GridHot.ID - Biasanyaseseorang akan cenderung menjahui orang yang dinyatakan positif virus corona (covid-19).
Namun demikian, hal tersebut tampaknya tak terjadi di Majene, Sulawesi Barat.
Ya, respons warga Majene, Sulawesi Barat, saat ada orang yang dijemput karena positif terinfeksi virus corona sepertinya berbeda dari masyarakat di daerah lain.
Saat seorang warga yang positif virus corona dijemput untuk menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, warga lain tampak menjauh dari rumahnya.
Namun, dari kejauhan, ada warga yang memberi dukungan moral untuk pasien tersebut.
Terdengar suara sembari sedikit berteriak, "semangat" beberapa kali saat si pasien sedang berjalan menuju ambulans yang telah berada di depan rumahnya.
Video proses evakuasi itupun kemudian menyebar dan menjadi perbincangan netizen di dunia maya.
Melansir dari Kompas.com, beredarnya kabar mengenai salah seorang di Majene dijemput petugas rumah sakit lantaran positif corona itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Muhammad Alif.
Pada hari Minggu (20/3/2020) kemarin petugas medis menjemput satu pasien positif covid-19 di rumahnya.
"Iya, betul. Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Alif yang juga Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sulawesi Barat, usai menggelar konferensi pers, Senin (30/3/2020).
Alifmenambahkan bahwa proses penjemputan itu berjalan lancar, sebab keluarga dan warga kampung bersikap kooperatif.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik menyebut pasien yang dijemput merupakan temuan pertama orang terinfeksi virus corona di Majene.
Pasientersebut merupakan santri salah satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat.
Rahmat mengatakan, pasien erusia 14 tahun itu sudah berada dalam pemantauannya saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena mengalami demam tinggi.
"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3/2020) sore. Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan," jelas Rahmat.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar,pasien itu sempat membaik dan diperbolehkan pulang ke Majene.
Namun demikian, dia ternyata positif covid-19, sehingga Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 langsung bertindak dengan mendatangi rumah pasien untuk memintanya tidak keluar rumah.
"Dia tiba di rumahnya Sabtu (28/3/2020) malam. Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari provinsi menjemputnya," ujarnya.
Diketahui, pasien itu pulang ke Majene dengan mobil pribadi, berlima dengan keluarganya. Empat keluarga lainnya untuk sementara diisolasi di rumah.
Bupati Majene Fahmi Massiara menegaskan akan memenuhi seluruh kebutuhan hidup keluarga tersebut selama menjalani masa isolasi di rumahnya.
"Keluarga ditangani tim gugus, akan terus dimonitor," ucap Fahmi.
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Bukan Mengusir, Ini Detik-detik Warga Kampung Berjejer di Pinggir Jalan Untuk Beri Semangat Tetangganya yang Positif Corona Saat Dijemput Petugas"
(*)