Cinta Mati dengan Indonesia, Inilah Sosok Bos Samsung Asal Korea yang Sukses Merintis Bisnis di Tanah Air, Rela Menjadi Mualaf Gara-gara Hal Ini: Saya Lihat Sendiri Bagaimana Umat Muslim Berperilaku

Minggu, 29 Maret 2020 | 18:42
Samsung Indonesia

Sosok Pria Asal Korea yang Jadi Pelopor Samsung di Indoenesia Ini Ternyata Seorang Mualaf, Putuskan Memeluk Islam Usai Berkunjung ke Aceh: Saya Lihat Sendiri Bagaimana Umat Muslim Berperilaku!

Gridhot.ID - Samsung menjadi salah satu penguasa produk smartphone di seluruh dunia, begitu pula di Indonesia.Di balik kesuksesan itu, ternyata ada peran Kang-Hyun Lee, warga Korea yang merintis bisnis Samsung di Indonesia.

Pria berkacamata ini merupakan pionir kesuksesan Samsung yang masih bercokol sebagai vendor ponsel nomor satu tanah air.

Baca Juga: Dipeluk Bos Televisi, Penampilan Terbaru Via Vallen Justru Tuai Cibiran, Netizen Lantang Sebut Operasi Plastik Sang Biduan Gagal: Kenapa Jadi Beda Gini, Mana Wajah yang Asli Dulu!"Saya datang ke Indonesia tahun 1988", ucapnya memulai kisah.

Ketika itu Lee datang bukan sebagai pimpinan Samsung, tapi untuk mengunjungi sahabat penanya yang asal Indonesia.

Leebertandang ke rumah sahabatnya dan menginap sekitar satu bulan.

Baca Juga: Panik Gendong Bayinya yang Sakit di Tengah Rusuh Ojol VS Dept Collector, 2 Anggota Polisi Ini Langsung Beri Tumpangan Darurat, Nekat Terobos Situasi Ricuh Saat Hantar ke RSBisa dibilang, kecintaan Lee akan Indonesia sudah tertanam sejak masa ini, sebelum menduduki jabatan sebagai perwakilan Samsung.

"Waktu itu saya belajar bahasa Indnesia di UI (Universitas Indonesia) Fakultas Sastra selama 23 hari. Zaman itu Bahasa Indonesia saya lebih bagus dibanding sekarang," kelakarnya.Sebelum di UI, Lee mengaku telah lebih dulu belajar Bahasa Indonesia dengan sahabat penanya dengan saling berikirim surat.

Baca Juga: Selalu Turuti Perintah Majikan, Asisten Pribadi Artis Ini Hanya Bisa Pasrah Saat Diminta Lakukan Ini, Si Bos: Kamu Pengin Saya Mati Duluan?Lee memang hobi menulis. Bahkan di tengah kesibukannya, Lee beberapa kali terlibat dalam penulisan buku dan menerbitkannya."Saya sekarang ketua perkumpulan penulis Korea di Indonesia. Saya bikin buku tiap tahun dengan anggota-anggota perkumpulan," ujar Lee.

Bukunya bisa dari genre apa saja, kadang esai, kadang pula puisi.

Baca Juga: Anak Tak Punya Saudarapun Tak Ada, Viral Kisah Seorang Kakek Kayuh Sepeda Onthel dari Semarang ke Pati, Jenguk Jenazah Sang Istri yang Tak Bisa Dimakamkan di Kampungnya SendiriMenariknya, inspirasi menulis datang dari mana saja, termasuk hal-hal kecil.Pernah sekali waktu, ia merasa kesal dengan putra bungsunya karena tidak bergegas dalam mengerjakan beberapa hal.

"Lalu anak saya bilang, 'Bapak makanya sabar, belajar sabar, Pak'," ceritanya sambil tertawa.

Baca Juga: Dunia Makin Menderita karena Corona, Mbah Mijan Bongkar Konspirasi yang Terjadi di Balik Pandemi Massal Ini: Saya Tak Percaya Virus Semata-mata Hanya Wabah!Kisah ini pun ia tuliskan menjadi buku berjudul Sabar yang tertulis dalam bahasa Korea.Tak cuma anaknya, sopir pribadi Lee bernama Sukimin yang telah bekerja dengannya selama 20 tahun pun pernah menjadi subjek karyanya.

"Setiap hari, setiap pagi di dalam mobil sambil menunggu sekitar 20 menit, saya tulis tentang apa saja," katanya.

Baca Juga: Ditolak Warga Setempat, Jenazah Pasien PDP Covid-19 di Kabupaten Gowa Batal Dikuburkan, Saudara Hanya Bisa Pasrah: Lantas Akan Dimakamkan Dimana Keluarga KamiJadi mualaf dan dipanggil Pak HajiDi kalangan pewarta senior, Lee kerap disapa "Pak Haji".Tapi sebenarnya, ia belum benar-benar pernah berangkat menuaikan ibadah haji ke Tanah Suci."Nama saya KH Lee, mungkin orang-orang memanggil 'Kiai Haji' Lee, jadi sekalian didoakan," kelakarnya lagi.

Baca Juga: Dulu Nikahi Ibu Angkatnya Sendiri, Pedangdut Ini Sekarang Ingin Cari Istri Berusia Muda: Yang Bisa Mengerti Sibuknya Aku, Lelahnya Aku

Sejak tahun 1994, Lee telah menjadi mualaf dengan memeluk agama Islam.

Ia pertama kali mengenal Islam dari salah satu temannya asal Aceh.Di rumah temannya itu, ia melihat ayah temannya mengajarkan agama Islam ke anak-anak.

Baca Juga: 27 Hari Diintai Polisi, Tiga Pemasok Senjata dan Amunisi KKB Papua Berhasil Ditangkap, Salah Satunya Perantara dari Filipina"Ada sekitar 20 anak yang dia sekolahkan dan biayai," ujarnya.Sementara, ibu teman Lee juga mendirikan sebuah panti asuhan."Jadi saya benar-benar lihat sendiri bagaimana umat muslim berperilaku, kemudian saya diajari salat," kisahnya.

Baca Juga: Berani Nikahi Janda, Tabiat Suami Cut Tari Dibongkar Kakak Ipar, Soroti Cara Berkomunikasi Richard Kevin, Seperti Apa?Ayah teman Lee yang kemudian dianggapnya sebagai ayah angkat, lalu mengajaknya ke masjid Agung Sunda Kelapa untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Menjadi muslim baru dikatakannya cukup berat. Terutama saat melalui puasa di bulan Ramadan.

Namun akhirnya ia bisa menjalaninya hingga saat ini.

Baca Juga: Jabatan Hilang Seketika Jika Berani Menentang, Curhat Pramugari Garuda Era Ari Ashkara yang Kena PHK Sepihak Hanya Gara-gara 3 Slot Rokok, Semua Keputusan Berdasarkan Mood Bos BesarMeski belum menunaikan rukun Islam kelima, Lee pernah melaksanakan umroh.Lee mengaku saat ini belum memungkinkan untuk berangkat haji, karena jadwal pekerjaan yang sangat padat."Tapi saya sudah berjanji kepada istri saya akan berangkat haji," ujarnya.Tahun 1996, Lee mempersunting wanita berdarah Sunda. Mereka dikaruniai tiga orang putra.Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul: "Mengenal Sosok Kang Hyun Lee Pelopor Samsung di Indonesia, Jadi Mualaf dan Dipanggil Pak Haji."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber serambinews.com