Perusahaan Emasnya Gulung Tikar hingga Ditinggal Wanita Kesayangannya, Pria Ini Kini Benasib Sebatang Kara Ditemani Manekin, Bangun Gubuk Reot di Pulau Terpencil untuk Hidup

Senin, 30 Maret 2020 | 19:25
ABC News

David Glasheen, pria yang tinggal di pulau terpencil seorang diri.

Gridhot.ID- Semua orang mungkin butuh bersosialiasi, memiliki uang dan hidup serba kecukupan.

Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi seorang mantan jutawan bernama David Glasheen ini.

Kehidupan yang hingar-bingar dan dipenuhi dengan kemewahan tampaknya hanya masa lalu baginya, dan kini dia harus hidup seorang diri di sebuah pulau terpencil ditemani sebuah manekin.

Baca Juga: 'Kami Siap Bertempur di Garda Depan, Tapi Lindungi Peralatan Tempur Kami, Kalau Tidak Kami Mati'

Melansir ABC News, pada 1980-an, pria ini adalah seorang kepala perusahaan pertambangan yang nilainya ditaksir jutaan dollar AS pada masa itu.

Pada saat itu kehidupannya jauh dari kata kekurangan, David memiliki perusahaan emas di Papua Nugini, tahun 1980-an saat itu dia berinvestasi pada sahamnya.

Berkat investasi itu, David menghasilkan uang dan ditaksir memiliki kekayaan 28.4 juta dollar Amerika.

Baca Juga: Putar Otak Saat Sepi Job di Tengah Wabah Corona, Anang Hermansyah Lakukan Hal Ini di Rumah, Isi Waktu Luang dengan Kreativitas

Namun, pada tahun 1987, indeks Dow Jons dari pasar saham AS turun 508 poin ke rekor, dia kehilangan hingga 7,25 dollar AS.

Hal itu menyebabkan, banyak kehilangan banyak uang, pada tahun 1993 hampir semua asetnya menguap hingga menyebabkan bangkrut.

Karena kondisi tersebut, akhirnya di bercerai dengan istri pertamanya.

Setelah perceraian itu, dia bertemu dengan seorang wanita di Afrika.

Keduanya kemudian menyewa akomodasi di sebuah pulau terpencil di dekat Australia, ini adalah pulau murni di Timur Australia.

Baca Juga: Paru-paru Tertutup Cairan Hingga Sakit Perut Luar Biasa, Begini Kondisi Tubuh Orang dengan yang Positif Virus Corona dari Hari ke Hari, Maut Mengintai Setiap Waktu!

Harapannya pada saat itu, dia ingin membangun sebuah resor mewah dengan 60 kamar, tetapi kemudian gagasan itu hilang.

Dia gagal membangun resort mewah yang diidamkannya, justru membuatnya semakin bangkrut.

Wanita Afrika itu juga meninggalkannya bersama anak kecilnya, dan kini David tinggal sendirian di pulau tersebut.

Baca Juga: Sukses Ambil Hati Naysilla Mirdad, Pria Ini Disinyalir Bukan Orang Sembarangan, Pengusaha Tajir Sekaligus Pemimpin 3 Perusahaan Ternama

ABC News
ABC News

Di tinggal bersama manekin dan anjingnya.

Dia hidup sebatang kara dan memanfaatkan listrik dengan memanfaatkan energi matahari dari.

Glasheen hanya datang dan pergi pulau hanya untuk membeli bahan makanan dalam beberapak kli setahun.

Dia menanam sayuran, menangkap kepiting, dan ikan sebagian dimasak dan dijual.

Kemudian untuk minum dia memanfaatkan air tawar yang disimpan dari air hujan, yang diambil dari bukit dekat dengan pulau tersebut.

Karena dia sangat kesepian satu-satunya temannya adalah anjingnya dan sebuah manekin yang dianggap sebagai pacarnya.

Baca Juga: Bolak-balik Minta Maaf Karena Sudah Buat Ikan Seharga Ratusan Juta Mati, Karyawan Irfan Hakim Putuskan untuk Mengundurkan Diri, Sang Presenter: Terus Lo Mau Lari dari Tanggung Jawab

Saat ini David masih tinggal di pulau terpencil itu dan menghabiskan sebagian uang yang dimilikinya.

ABC News
ABC News

Sakah satu penampakan bagian rumah milik David.

Sementara pulau tersebut masih disewanya hingga tahun 2039, namun tidak jelas apakah David masih akan tinggal di pulau terpencil itu seorang diri.

Baca Juga: Tiba-tiba Ambruk di Lantai, Via Vallen Dilarikan ke Rumah Sakit Hingga Harus Jalani Tes Corona, Sang Pedangdut: Aku Gak Pernah Kaya Gini Sebelumnya

Saat ditanya, dia mengatakan, "aku tinggal di surga mengapa kamu meninggalkan surga?"

"Aku merasa dilahirkan ketika tinggal di sini," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Dulu Punya Tambang di Papua dan Berharta Rp4,6 Triliun, Setelah Bangkrut Pria Ini Menjual Asetnya Untuk Tinggal di Gubuk Reot Seorang Diri Di Pulau Terpencil"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com