Find Us On Social Media :

'Kami Siap Bertempur di Garda Depan, Tapi Lindungi Peralatan Tempur Kami, Kalau Tidak Kami Mati'

Petugas kesehatan menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD).

Gridhot.ID - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia semakin hari semakin meningkat.

Petugas medis diminta terus berjaga dan menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat memerangi Covid-19

Ikatan Dokter Indoneasi (IDI) PUN mendesak pemerintah untuk menyiapkan alat perlindungan diri (APD) di setiap fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Benua Antartika Sama Sekali Tak Terjamah Virus Corona, Padahal Covid-19 Tebar Maut Sampai Penjuru Dunia, Ternyata Ini Alasannya

Pasalnya, perkembangan kasus Covid-19 sangat membahayakan keselamatan bagi para tenaga medis yang menangani para pasien.

Ketua IDI Kabupaten Aceh Utara, dr Harry Laksmana mengatakan, akibat perlengkapan APD yang sangat terbatas, banyak rekan sejawatnya yang merasa ketakutan untuk menangani pasien yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG).

Hal itu karena virus tersebut diketahui sangat mudah menular dan beresiko menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Baca Juga: 'Warga Menolak Bahkan Mengusir Kami, Lantas Akan Dimakamkan di Mana Keluarga Kami'

"Kami siap bertempur garda depan. Namun, lindungi juga peralatan tempur kami. Kalau tidak ada APD, kami mati," ucap Harry, Minggu (29/3/2020).

Terkait dengan minimnya APD itu, ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Aceh Utara.

Menurutnya, saat ini di Puskesmas sudah mulai disediakan APD oleh pemerintah meski masih dalam jumlah terbatas.

Baca Juga: Bak Pertanda Bahaya, Kulkul Keramat di Puri Klungkung Bali Mendadak Berbunyi Sendiri, Dikaitkan dengan Virus Corona, Ketua PHDI Langsung Angkat Bicara: Buat Ritual Tolak Bala

Sebelumnya, Ketua IDI Daeng M Faqih mengatakan, tidak tersedianya APD bagi dokter, perawat, dan tenaga medis, memungkinkan tenaga kesehatan ikut terpapar Covid-19.

Karena itu, IDI meminta pemerintah untuk dapat memberikan jaminan terkait ketersediaan APD bagi seluruh tenaga kesehatan.

"Bila hal ini tidak terpenuhi maka kami meminta kepada anggota profesi kami untuk sementara tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien Covid-19 demi melindungi dan menjaga keselamatan sejawat," ujar Daeng.

Baca Juga: Hukuman untuk Warga yang Nekat Keluyuran dan Berkumpul di Tengah Virus Corona, Pemerintah DKI Jakarta Bakal Beri Sanksi Pidana, Anies Baswedan Sudah Siapkan Skenarionya

Hal itu ditegaskan, karena jika petugas medis terjangkit virus corona maka resikonya menjadi lebih besar.

Sebab, dapat menghentikan layanan kesehatan yang diberikan dan beresiko menularkan kepada pasien.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Kami Siap Bertempur Garda Depan. Namun, Lindungi Peralatan Tempur Kami. Kalau Tidak Ada APD, Kami Mati."

(*)