Find Us On Social Media :

Abaikan Seruan untuk Sosial Distancing, Para Pelajar Hanya Tertawa-tawa Saat Diperingatkan Aparat, Kapolres Kubu Raya: Saya Sampai Mengatakan Akan Sujud...

Tangkapan layar video Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana saat merazia warkop dan kafe di seputan jalan menuju Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/3/2020).

GridHot.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau masyarakat untuk menerapkan sosial distancing atau menghindari kerumunan untuk mencegah persebaran virus corona (Covid-19).

Namun, tampaknya imbauan orang nomor satu di Indonesia itu masih sulit dilakukan oleh sebagian masyarakat.

Sejumlah petugas di daerah terpaksa membubarkan acara resepsi pernikahan atau kerumunan warga di tempat-tempat hiburan.

Baca Juga: Sok-sokan Sebut Negaranya Aman dari Virus Corona, Korea Utara Nyatanya Sedang Sekarat, Hampir 200 Tentara Dilaporkan Meninggal dengan Gejala Sama

Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat misalnya.

Sejumlah warung kopi (warkop) dan kafe di seputaran jalan menuju Bandara Supadio Pontianak, masih tetap buka dan melayani pengunjung.

"Bahkan saat dibubarkan pun, mereka hanya pindah ke tempat lain, bukan pulang ke rumah," kata Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana kepada Kompas.com, Senin (24/3/2020).

Baca Juga: Disuruh Belajar di Rumah Gara-gara Wabah Corona, Pelajar Ini Malah Nekat Keluar ke Jalan Demi Harga Dirinya, Tiba-tiba Dilaporkan Meninggal Dunia, Ternyata Dibunuh Teman Satu Sekolahnya Sendiri Saat Tawuran

Hal tersebut tentu saja membuat dongkol, karena seluruh aparatur negara bekerja siang malam agar dapat mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dalam sebuah video yang beredar, tampak Yani berucap akan sujud jika warga masih tetap tidak mampu membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.

"Saya sampai mengatakan (akan sujud) itu karena kami sudah imbau berkali-kali, tapi mereka tetap duduk. Bahkan ada yang tertawa saat kami menyampaikan imbuan, seolah Covid-19 ini biasa saja," ujar Yani.

Baca Juga: 2 Warga Solo yang Meninggal Dunia Karena Positif Virus Corona Sempat Menghadiri Acara, Seminar Anti Riba di Hotel Bogor Diduga Jadi Tempat Penyebaran Covid-19, Peserta Lain Kini Jalani Tes, Begini Hasilnya

Menurut dia, hampir seluruh warga yang nongkrong tersebut adalah pelajar.

Mereka harusnya tetap tinggal di rumah dan mengisolasi diri.

"Namun faktanya mereka malah ada di lokasi tersebut (warkop dan kafe)," ucap Yani.

Baca Juga: Wabah Besar Pertama Muncul di China, Namun Negeri Panda Malah Tuduh Indonesia Jadi Biang Kerok Penyebar Virus Corona, Pasien Ini Bongkar Riwayat Perjalanannya

Virus corona atau Covid-19 telah menjadi pandemi di seluruh dunia, tanpa terkecuali di Indonesia.

Pasien positif Covid-19, hingga Minggu (22/3/2020) siang, terdata sebanyak 514 yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia.

Sementara di Kalimantan Barat, sejak virus corona mewabah dan menjadi pandemi hingga Sabtu (22/3/2020), ada sebanyak 34 pasien dalam pengawasan Covid-19.

Baca Juga: Singa yang Lepas di Jalanan Bukan Milik Vladimir Putin, Inilah Rahasia Besar Rusia Halau Penyebaran Virus Corona, Dokter Berbaju Hazmat Selalu Siaga di Bandara

Sebanyak 2 pasien di antaranya dinyatakan positif Covid-19; 12 pasien negatif Covid-19 dan keluar; 19 pasien masih dirawat di ruang isolasi dan 1 orang meninggal dunia saat menunggu hasil uji laboratorium.

Rumah sakit yang menangani pasien-pasien tersebut adalah, RSUD Soedarso Pontianak mengisolasi 5 pasien; RSUD Abdul Azis Singkawang 6 pasien; Rumah Sakit Mitra Medika 1 orang; RSUD Kabupaten Sambas 3 pasien; RSUD Pemangkat 1 pasien; RSUD Melawi 1 pasien; RSUD Kartika Husada 1 pasien; RSUD Agoesdjam Ketapang 1 pasien; dan RSUD Sintang 2 pasien.

Masing-masing pasien yang positif Covid-19 diisolasi di RSUD Soedarso Pontianak dan RSUD Abdul Azis Singkawang, Kalimantan Barat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Ini Ceritakan Sulitnya Minta Warga Tetap di Rumah: Ada yang Tertawa Saat Diimbau"

(*)