Gridhot.ID - Virus corona hingga saat ini masih menjadi momok mengerikan bagi masyarakat dunia.
Ilmuwan sampai heran sendiri karena virus berbahaya ini ternyata masih belum ditemukan obatnya.
Para ilmuan di seluruh dunia berusaha mencari vaksin dengan menggunakan formula obat dari SARS pertama hingga melalui tanaman herbal.
Tetapi, ada salah satu penemuan yang akan di coba di beberapa negara.
Dikutip dari Kompas.com, Perancis akan memuilai uji transfusi plasma darah dari mantan pasien Covid-19 yang sudah sembuh ke pasien yang sudah sembuh.
Uji coba tersebut akan dilakukan pada Selasa (7/4/2020).
Para peneliti percaya bahwa plasma darah pasien yang telah pulih dari Covid-19 bisa membunuh virus corona di tubuh lain.
Hal itu disebabkan karena cairan dalam darah orang yang sudah sembuh memiliki antibodi yang dipercaya bisa melawan Covid-19.
Antibodi yang dibentuk oleh mantan penderita Covid-19 membentuk suatu antibodi khusus.
Uji coba di Perancis ini ternyata juga dilakukan di Amerika Serikat pada Sabtu (4/4/2020).
Perempuan penyintas Covid-19 bernama Diana Berrent telah bersedia memberikan plasma darahnya.
Berrent bahkan ingin membuka bank darah pribadi untuk menyelamatkan banyak nyawa.
Diana Berrent bahkan telah membuat grup Facebook "Survivor Corps" yang mengajak penyintas Covid-19 berbagi darah mereka.
Tak hanya itu, perusahaan farmas asal Jepang, Takeda Phahrmaceutical Co. bahkan sedang mengembangkan plasma darah untuk mengobati Covid-19.
Perusahaan Takeda bahkan sudah mencoba membuat obat yang bernama intravenous imunnoglobin (IVIG).
Dilansir dari Intisari.id, cara penyembuhan dengan plasma darah penyintas merupakan trik lawas.
Penggunaan plasma darah ini ternyata pernah diteliti untuk mengobati beberapa pandemi.
Pada tahun 1918 silam, donor plasma darah ini pernah dilakukan utuk mengurangi penyakit flu Spanyol.
Bahkan, tingkat kematian karena flu Spanyol bisa berkurang 50 persen.
Selain itu, plasma darah pernah dijadikan serum di Pennyslvania, Amerika Serikat untuk mengobati campak.
Melalui serum tersebut terhitung 62 pasien sembuh.
Selain itu, plasma darah juga pernah digunakan saat Ebola dan flu burung mewabah.
Dilansir dari TribunManado.co.id, Kepala Program Gawat Darurat WHO, Mike Ryan mengungkap bahwa transfusi plasma atau plasma convelascent merupakan pengobatan potensial untuk pasien Covid-19.
Perusahaan farmasai Regeneron dan Vir Biotechnologi bahkan mengungkap penggunaan plasma darah ini lebih efisien daripada membuat vaksin yang memerlukan waktu lama.
Namun dengan catatan, transfusi plasma darah itu dilakukan pada waktu yang tepat.
Artikel ini telah tayang di GridFame dengan judul Mencengangkan! Peneliti Ungkap Vaksin Virus Corona yang Paling Ampuh Adalah Plasma Darah Pasien Sembuh Covid-19
(*)