Tersimpan Selama Dua Abad di Moseum Negeri Kincir Angin, Keris Wingit Kyai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro Dikembalikan Belanda, Pelukis Ini Pernah Rasakan Langsung Aura Kesaktiannya

Rabu, 11 Maret 2020 | 19:35
via Tribun Makassar

Pangeran Diponegoro

Gridhot.ID -Dua Abad Dirampas Belanda, Kini Keris Wingit Kyai Nogo Siluman Pangeran Diponegoro Balik ke Indonesia, Pelukis Kondang Ini Sampai Bergetar Relung Batinnya

Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti kini sedang kunjungan kenegaraan ke Indonesia dari tanggal 9-13 Maret 2020.

Selain di Jakarta, Raja Willem-Alexander rencananya berkunjung ke sejumlah tempat, yaitu Yogyakarta, Palangkaraya, dan Danau Toba.

Baca Juga: Perkenalkan 'Salaman Corona' Untuk Sapa Tamu Rapat DPR, Wapres Ma'ruf Amin Ngaku Kurang Nyaman: Saya Minta Maaf Tak Bisa Salami Satu-satu

Selasa (10/3/2020) Presiden Joko Widodo ditemani Ibu Negara, Iriana, menerima kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda di Istana Bogor, Jawa Barat.

Presiden Joko Widodo menyambut kembalinya keris milik Pangeran Diponegoro dari Raja dan Ratu Belanda yang tengah berkunjung ke Indonesia.

Pengembalian pusaka milik Pangeran Diponegoro yang sempat hilang itu, dilakukan seiring dengan kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Baca Juga: Digerebek Pak RT di Rumah Kontrakan, PNS Wanita dan Pimpinan Perusahaan Asuransi Ini Ketahuan Sedang Berhubungan Badan, Sang Perempuan Ternyata Sudah Bersuami

Sudah ampir dua abad lamanya Keris Kyai Nogo Siluman milik pangeran Diponegoro berada di negeri Belanda.

Keris wingit itu sebelumnya disimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.

Pangeran Diponegoro bernama lengkap Bendara Pangeran Harya Dipanegara.

Ia lahir pada 11 November 1785 dari trah darah biru.

Baca Juga: Live Instagram Jajan Mi Instan di Minimarket, Siwon Super Junior Dikawal Ketat Bodiguard, Penjaga Kasir: Ada yang Pura-pura Belanja Biar Bisa Foto Bareng

Pangeran Diponegoro adalah anak sulung dari Sultan Hamebkubuwana III, raja ketiga Kesultanan Yogyakarta.

Namanya mulai terkenal saat beliau mengobarkan Perang Jawa tahun 1825-1830.

Mengutip catalogue.nla.gov.au, Selasa (6/8/2019) gegara perang itu, VOC rugi besar hingga lama kelamaan bangkrut.

Baca Juga: Berdinding Papan dan Beratap Seng, Pria Ini Nekat Ternak 32 Buaya di Belakang Rumah, Ketua RT: Kami Khawatir Kalo Anak-anak Main Terus Lompat Pagar

Sejak awal Pangeran Diponegoro memang sudah tak suka dengan penjajahan Kompeni Belanda yang menyusahkan rakyat dengan memungut pajak tinggi.

Diponegoro semakin panas ketika Belanda mematok tanah miliknya di desa Tegalrejo secara sepihak.

Tak terima, beliau kemudian mengobarkan Perang Sabil atau akrab di telinga kita sebagai Perang Jawa terhadap kolonial Belanda tahun 1825.

Perang selama 5 tahun ini dijuluki Belanda sebagai perang terbesar di Jawa.

Baca Juga: Dipulangkan Raja Belanda Saat Berkunjung ke Indonesia, Mbah Mijan Minta Jokowi Hadirkan Ahli Keris Untuk Periksa Keaslian Pusaka Kyai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro: Mereka Punya Kapasitas dan Hak!

Biro Pers Setpres
Biro Pers Setpres

Raja Belanda Willem Alexander saat menyerahkan Keris Kyai Nogo Siluman ke Presiden Joko Widodo

Bayangkan saja, pasukan Diponegoro berhasil membunuh tak kurang dari 15.000 tentara Belanda dan kerugian materil amat tinggi yakni 20 juta gulden.

Sadar perang Jawa bakal merugikan, Belanda membuat tipu muslihat dengan menjebak pangeran Diponegoro dalam perundingan di Magelang tanggal 28 Maret 1830.

Namun bukannya berunding, Belanda dibawah Letnan Gubernur Markus de Kock menangkap Diponegoro.

Baca Juga: Sempat Diragukan Soal Penanganan Virus Corona, Kepala Litbang Biotek Kesehatan Indonesia Beri Gebrakan, Hanya Butuh Sehari Saja Uji Sampel Virus

Senjata Diponegoro dilucuti, termasuk sebuah keris pusaka bernama Kyai Nogo Siluman.

Pihak Belanda kesengsem dengan pusaka itu yang lantas mengirimkannya ke Raja Willem I sebagai hadiah pampasan Perang Jawa.

Reaksi Raja Willem acuh, ia bahkan tak mau menerima keris itu.

Mau tak mau Belanda kemudian menyimpannya di museum barang langka Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden di The Hague, Belanda Selatan.

Yang pernah menyentuh keris Kyai Nogo Siluman dan merasakan aura kesaktiannya adalah maestro seni lukis Indonesia, Raden Saleh saat dirinya masih di negeri Kincir Angin.

Baca Juga: Pos Pamrahwan Jila Diberondong Peluru Pasukan KKB, Dandim Mimika Buru Dalang Penembakan: Pelaku Tetap Akan Kami Cari!

Ketika memegang keris Kyai Nogo Siluman, relung batin Raden Saleh bergejolak, hatinya bergetar.

"Kyai berarti tuan. Semua yang dimiliki seorang Raja memakai nama ini. Nogo adalah ular dalam dongeng dengan sebuah mahkota di kepalanya."

"Siloeman adalah sebuah nama yang terkait dengan bakat-bakat luar biasa, seperti kemampuan untuk menghilang dan seterusnya."

Baca Juga: Kebanyakan Nonton Film Porno, Pemuda Putus Sekolah Ini Tak Bisa Tahan Hasrat Mesumnya, Nekat Bunuh dan Perkosa Jasad Gadis yang Sering Diintipnya Saat Mandi

"Oleh karena itu, nama keris kyai Nogo Siluman berarti raja ular penyihir, sejauh hal itu dimungkinkan untuk menerjemahkan sebuah nama yang megah," beber Raden Saleh dalam : Awal Seni Lukis Modern Indonesia.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Dua Abad Dirampas Belanda, Kini Keris Wingit Kyai Nogo Siluman Pangeran Diponegoro Balik ke Indonesia, Pelukis Kondang Ini Sampai Bergetar Relung Batinnya"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Sosok.id