Dicurigai Sebagai Mata-mata, KKB Papua Pimpinan Joni Botak Utus Pasukannya Tembak Warga Sipil Tembagapura, Kini Putar Balik Fakta Sebut Jance Magai Tewas Diculik Aparat

Selasa, 10 Maret 2020 | 16:42
Facebook TNPNB

KKB Papua

Gridhot.ID -Kelakuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin menjadi-jadi.

Pasalnya, KKB Papua menyebarkan berita tentang warga sipil Tembagapura yang ditemukan tewas setelah diculik aparat.

Disebutkan, Jance Magai (JM) diculik di Nahangia yang tempat pendulangan emas oleh pasukan mileter Indonesia.

Baca Juga: Makin Biadab Usai Seenak Jidat Todongkan Senjata pada Warga Tembagapura, Beredar Kabar KKB Papua Tahan 2 Wanita, Ada Kemungkinan Diperkosa, Polisi Lakukan Investigasi Segera

Melansir dari Antara, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal menegaskan, informasi yang beredar tersebut tidak benar atau hoaks.

Tidak benar berita yang menyatakan JM sebelum meninggal diculik aparat di Nahangia sejak 26 Februari lalu.

"Berita meninggalnya JM karena dibunuh aparat keamanan tidak benar atau hoaks," tegas Kombes Kamal di Jayapura, Selasa (10/3/2020).

Baca Juga: 'Nyawa Lebih Penting, Babi Itu Milik Dunia, Kami Kasih Tinggal dan Sudah Pasti Akan Diambil KKB, Biar Tuhan yang Menghukum Mereka'

JM ditemukan tewas dengan luka tembak, Minggu (1/3/2020) di pinggiran Kali Kabur oleh keluarga korban yang melakukan pencarian.

Keluarga korban mengaku sempat mendengar bunyi tembakan pada Minggu (1/3/2020) sebanyak dua kali, namun di sekitar wilayah itu tidak terdapat pos aparat keamanan.

Kombes Kamal mengakui, dari laporan yang diterima kematian JM akibat ditembak KKB karena diduga mata-mata aparat keamanan.

Baca Juga: 'Nyawa Lebih Penting, Babi Itu Milik Dunia, Kami Kasih Tinggal dan Sudah Pasti Akan Diambil KKB, Biar Tuhan yang Menghukum Mereka'

Magai, ungkap keluarganya memang dekat dengan aparat keamanan yang ada di Timika sehingga KKB mencurigainya sebagai mata-mata.

Akibatnya, KKB pimpinan Joni Botak pernah mengutus anak buahnya dan menanyakan keberadaan JM.

Saat itu, Jance Magai sedang berada di pendulangan Kali Kabur.

Baca Juga: Caper ke Pemerintah Indonesia, KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Tega Aniaya Warga Tak Berdosa, Terus Berusaha Pamer Eksistensi Usai Markasnya Diobrak-abrik TNI

Keesokan harinya, keluarga mendapat informasi JM ditemukan tewas di sekitar Kali Kabur dan akan menuntut denda adat kepada Joni Botak atas kematiannya.

Kabid Humas Polda Papua mengaku, penyidik Polres Mimika telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut dan telah melakukan olah TKP untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.

Sehingga masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya informasi yang tidak benar.

Baca Juga: Markas Persembunyiannya Dikira Bakal Dikirimi Rudal Jokowi, Egianus Kogoya Ngaku Telah Habisi 2 Nyawa TNI di Nduga, Padahal KKB Papua Cuma Tembak 1 Anggota Brimob

Facebook/TNPNB
Facebook/TNPNB

KKB Papua

"Polisi akan melakukan penegakan hukum bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran dan kehadiran aparat keamanan untuk menjamin keamanan bagi masyarakat," tegas Kombes Kamal.

Sebelumnya,KKB melalui Komandan Operasi Nasional TPNPB OPM juga menyatakan telah menewaskan pasukan keamanan Indonesia sebanyak 17 orang.

Selain itu, Lekagak Telenggen juga mengatakan bahwa ada ratusan warga Tembagapura mengungsi ke Timika akibat kontak tembak antara TNI-Polri dengan pasukan TPNPB-OPM.

Baca Juga: Ganyang Masyarakat Tembagapura, Lihat Video Detik-detik KKB Teror Warga Timika, Semua Lari Kocar-kacir Dengar Suara Tembakan

"Tidak benar berita yang menyatakan adanya aparat keamanan baik anggota Polri maupun TNI yang meninggal dalam kontak tembak di Tembagapura," kata Kamal di Jayapura, Minggu (8/3/2020), dikutip dari Kompas.

"Pernyataan Lekagak Talenggeng itu tidak benar. Memang ada anggota Brimob yang meninggal yakni Bharatu Doni Priyanto saat kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (28/2/2020)," katanya.

Terkait mengungsinya ratusan warga yang sebelumnya bermukim di empat kampung di Tembagapura, Kamal pun membenarkannya.

Baca Juga: Godok Strategi Demi Muluskan Niat Tangkap Gerombolon KKB Papua Pembunuh Bharada Doni Priyanto, Polisi Nyatanya Hadapi Risiko Berat Ini, Tak Menghendaki Jatuh Korban Jiwa

Hal itu dilakukan karena ketakutan warga sehingga minta aparat keamanan memfasilitasi dan mengungsikan ke Timika.

"Sekitar 900 orang sudah mengungsi ke Timika dan mereka diangkut menggunakan bus milik PT. Freeport," kata Kamal.

Kamal mengatakan aparat keamanan akan melakukan penegakan hukum terkait aksi penyerangan yang dilakukan KKB di sekitar Tembagapura.

"Penegakan hukum dilakukan terhadap KKB yang melakukan penyerangan kepada aparat keamanan dan warga sipil," kata Kombes Kamal.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Antara