Find Us On Social Media :

Bule Prancis Penggali Sumur Warga Sumba: Kalau Saya Mati, Jangan Bawa Mayat Saya Pulang, Saya Ingin Dikubur di Sumba

Andre Graff buatkan sumur untuk warga Sumba

Biayanya bisa puluhan, bahkan ratusan juta.

Malah untuk jenis yang bagus, dengan pompa berkualitas buatan Jerman yang digerakkan dengan tenaga Matahari, membangun rumah beratap untuk menyimpan bak penampungan, dan jalur distribusi melalui pipa-pipanya, biayanya bisa mencapai Rp700 juta.

Andre pun mengontak dan mendatangi para donatur, juga meminta bantuan peralatan dari perusahaan jasa air minum di Jakarta.

"Sampai sekarang sudah terbangun 29 sumur di seuruh Sumba," kata Andre.

Baca Juga: Ganjaran Setimpal untuk Musuh dalam Selimut! Oknum TNI Penjual Senjata dan Amunisi ke KKB Papua Akhirnya Divonis Penjara Seumur Hidup, Ini Sosoknya

Berkali-kali Nyaris Mati

Menetap di Sumba dalam pola dan cara hidup seperti orang setempat makin membuat Andre Graff seperti orang sana.

"Yang membedakan adalah saya punya kamera foto dan video, punya laptop untuk mengakses internet kalau sinyal lagi bagus. Selebihnya, saya makan dan hidup seperti orang sini," kata Andre dari rumah biiknya di Waru Wora, Lamboya, Sumba.

Ia makan dari hasil bumi setempat, bahkan rokok pun dari tembakau yang dia tanam sendiri dan dilinting pakai kulit jagung kering.

Baca Juga: 11 Tahun Disimpan Rapat, Mayangsari Ngaku Dendam Kesumat Hingga Ingin Habisi Nyawa Sosok Ini, Istri Bambang Trihatmodjo Singgung Nama 'Franky'

Ia begitu total hidup secara orang Sumba, bahkan mengalami sakit seperti orang setempat.