Jadi Garda Terdepan dalam Melawan Covid-19, Kondisi Tenaga Kesehatan di Indonesia Sangat Menyedihkan, Dokter Tirta: Perkiraannya Setiap hari Pasti Ada yang Meninggal

Minggu, 29 Maret 2020 | 08:13
SCMP/Xinhua

Ilustrasi - Dokter merawat pasien virus corona.

GridHot.ID - Dokter Tirta Mandira Hudhi memutuskan terjun ke jalan untuk membantu meringankan beban rekan-rekan dokternya.

Tirta mengatakan, kondisi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 sangat memprihatinkan.

"Sekarang itu kondisinya itu menyedihkan. Kita lihat, tenaga medis yang meninggal sudah berapa, kalau enggak salah sudah hampir 10 dan ini sudah berapa hari corona, anggap saja dua minggu,"kata Tirta saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga: Ditolak Ambulans hingga Bikin Penggali Kubur Lari Tunggang Langgang, Keresahan Bupati Sidoarjo Sulit Makamkan Pasien Corona: Saya Kejar Sampai Rumahnya

"Jadi perkiraannya tiap hari pasti ada tenaga medis yang meninggal, itu sudah menyedihkan," sambungnya.

Bahkan, jika dihitung dari 87 pasien yang meninggal karena Covid-19, angka kematian dokter di Indonesia mencapai 10 persen.

Kondisi itu tentu sangat miris mengingat jumlah pasien positif Covid-19 yang terus bertambah drastis setiap harinya.

Baca Juga: Sepele, Cuma Numpang Lewat di Depan Pasien Virus Corona, Dokter Anastesi di Surabaya Ini Langsung Terserang Covid-19, Begini Kondisinya Sekarang

Menurut Tirta, masalah itu terjadi karena minimnya jumlah alat pelindung diri (APD) yang dimiliki rumah sakit ditengah pandemik Covid-19 ini.

Tirta kemudian memberikan gambaran betapa kekurangannya jumlah APD di Indonesia.

"Kasarnya seperti ini, satu pasien yang sudah positif Covid-19 yang kondisinya sedang, itu satu pasien yang diisolasi bisa membutuhkan delapan APD per harinya. Itu satu bayangkan berapa ribu itu (pasien positif). Belum yang ODP dan PDP," ucap Tirta.

Baca Juga: Disambut Besar-besaran Sepulang Umrah, Pria di Sulsel Ini Bikin Warga Sedesa Diisolasi Dadakan, Sempat Tak Ngaku Positif Corona Saat Diperiksa Dokter

Ditambah lagi, saat ini pasien Covid-19 sudah tersebar hampir di seluruh provinsi Indonesia.

"Rumah sakit di Jakarta saja kelimpungan, apalagi rumah sakit di seluruh Indonesia. Makanya saya saya lagi menyerukan di Twitter, campaign pertama saya itu edukasi, campaign kedua saya APD kan," ujar Tirta.

Ia mengatakan, saat ini, rumah sakit rujukan Covid-19 yang pernah ia kunjungi saja kerepotan memenuhi kebutuhan APD.

Baca Juga: Sudah Mewabah Sebelum Desember 2019, Tim Medis Berhasil Bongkar Fakta Awal Kemunculan Wabah Corona Wuhan, Buka Aib Pemerintah China yang Terkesan Menutupi Kasus Ini

Apalagi, tingkatan terbawah fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia, yakni puskesmas.

Padahal, pemerintah menginstruksikan masyarakat Indonesia dari dulu terbiasa memeriksakan gejala kesehatan yang ia rasakan ke dokter-dokter puskesmas, termasuk gejala Covid-19.

Dokter umum di puskesmas itu tentu paling beresiko terpapar karena kebutuhan APD bahkan masker mereka sulit terpenuhi.

Baca Juga: Gali Liang Lahat Sebanyak Mungkin, Begini Kesaksian Petugas Pemakaman yang Mengubur Jenazah-jenazah Korban Virus Corona, Jasad Berdatangan Tiap Hari Hingga Langsung Bakar APD Setiap Selesai Kerja

Tirta kemudian mengkritik pemerintah yang begitu lambat menyiapkan APD saat penyakit ini belum masuk di Indonesia.

Tirta menyebutkan, saat pertama kali virus ini menjalar di China di bulan Januari, pemerintah sibuk menyangkal bahwa warga Indonesia terbebas dari Covid-19.

Padahal, pada waktu yang sama, Pemerintah Korea Selatan justru telah menyiapkan APD sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemik oleh WHO.

Baca Juga: Virus Corona Buatnya Jadi Yatim Piatu dalam Waktu Singkat, Gadis Ini Berlinang Air Mata Saat Tak Bisa Lihat Wajah Orang Tuanya untuk Terakhir Kali: Saya Enggak Tahu, Dimana Papa Saya Dikuburkan

Ia kemudian berharap agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan APD ini supaya tak ada lagi tenaga kesehatan yang jadi korban karena jumlah pasien terus bertambah setiap harinya.

Atas dasar itu pula Tirta bersama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu kebutuhan APD para tenaga kesehatan yang setiap hari harus bertarung dengan Covid-19.

Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah hingga Sabtu (28/3/2019) pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Virus Corona Buatnya Jadi Yatim Piatu dalam Waktu Singkat, Gadis Ini Berlinang Air Mata Saat Tak Bisa Lihat Wajah Orang Tuanya untuk Terakhir Kali: Saya Enggak Tahu, Dimana Papa Saya Dikuburkan

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto, jumlah kasus positif bertambah 109 kasus, sehingga totalnya menjadi 1.155 kasus.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 13 orang menjadi 59 orang, sedangkan kasus kematian bertambah 15 orang menjadi 102 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dr Tirta Ceritakan Menyedihkannya Kondisi Dokter yang Berjuang Lawan Covid-19"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com