Find Us On Social Media :

Alami Batuk-batuk hingga Demam Setelah Pulang Kampung, Remaja 15 Tahun Ini Buat Satu Desa Diisolasi dan Berstatus ODP, Pemicunya Gegara Hal Sepele

Lockdown Satu Dusun di Purbalingga, Anggaran Desa Digunakan Untuk Biaya Hidup Warga Rp 50.000 Per Hari

Gridhot.IDWarga desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga berbondong-bondong menjenguk orang perantauan yang pulang kampung.

Orang tersebut sakit demam setelah pulang kampung dari Jakarta.

Melansir dari Tribunbanyumas.com, hal tersebut dibenarkan oleh Kepala desa Gunungwuled, Nashirudin Latif .

Baca Juga: Bolak-balik Minta Maaf Karena Sudah Buat Ikan Seharga Ratusan Juta Mati, Karyawan Irfan Hakim Putuskan untuk Mengundurkan Diri, Sang Presenter: Terus Lo Mau Lari dari Tanggung Jawab

"Di sana (Jakarta) mengalami demam dan batuk-batuk lalu pulang ke dusunnya, " tuturnya, Sabtu (28/3/2020).

Sepulangnya dari Jakarta, warganya mengalami demam dan dibawa ke Puskemas terdekat dan dirawat selama delapan jam.

Kondisinya tidak semakin membaik, dan warganya itu dirujuk ke RSUD Goenteng Taroenadibrata.

Baca Juga: Tiba-tiba Ambruk di Lantai, Via Vallen Dilarikan ke Rumah Sakit Hingga Harus Jalani Tes Corona, Sang Pedangdut: Aku Gak Pernah Kaya Gini Sebelumnya

"Anak itu dirawat selama lima hari demamnya turun dan semakin membaik."

"Mungkin selama dirawat anak itu di swab dan dikirim ke Jakarta," tuturnya.

Karena kondisinya sudah membaik, pasien dipulangkan dan diminta untuk isolasi diri di rumah.

Kondisi telah membaik dan solidaritas tinggi, warga sekitar pun menjenguk orang tersebut.

"Begitu pulang dari Rumah Sakit tetangga-tetangganya datang membesuk."

Baca Juga: Baru 5 Bulan Sudah Disentil Soal Gratifikasi, Mulan Jameela Dianggap Kurang Kompeten Duduki Kursi DPR RI, Istri Ahmad Dhani: Adaptasi Ya

"Apalagi anak yang baru berusia 15 tahun itu begitu sehat kembali bermain bersama temannya," tutur Nashirudin.

Lima hari setelahnya, diketahui pasien positif corona (covid-19).

Satu dusun langsung geger mendengar kenyataan tersebut.

Baca Juga: 6 Tahun Menjalani Biduk Rumah Tangga, Raffi Ahmad Akui Sempat Hampir Bercerai dengan Nagita Slavina, Ari Lasso: Pasti It's About Orang Lain Ya?

Pihak rumah sakit langsung menjemput pasien dan berusaha melakukan tracking.

Tak disangka, ada 90 orang yang diketahui melakukan kontak langsung dengan pasien.

Dilansir Kompas.com, ada 30 KK di tiga dusun yang sudah melakukan kontak dengan pasien.

Pemerintah desa langsung melakukan local lockdown di dusun tempat tinggal pasien positif.

Untuk memenuhi 90 orang ODP, Pemdes menanggung biasa hidup warya yang isolasi diri sebesar Rp 50.000 per KK setiap hari.

Baca Juga: 'Paus Pun Berdoa, 700 Orang Tiap Hari Mati'

Nashirudin menegaskan agar tak menyebar hoaks terkait pacar pasien positif yang masih berkeliaran.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan hoaks jika pacar pasien masih berkeliaran di luar menularkan virus, pacar pasien positif saat ini ada di rumah dan sedang karantina mandiri," tegasnya.

Hingga Jumat (27/3/2020), total orang dalam pemantauan di Purbalingga sebanyak 968 orang.

Baca Juga: Dibocorkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ini Skenario Lockdown Jakarta dan Sekitarnya, Bakal Ada Penutupan Jalur Keluar Masuk Ibu Kota

Sementara itu, terdapat 41 pasien dalam pengawasan, lima di antaranya dinyatakan positif dan lima dinyatakan negatif, sisanya masih menunggu hasil swab dari Jakarta dan Yogyakarta.

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul "Pasien Corona di Purbalingga Sempat Pulang Dijenguk Warga, Seketika Satu Dusun Lockdown"