Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pandemik virus corona nampaknya semakin meluas di Indonesia.
Hingga Minggu (22/3/2020) tercatat sebanyak 514 kasus positif virus corona ditemukan di Indonesia.
15 di antaranya merupakan kasus di Jawa Tengah.
Dilansir Gridhot dari Kompas.com, berdasarkan kejadian tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengambil lima langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang semakin meluas di Jateng.
Langkah tersebut dimulai dari penelusuran riwayat pasien yang dinyatakan positif virus corona.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien tersebut melakukan kontak fisik.
Selanjutnya, di bidang pendidikan dan kebudayaan, Ganjar memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah atau kampus.
Hal tersebut berlaku untuk lembaga pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.
Selain itu, Ganjar juga memutuskan menunda pelaksanaan ujian nasional (UN).
Hal tersebut untuk memastikan kesehatan para pelajar dan mahasiswa selama 14 hari ke depan.
Kemudian, di bidang olahraga dan pariwisata, Ganjar memutuskan menunda sejumlah event olahraga di Jateng.
Ganjar juga telah berkoordinasi dengan sejumlah agen travel untuk memenuhi standar protokol kesehatan.
Apabila mereka membawa wisatawan, maka harus dicek suhu tubuhnya dengan thermal gun dan harus sering cuci tangan menggunakan hand sanitizer.
Kemudian, di bidang ketenagakerjaan, Ganjar memerintahkan kepada seluruh perusahaan untuk melarang karyawan masuk kerja apabila demam, batuk dan pilek.
Perusahaan juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh karyawannya.
Poliklinik kesehatan milik perusahaan harus memastikan kesehatan seluruh karyawan.
Perusahaan juga diminta melakukan pembagian waktu kerja bagi karyawan, agar tidak terjadi penumpukan orang.
Sementara itu, di bidang perhubungan, Ganjar memutuskan melarang kapal pesiar asing bersandar di seluruh pelabuhan di Jateng, untuk sementara waktu.
Seluruh pengelola alat transportasi umum juga diminta melakukan penjagaan terhadap kebersihan sesuai standar dan tata laksana yang baik.
Kemudian, seluruh ruang publik, sarana prasarana tempat ibadah, terminal dan stasiun harus dijaga kebersihannya sesuai standar prosedur yang ada.
Tak hanya itu, Ganjar juga meminta warga Jawa Tengah untuk sementara menghindari pusat keramaian.
Selain itu, ia juga mengimbau agar warganya menunda pergi ke luar negeri jika tidak mendesak.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang melakukan aktivitas seperti biasa, hidup bersih dan kita kurangi kerumunan-kerumunan dulu," jelas Ganjar saat konferensi pers di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020).
Ganjar juga meminta agar pemerintah daerah dan pengelola pusat keramaian menyediakan tempat mencuci tangan.
Ia berharap kepala desa di Jawa Tengah mensosialisasikan hal tersebut di daerahnya masing-masing.
"Kita juga minta kades-kades untuk sosialisasi di tempat-tempat yang biasanya ada kerumunan pastikan apakah itu mall, pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun," kata Ganjar.
Berdasarkan hal tersebut, beberapa desa di Jawa Tengah mulai memberlakukan tindakan khusus, yakni dengan mendata setiap kedatangan warganya yang baru saja pulang dari tanah rantau.
Baik yang masih pelajar maupun pekerja, ataupun hanya bepergian keluar kota untuk dalam waktu singkat.
Mereka yang baru datang dari luar kota, khususnya kota-kota yang telah terpapar virus corona harus melapor pada desa.
Selanjutnya warga tersebut terhitung menjadi orang dalam pantauan (ODP) dan diwajibkan untuk mengisolasi diri dan melapor selama 14 hari, serta selalu mengenakan masker.
Warga yang baru dari luar kota dan sedang tidak enak badan bahkan diharapkan untuk melapor pada pengurus desa agar didatangi dan diperiksa kesehatannya.
Hal ini dimaksudkan agar apabila warga tersebut ternyata diperkirakan membawa virus corona, dapat langsung dijemput oleh petugas medis di kediamannya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Gridhot, desa-desa tersebut di antaranya, Desa Butuh Kecamatan Butuh di Kabupaten Purworejo, Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, dan Desa Jingkang Kecamatan Ajibaarang, Banyumas.
Bahkan, Kecamatan Alian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah untuk sementara meniadakan kegiatan apel untuk para perangkat.
Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Di Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen juga dikabarkan menunda kegiatan kebudayaan, yang mana kegiatan tersebut diadakan untuk mengucap syukur kepada alam.
Acara tersebut ditunda karena biasanya menampilkan pertunjukan wayang semalam suntuk dan menghadirkan banyak tamu undangan serta banyak warga yang ingin menonton.
Tak hanya di Desa Sawangan Kecamatan Alian, namun peristiwa serupa juga terjadi di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Wonosobo.
Acara rutin tahunan yang seharusnya dilaksanakan dalam waktu dekat, terpaksa ditunda karena merebaknya virus corona di Jawa Tengah.
Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi, pemerintah desa setempat menyatakan untuk menunda kegiatan kebudayaan tersebut.(*)