Pulang-pulang Langsung di Daftar, Sejumlah Desa di Jateng Jemput Bola Data Anak Rantau yang Baru Tiba, Ikuti Anjuran Gubernur Ganjar Demi Cegah Penyebaran Virus Corona

Minggu, 22 Maret 2020 | 19:25
Kompas.com/Riska Farasonalia

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat konferensi pers di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/03/2020)

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Pandemik virus corona nampaknya semakin meluas di Indonesia.

Hingga Minggu (22/3/2020) tercatat sebanyak 514 kasus positif virus corona ditemukan di Indonesia.

15 di antaranya merupakan kasus di Jawa Tengah.

Baca Juga: Andrea Dian Dinyatakan Positif Virus Corona, Ganindra Bimo Akui Tak Siap, Sang Aktor Beri Tugas untuk Istri Tercinta

Dilansir Gridhot dari Kompas.com, berdasarkan kejadian tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengambil lima langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang semakin meluas di Jateng.

Langkah tersebut dimulai dari penelusuran riwayat pasien yang dinyatakan positif virus corona.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien tersebut melakukan kontak fisik.

Baca Juga: Makin Hari Pasien Positif Corona Makin Bertambah, Kepala BNPB Angkat Bicara Soal Opsi Lockdown, Doni Monardo: Presiden Jokowi yang Telah Memberikan Instruksi

Selanjutnya, di bidang pendidikan dan kebudayaan, Ganjar memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah atau kampus.

Hal tersebut berlaku untuk lembaga pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.

Selain itu, Ganjar juga memutuskan menunda pelaksanaan ujian nasional (UN).

Hal tersebut untuk memastikan kesehatan para pelajar dan mahasiswa selama 14 hari ke depan.

Baca Juga: Kurung Diri di dalam Rumah Gara-gara Virus Corona, Ariel Noah Diam-diam Lakukan Hal Ini, Netizen Banyak yang Pengin Sampai Minta-minta

Kemudian, di bidang olahraga dan pariwisata, Ganjar memutuskan menunda sejumlah event olahraga di Jateng.

Ganjar juga telah berkoordinasi dengan sejumlah agen travel untuk memenuhi standar protokol kesehatan.

Apabila mereka membawa wisatawan, maka harus dicek suhu tubuhnya dengan thermal gun dan harus sering cuci tangan menggunakan hand sanitizer.

Baca Juga: Suaminya Sendiri Jadi Korban Keganasan Virus Corona, Istri Wali Kota Bogor Sentil Orang yang Masih Asyik Liburan, Nyonya Bima Arya: Jangankan Sujud, Malah Keluyuran dan Ketawa-ketawa, Ada yang Lucu?

Kemudian, di bidang ketenagakerjaan, Ganjar memerintahkan kepada seluruh perusahaan untuk melarang karyawan masuk kerja apabila demam, batuk dan pilek.

Perusahaan juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh karyawannya.

Poliklinik kesehatan milik perusahaan harus memastikan kesehatan seluruh karyawan.

Perusahaan juga diminta melakukan pembagian waktu kerja bagi karyawan, agar tidak terjadi penumpukan orang.

Baca Juga: Kepo Harga Alat Rapid Test Virus Corona yang Diumumkan Jokowi, Fadli Zon Tanya Langsung ke Prabowo Subianto, Tak Disangka Begini Jawaban Sang Menteri

Sementara itu, di bidang perhubungan, Ganjar memutuskan melarang kapal pesiar asing bersandar di seluruh pelabuhan di Jateng, untuk sementara waktu.

Instagram @ecologicamentea.0

Ilustrasi corona

Seluruh pengelola alat transportasi umum juga diminta melakukan penjagaan terhadap kebersihan sesuai standar dan tata laksana yang baik.

Kemudian, seluruh ruang publik, sarana prasarana tempat ibadah, terminal dan stasiun harus dijaga kebersihannya sesuai standar prosedur yang ada.

Baca Juga: Gotong 70 Peti Mati Warga Korban Virus Corona, Tentara Italia Angkut Mayat Pasien Covid-19 Pakai Truk Militer, Penduduk Kota Hanya Bisa Mengintip dari Jendela

Tak hanya itu, Ganjar juga meminta warga Jawa Tengah untuk sementara menghindari pusat keramaian.

