"Tapi sama petugas berbaju putih memakai masker jawabnya 'gledek gledek, opo wes orak ono'," tirunya.
Dengan terpaksa, keluarga menunggu bersama pasien di dalam ambulan desa.
Karena tak tega melihat pasien menunggu terlalu lama, cucu almarhum memberanikan diri masuk minta petugas memeriksa.
"Alhamdulilah petugas kesehatan datang meskipun hanya di dulek-dulek (memeriksa) dada pasien dan masuk kembali tanpa keterangan apapun," jelas dia.
Sekitar lima menit kemudian, pihaknya mengaku didatangi satpam.
Pasien di data untuk antrian dan mendapatkan nomor antrean 19.
Namun ternyata pasien masih disuruh untuk mendaftar di kantor.