabenan,” ujar Gus Ananda.

Ibu korban, Ida Ayu Sri Winten mengatakan, pihaknya tidak memiliki firast apapun terkait kejadian ini.

“Tumben bilang mau mendaki, selama ini sukanya main game online. Kemarin minta izin jam 11, sudah dilarang tetap bersikeras berangkat. Tapi akhirnya seperti ini. Saya sebagai orangtua sudah mengiklaskan, sudah jadi jalannya anak saya,” ujar Ida Ayu dengan nada sendu.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "Pendaki Gus Andyka Disebut Duduki Batu Keramat Sebelum Tewas di Jurang Gunung Batur"