Cari Aman Selamatkan Rakyatnya Sendiri, Malaysia Malah Bunuh Pelan-pelan Negara Tetangga, Singapura Kalang Kabut Bingung Tak Ada Pasokan dari Negeri Jiran yang Sudah Lockdown

Rabu, 18 Maret 2020 | 12:25
Youtube/The Straits Times

Imbas lockdown Malaysia sampai ke Singapura

Gridhot.ID - Malaysia kini sedang menegaskan aturan untuk menekan penyebaran wabah virus Corona yang belum ada obatnya.

Diketahui mulai hari Rabu (18/3/2020), Malaysia sudah memutuskan untuk lockdown total selama dua minggu.

Lalu apa dampak Malaysia lockdown terhadap Singapura?

Malaysia akan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari. Ini merupakan langkah drastis untuk membendung lonjakan infeksi virus corona baru.

Baca Juga: Baru Pulang Kampung dari Amerika Buat Hindari Virus Corona, Agnez Monica Dicecar Netizen Kapan Balik ke Negeri Paman Sam, Pihak Keluarga Justru Kurung Sang Artis Tak Boleh ke Mana-mana

Dalam pidato pada Senin (16/3) malam, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan pemerintah akan menerapkan Perintah Pengendalian Gerakan mulai 18 Maret hingga 31 Maret.

"Pemerintah memandang situasi ini dengan serius, terutama dengan perkembangan gelombang kedua (infeksi)," katanya seperti dikutip South China Morning Post.

Pembatasan perjalanan Malaysia adalah ancaman terbaru terhadap ekonomi Singapura yang sudah terhuyung-huyung akibat wabah virus corona.

Melansir Bloomberg, Singapura sangat bergantung pada pekerja dan makanan dari Malaysia.

Baca Juga: Momen Penting 11 Tahun Lalu Justru Jadi Saat Hancurnya Rumah Tangga Maia Estianty yang Sesungguhnya, Mulan Jameela Terbukti Ikut Andil, Ahmad Dhani Kirimkan Pesan Singkat: Saya Haramkan Tubuhku Menyentuhmu!

Sedangkan Malaysia sudah mulai bergerak sejak Senin malam untuk melarang semua pengunjung dan mencegah penduduk bepergian ke luar negeri selama dua minggu ke depan.

Hal ini akan mematahkan saluran tenaga kerja utama untuk Singapura.

Maybank Kim Eng Research memperkirakan, ada sekitar 400.000 warga Malaysia yang bekerja dan belajar di Singapura melintasi perbatasan setiap hari.

Potensi pukulan terhadap perekonomian Singapura bisa lebih besar.

Baca Juga: Bongkar Silsilah Keluarganya yang Dulu Hidup Susah, Raffi Ahmad Nyatanya Bukan dari Keturunan Orang Sembarangan, Pamannya Berjuluk Sultan Bandung dengan Rumah Rp 300 Miliar Hingga Sang Kakek Penyebar Agama dari Pakistan

"Melarang komuter harian pada dasarnya akan memotong hampir sepersepuluh tenaga kerja Singapura, merugikan industri manufaktur dan jasa," kata Chua Hak Bin, seorang ekonom senior di Maybank di Singapura kepada Bloomberg.

Singapura sudah menghadapi resesi karena gangguan terkait virus pada sektor perdagangan dan pariwisata.

Maybank memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,3% pada produk domestik bruto (PDB) Singapura pada tahun 2020, dengan potensi penurunan yang lebih parah jika penutupan Malaysia berdampak lebih besar pada perekonomian.

"Malaysia dan Singapura masih tergabung dalam tren oleh geografi dan sejarah," kata Chua.

Baca Juga: Sandra Dewi Geram Asistennya Ditipu Oknum Ojol, Beli Buah Hingga Ratusan Juta, Begini Respon Gojek

"Lockdown Malaysia, terutama pada perjalanan dan bisnis yang tidak penting, dapat memiliki efek buruk pada perekonomian Singapura."

Persediaan makanan

Singapura mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya sedang bekerja dengan perusahaan untuk menemukan solusi sehingga bisa menampung karyawan mereka asal Malaysia.

Singapura akan bekerjasama dengan hotel, asrama, unit perumahan publik dan apartemen pribadi untuk menawarkan pilihan yang terjangkau.

Baca Juga: Vannesa Angel Sempat Digelandang Pihak Kepolisian Gara-gara Psikotropika, Wirang Birawa Ungkap Firasat Buruknya: Bakal Ada yang Nyusul Lagi

"Pemerintah sedang mencari jalan untuk memberikan dukungan keuangan bagi perusahaan yang perlu segera mengakomodasi pekerja mereka yang terkena dampak," kata Kementerian Tenaga Kerja dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan memprioritaskan kebutuhan perusahaan yang menyediakan layanan penting seperti perawatan kesehatan, keamanan, pembersihan, pengelolaan limbah, manajemen fasilitas, logistik dan transportasi.”

foto

Cut-off juga mengancam untuk memukul pasokan makanan di Singapura, yang bergantung pada Malaysia untuk sejumlah besar buah-buahan dan sayuran.

Namun, pejabat Singapura pada hari Senin meyakinkan warga kota bahwa mereka tidak akan kehabisan makanan dan persediaan karena konsumen bergegas untuk menumpuk bahan makanan.