Selain itu, ia juga mengimbau agar warganya menunda pergi ke luar negeri jika tidak mendesak.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang melakukan aktivitas seperti biasa, hidup bersih dan kita kurangi kerumunan-kerumunan dulu," jelas Ganjar saat konferensi pers di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020).

Ganjar juga meminta agar pemerintah daerah dan pengelola pusat keramaian menyediakan tempat mencuci tangan.

Baca Juga: Kelimpungan Hadapai Virus Corona, Negara-negara Eropa Kewalahan Hingga Kompak Lakukan Lockdown, Korban Meninggal di Italia Bahkan Diprediksi akan Lampaui China

Ia berharap kepala desa di Jawa Tengah mensosialisasikan hal tersebut di daerahnya masing-masing.

"Kita juga minta kades-kades untuk sosialisasi di tempat-tempat yang biasanya ada kerumunan pastikan apakah itu mall, pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun," kata Ganjar.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa desa di Jawa Tengah mulai memberlakukan tindakan khusus, yakni dengan mendata setiap kedatangan warganya yang baru saja pulang dari tanah rantau.

Baca Juga: Heboh Biaya Tes Corona RS UNAIR Mencekik Pasien, Tawarkan Paket Pemeriksaan Sampai Seharga Rp 3 Juta, Berikut Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Baik yang masih pelajar maupun pekerja, ataupun hanya bepergian keluar kota untuk dalam waktu singkat.

Mereka yang baru datang dari luar kota, khususnya kota-kota yang telah terpapar virus corona harus melapor pada desa.

Selanjutnya warga tersebut terhitung menjadi orang dalam pantauan (ODP) dan diwajibkan untuk mengisolasi diri dan melapor selama 14 hari, serta selalu mengenakan masker.

Warga yang baru dari luar kota dan sedang tidak enak badan bahkan diharapkan untuk melapor pada pengurus desa agar didatangi dan diperiksa kesehatannya.

Baca Juga: Ambil Jalan Pintas Sebrangi Langit Natuna, Pesawat Hercules TNI AU Sukses Mendarat di Shanghai, Armada Perang Virus Corona Kiriman Prabowo Subianto Bawa Pulang 9 Ton Alat Kesehatan untuk Indonesia

Hal ini dimaksudkan agar apabila warga tersebut ternyata diperkirakan membawa virus corona, dapat langsung dijemput oleh petugas medis di kediamannya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Gridhot, desa-desa tersebut di antaranya, Desa Butuh Kecamatan Butuh di Kabupaten Purworejo, Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, dan Desa Jingkang Kecamatan Ajibaarang, Banyumas.

Bahkan, Kecamatan Alian di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah untuk sementara meniadakan kegiatan apel untuk para perangkat.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Siapkan Skema Rapid Tes Corona Jawa Tengah, Semarang dan Solo Jadi Prioritas, Berikut Skenario Pelaksanaannya

Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Di Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen juga dikabarkan menunda kegiatan kebudayaan, yang mana kegiatan tersebut diadakan untuk mengucap syukur kepada alam.

Acara tersebut ditunda karena biasanya menampilkan pertunjukan wayang semalam suntuk dan menghadirkan banyak tamu undangan serta banyak warga yang ingin menonton.

Baca Juga: Berduyun-duyun Kunjungi Pemandian Koto Tuo untuk Berenang, Masyarakat Padang Justru Manfaatkan Hari Libur yang Ditujukan Guna Cegah Penyebaran Virus Corona, Satgas Siaga Covid-19 Padang Angkat Bicara

Tak hanya di Desa Sawangan Kecamatan Alian, namun peristiwa serupa juga terjadi di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Wonosobo.

Acara rutin tahunan yang seharusnya dilaksanakan dalam waktu dekat, terpaksa ditunda karena merebaknya virus corona di Jawa Tengah.

Baca Juga: Keluyuran ke Mall Padahal Berstatus ODP Virus Corona, Video Viral Wanita Kunjungi Tempat Perbelanjaan di Solo Bikin Geger, Bawa-bawa Rasionalitas Begini Kata Pihak Keluarga

Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi, pemerintah desa setempat menyatakan untuk menunda kegiatan kebudayaan tersebut.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com