Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Ronaldo Assis de Moreira atau yang lebih dikenal dengan nama Ronaldinho terancam masuk bui.
Pemain terbaik dunia tahun 2004 dan 2005 itu harus menghadap pengadilan Paraguay karena menggunakan paspor palsu.
Melansir Kompas.com, usai masa baktinya habis di AC Milan pada Januari 2011, pria dengan giginya yang khas ini pulang kampung ke Brasil untuk memperkuat Flamengo.
Di Flamengo awalnya hidup Ronaldinho baik-baik saja.
Nasib Ronaldinho mulai berubah tahun 2012.
Penghasilan yang terus menurun, sedangkan gaya hidup yang tetap tinggi, membuat Ronaldinho terjerumus ke jebakan finansial.
Besar pasak daripada tiang.
Dia harus menggadaikan aset-aset pribadinya untuk membayar utang-utangnya yang menggunung sampai 1,75 juta poundsterling (sekitar Rp 32,7 miliar).
Kini eks bintang Barcelona itu dan saudaranya ditangkap kepolisian lantaran menggunakan paspor palsu saat memasuki Paraguay.
Polisi menemukan paspor dengan nama Ronaldinho dan kakaknya Roberto Assis, tetapi tertulis bahwa mereka adalah warga negara Paraguay.
Ronaldinho dan sang kakak, Roberto Assis, ditangkap di ibu kota Paraguay, Asuncion, Rabu (4/3/2020) lalu.
Penangkapan tersebut dilakukan di tempat Ronaldinho dan kakaknya menginap di Resort Yacht & Golf Club pada Rabu (4/3/2020) malam waktu setempat.
Kini, Ronaldinho berada di salah satu penjara di ibu kota Paraguay, Asuncion, untuk menjalani masa tahanan.
Ronaldinho dan kakaknya saat ini ditahan di markas polisi nasional di Paraguay.
Ronaldinho dan sang kakak ditempatkan di sel para penjahat tingkat tinggi, seperti pengedar narkoba.
Dilansir Gridhot dari BolaSport.com, Ronaldinho datang ke Paraguay karena memenuhi undangan untuk melakoni acara amal dan peluncuran buku.
Mantan pemain Timnas Brasil itu diketahui tidak memiliki paspor karena mendapat sanksi dari pemerintah Brasil.
Paspornya disita oleh pihak berwajib di Brasil usai dirinya menerima sanksi karena kasus pelanggaran lingkungan pada 2018.
Sanksi itu diberikan lantaran Ronaldinho terbukti melakukan tindakan ilegal dengan membangun jebakan ikan tanpa izin di Danau Guaiba, sebuah area yang dilindungi pemerintah, pada tahun 2015.
Kapten Barcelona, Lionel Messi dikabarkan telah bergerak untuk membebaskan mantan rekan setimnya itu.
Tak tanggung-tanggung, La Pulga sudah menyewa pengacara dan siap membayar 4 juta euro agar Dinho bebas.
Jika dirupiahkan, jumlah uang tebusan itu setara dengan 65 miliar rupiah.(*)