Terpaksa Pulang Kampung, Delapan Pemuda Aceh Besar Ini Justru Menikmati Karantina Mandiri di Hutan, Isi Waktu dengan Menjaring Ikan

Senin, 06 April 2020 | 09:25
Kompas.com/Teuku Umar

Foto Dok Humas Aceh Besar Delapan pemuda di Aceh Besar yang baru pulang dari Jakarta memilih mengisolasi diri di hutan

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Upaya untuk memutus mata rantai covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah sangat beragam.

Salah satunya ialah mengimbau masyarakat untuk melakukan social atau physical distancing atau menjaga jarak sosial atau fisik.

Untuk mendukung imbauan tersebut, pemerintah memberlakukan bekerja di rumah atau work from home bagi pekerja.

Baca Juga: Tertawa-tawa Sambil Lempar Uang Kepada Pedagang Duku, ABG Wanita Ini Berdalih Takut Ketularan Virus Corona: Aww Jangan Dekat-dekat

Namun banyak juga perusahaan yang justru memutus hubungan kerja dengan karyawannya lantaran tidak mampu mengatasi biaya selama pandemi virus corona ini berlangsung.

Oleh karenanya, banyak pekerja yang kini menganggur memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.

Pemerintah juga mengimbau bagi masyarakat yang baru bepergian, terutama dari zona merah untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Baca Juga: Aturan Lockdown Filipina Tak Bisa Ditawar, Si Tangan Besi Duterte Masukkan 5 Perusuh Lockdown ke Kandang Anjing, Aktivis HAM Internasional Angkat Bicara

Melansir Serambinews.com, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, meminta masyarakat yang sudah telanjur pulang ke kampung halaman di tengah pandemi virus corona segera mengisolasi diri.

Wiku mengingatkan isolasi diri harus dilakukan selama 14 hari.

"Masyarakat yang sudah telanjur mudik diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari atau di fasilitas kesehatan yang disediakan pemda setempat," kata Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4/2020).

Walaupun demikian, dia tetap mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik karena dapat meningkatkan risiko penyebaran virus corona.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Semakin Mengkhawatirkan, Mulan Jameela Malah Renovasi Dinding Rumah, Ini Pesan Istri Ahmad Dhani Pada Tukang yang Bekerja Padanya

Ia kembali mengingatkan masyarakat tentang kebijakan pembatasan sosial agar tidak menggelar kegiatan yang bersifat massal.

"Masyarakat setempat tetap mempraktikkan phsyical distancing. Jangan berkerumun atau berkumpul," ujar dia.

Sadar akan kondisinya yang baru dari Jakarta bisa saja menjadi ancaman bagi warga lain, delapan pemuda di Kabupaten Aceh Besar mengisolasi diri.

Baca Juga: Menko Kemaritiman Jadi Olok-olokan Karena Pernyataannya, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Virus Corona Tak Tahan Cuaca Indonesia, Ini Kata BMKG

Dilansir dari Kompas.com, delapan pemuda tersebut memilih untuk mengisolasi diri di hutan Desa Jalin, Kecamatan Kota Jhantoe selama 14 hari.

Rupanya kedelapan pemuda itu terpaksa harus kembali ke kampung halaman lantaran tempat kerja mereka di Jakarta telah ditutup sementara selama wabah virus corona merebak di Indonesia.

“Mereka pulang dari Jakarta Tanggal 30 Maret 2020, karena tempat kerja mereka di Jakarta telah ditutup sementara,” kata Husaini BA, Camat Kota Janthoe, Kabupaten Aceh Besar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020).

Menurut Husaini, sebelum kedelapan pemuda asal Kabupaten Aceh Besar itu tiba di Kampung halaman, orang tua mereka yang sebagian merupakan perangkat desa telah berkonsultasi dengan Muspika setempat terkait tempat karantina mandiri terhadap kedelapan anaknya yang berstatus orang dalam pantauan (ODP) itu.

Baca Juga: Tegur Gerombolan Remaja yang Asik Main Domino untuk Cegah Corona, Seorang Kades Malah Dapat Bogem Mentah, Pelaku Terancam Hukuman 2 Tahun Penjara

“Awalnya diusulkan ada rumah yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan tempat karantina mandiri, tapi karena kondisi rumah sudah lama tak digunakan sehingga tidak jadi di rumah dan mereka pindah ke lokasi yang dekat dengan sungai,” katanya.

Untuk menjaga agar para pemuda yang baru pulang dari rantau itu sehat dan mendapat tempat isolasi yang memadai, pihak kecamatan kemudian menyerahkan dua unit tenda lengkap dengan tempat tidur yang didirikan di dekat sungai hutan Desa Jalin.

“Dua tenda pramuka yang ada di kantor saya pinjamkan, kemudian untuk penerangan orang tua mereka menyiapkan genset, satu tenda untuk orangtua mereka yang mengawasi secara bergantian setiap hari,” katanya.

Baca Juga: Mirip Skenario yang Terjadi di China dan Itali, Pencabutan Larangan Mudik oleh Presiden Jokowi Tuai Kontroversi, Peneliti Kesehatan: Jumlah Kematian akan Meningkat Drastis!

Selama enam hari mengisolasi diri di kawasan hutan Desa Jalin, Aceh Besar mereka dalam kondisi sehat.

Bahkan, para pemuda itu menikmati karantina mandiri layaknya sedang berkemah.

“Orang tua para pemuda itu setiap hari memberikan laporan kepada kami. Mereka menikmati selama isolasi mandiri, setiap hari malah mengisi waktu menjaring ikan di aliran sungai itu,” ucapnya.

Baca Juga: Ambil Paksa Jenazah Karena Mau Dimakamkan Sendiri Tanpa Protokol, Keluarga PDP Corona Ngamuk di Rumah Sakit, Tak Bisa Ditahan, Polisi dan TNI Langsung Turun Tangan

Kembali dari daerah penularan Covid-19 harus melakukan karantina mandiri.

“Inisiatif mereka itu bagus, daripada di kampung dianggap pembawa virus lebih baik mereka mengisolasi diri bersama di hutan, kemudian mereka pun di sana satu tempat kerja, awalnya ada 11 mereka, tapi tiga orang lagi sudah dijemput keluarga dan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing,” ujarnya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Serambinews.com