Baca Juga: Cium Aroma Tidak Sedap, Istri Petinggi Polisi Ini Berurai Air Mata Saat Ceritakan Perselingkuhan Suaminya dengan Musisi Kenamaan Tanah Air: Selalu Mengunci Diri di Studio

"Meskipun itu tak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya, saya kira kita hanya harus menunggu dan menilai mengingat itu hanya selama dua minggu," dan harus ada persediaan makanan yang cukup untuk menutupi periode itu, Selena Ling, kepala penelitian dan strategi di Oversea Chinese Banking Corp di Singapura, mengatakan dalam sebuah email kepada Bloomberg.

Ling memperkirakan, bakal terjadi kontraksi 0,9% year-on-year untuk pertumbuhan PDB kuartal pertama Singapura. "Tetapi risikonya adalah kontraksi akan terjadi juga pada kuartal kedua."

Singapura Hadapi Lockdown Malaysia

Pengusaha Singapura memutuskan untuk memberi karyawan mereka "cuti" singkat untuk kembali ke Malaysia.

Baca Juga: Dulu Wira-wiri di TV Gara-gara Lagu Udin Sedunia, Sualudin Kini Tampil Beda, Begini Penampakannya Sekarang

Para karyawan yang merupakan pekerja komuter di Singapura itu harus segera mengepak pakaian mereka dan kembali lagi ke Singapura karena pemerintah Malaysia akan melakukan penutupan total semua perbatasan darat dengan republik pulau itu mulai Rabu (18/3/2020).

Karyawan Malaysia yang tidak kembali ke Singapura pada Selasa malam (17 Maret) akan diberikan dua minggu cuti yang tidak dibayar.

The Star memberitakan, beberapa pengusaha Singapura menyediakan layanan hotel dan asrama untuk karyawan mereka karena Pemerintah Malaysia mulai mengambil langkah-langkah drastis untuk mengekang meningkatnya jumlah kasus Covid-19.

Namun, ada perusahaan yang meminta karyawan untuk tinggal bersama saudara atau teman selama krisis ini.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Terkulai Lemas di Atas Ranjang, Umi Kulsum Ingatkan Anak Sulungnya untuk Istirahat, Sang Pedangdut Sakit Apa?

Seorang pekerja pabrik, yang hanya ingin dikenal sebagai Sara, mengatakan perusahaan memintanya untuk mengepak pakaiannya dan kembali ke Singapura sebelum kontrol perbatasan yang baru diterapkan.

“Mereka tidak mau mengambil risiko. Perusahaan mengatakan bahwa jika mereka tidak dapat menemukan saya tempat tinggal, maka saya hanya harus tinggal di pabrik," katanya.

Dia mengatakan akan kembali ke Singapura setelah berkemas karena dia adalah pencari nafkah tunggal keluarga dengan tiga anak yang masih sekolah.

Sara mengatakan dia berharap perbatasan akan tetap terbuka karena mata pencaharian banyak orang dipertaruhkan di sana.

Baca Juga: Sebelum Dicokok Pihak Kepolisian Gara-gara Penyalahgunaan Psikotropika, Vanessa Angel Gelar Kontes Video, Janjikan Uang Jutaan Rupiah Bagi Para Pemenangnya

Komuter harian lain yang dikenal sebagai Tan, mengatakan perusahaannya akan menyediakan makanan dan tempat tinggal selama dua minggu.

Namun, perusahaan telah mengatakan kepada mereka yang tidak kembali tepat waktu bahwa mereka harus mengambil cuti wajib dua minggu yang tidak dibayar.

"Namun, mereka telah meyakinkan kepada kami bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena ini adalah keputusan tiba-tiba oleh Pemerintah Malaysia," katanya.

Tan menambahkan, banyak orang sekarang dalam kondisi bimbang mengenai apakah akan tinggal kembali di Singapura atau kembali ke Johor Baru.

Baca Juga: Sebelum Dicokok Pihak Kepolisian Gara-gara Penyalahgunaan Psikotropika, Vanessa Angel Gelar Kontes Video, Janjikan Uang Jutaan Rupiah Bagi Para Pemenangnya

Tan menambahkan bahwa dia baru saja pulang setelah shift malam yang panjang dan sekarang berencana untuk berkemas dan kembali.

Dia mengatakan dia berharap Pemerintah Malaysia akan mempertimbangkan nasib mereka karena sudah ada pemeriksaan kesehatan yang ketat di kedua sisi perbatasan.

Saat ini, sekitar 300.000 orang bepergian antara dua perbatasan yang melintasi Malaysia dan Singapura setiap harinya.

Menteri Besar Johor Datuk Hasni Mohammad berada di Putrajaya untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin untuk membahas masalah ini, yang diperkirakan akan berdampak besar pada perekonomian negara.

Baca Juga: Sekap Korbannya 3 Hari, Predator Pedofil di Pasuruan Ditangkap, Pelaku Bertindak sebagai Perempuan, Kapolres Pasuruan Hanya Bisa Gelengkan Kepala : Segeralah Taubat, Kamu Itu Sakit

Banyak bisnis sudah menderita karena penurunan jumlah kedatangan dari Singapura ke negara itu setelah wabah Covid-19 menyerang dalam beberapa minggu terakhir.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hari Ini Malaysia Lockdown 2 Minggu, Singapura Terancam Pasokan Makanan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Warta Kota