Gridhot.ID - China telah berhasil melewati badai wabah virus corona yang menyerang negaranya hingga babak belur.
Namun kemenangan tersebut masih jauh untuk bisa dirayakan.
Lebih dari 460.000 perusahaan China gulung tikar pada kuartal pertama ketika pandemi virus corona menghantam ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Data menunjukkan, separuh dari perusahaan yang harus menutup bisnisnya ini baru beroperasi di bawah tiga tahun terakhir.
Dilansir dari South China Morning Post, penutupan perusahaan ini terdiri dari pencabutan izin operasi, serta beberapa bisnis yang telah menghentikan operasinya sendiri.
Pada saat yang sama, jumlah perusahaan baru didirikan melambat secara signifikan. Dari Januari hingga Maret, sekitar 3,2 juta perusahaan didirikan, turun 29% dari tahun sebelumnya.
Sebagian besar dari perusahaan-perusahaan baru ini berada di pusat-pusat kekuatan ekonomi tradisional, seperti provinsi Guangdong di China selatan, dan hampir setengahnya bergerak di bidang distribusi dan ritel.