Find Us On Social Media :

Walau Virus Corona Belum Ada Vaksinnya, 5 Hal Ini Ternyata Bisa Buat Covid-19 Hancur Lebur, Perlu Diperhatikan untuk Memutus Rantai Penyebaran

Virus corona

Gridhot.ID - Wabah virus corona kini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia.

Hampir tiap hari dipastikan ada bertambahnya korban.

Angka infeksi virus corona yang semakin tinggi membuat banyak orang semakin khawatir akan keselamatan diri sendiri dan keluarga.

Baca Juga: Difitnah Geng Bajing Loncat, Mira, Waria di Jakarta Tewas Dibakar Hidup-hidup, Sempat Pulang Sendiri Habis Dipukuli, Hembuskan Napas Terakhir Saat Akan Diobati

Rasa khawatir memang penting untuk meningkatkan kewaspadaan.

Namun jika berlebihan, perasaan itu justru akan menambah beban pikiran dan berujung pada penurunan daya tahan tubuh.

Agar tidak terlalu khawatir, Anda perlu tahu, virus corona juga punya kelemahan.

Baca Juga: 16 Tahun Sambung Hidup di Dunia Militer, AHY Sakit Hati Profesi Kebanggaannya Dihina Habis-habisan, Suami Annisa Pohan Tak Terima TNI Direndahkan Hingga Luapkan Amarah di Media Sosial

Kelemahan ini bisa Anda manfaatkan untuk mencegah penularan virus corona, sehingga risiko tertular pun bisa lebih rendah.

Sejauh ini, para ilmuwan, peneliti, dan petugas kesehatan telah menyusun cara mencegah penularan Covid-19 melalui kelamahan-kelemahan tersebut.

Apa kelemahan virus corona? Satu hal yang membuat banyak orang khawatir soal Covid-19 adalah karena belum ada obat maupun vaksin yang memang dikhususkan untuk mengatasi dan mencegah penyakit ini.

Oleh karenanya, cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri ialah dengan melakukan pencegahan semaksimal mungkin.

Namun, meski menyebar dengan cepat, virus corona juga masih punya kelemahan yang bisa Anda manfaatkan untuk memutus rantai penularan.

Baca Juga: Abaikan Sosial Distancing, Warga Lombok Timur Nekat Berdesak-desakan Demi Sambut Kepulangan Kontestan Liga Dangdut, Tim Penanganan Covid-19 Akui Kewalahan Tertibkan Massa: Petugas Kami Sudah Berusaha

1. Mudah hilang dengan pelarut lemak

Apa itu pelarut lemak? Ya betul, pelarut lemak adalah sabun yang sehari-hari Anda gunakan.

Virus corona bisa hancur dan mati jika terkena sabun. Itulah sebabnya, Anda dianjurkan untuk rajin cuci tangan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi Covid-19.

Lalu, mengapa sabun efektif untuk membunuh virus corona? Jawabannya ada pada susunan virus itu sendiri.

Virus corona pada intinya tersusun atas tiga bagian:

1. DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus

2. Protein yang merupakan bahan baku virus untuk memperbanyak diri

3. Lapisan lemak sebagai pelindung luarnya

Baca Juga: Tanpa Banyak Mulut, Aktor Ini Bungkam Mulut Penghujat dengan Aksi Nyata, Sumbangkan Gedung Empat Lantai untuk Karantina Pasien Virus Corona

Ketiga bagian tersebut sebenarnya tidak terikat dengan kuat satu sama lain.

Sehingga, saat lapisan lemak tersebut hancur karena sabun, maka virus tersebut pun akan hancur dan mati.

Jadi, imbauan untuk mencuci tangan adalah langkah yang valid dan sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Jika Anda rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka kemungkinan virus berpindah dari tangan dan masuk ke dalam tubuh akan berkurang drastis.

2. Bisa dikalahkan oleh antibodi

Infeksi Covid-19 bisa terjadi dalam beberapa tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga parah.

Pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.

Sebuah penelitian di Australia mengamini, salah satu kelemahan virus corona adalah dalam menghadapi antibodi yang sehat.

Baca Juga: Selain Sabun dan Disinfektan, Beberapa Hal Ini Diyakini Mampu Melemahkan Virus Corona, Bisa Dimanfaatkan untuk Cegah Penularan

Penelitian ini melihat secara teratur kadar antibodi yang seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun hasilkan, dengan gejala ringan hingga sedang.

Pasien tersebut tidak memiliki penyakit penyerta, seperti hipertensi atau diabetes. Kondisi tubuhnya secara keseluruhan sehat dan hanya terdapat satu infeksi yang sedang terjadi, yaitu Covid-19.

Pada hari ke 7-9 sejak gejala Covid-19 pertama kali muncul pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.

Ini tandanya, tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan virus corona.

Baca Juga: Istrinya Selalu Dihubungi Sahabat Nikita Mirzani, Raffi Ahmad Protes Keras, Tak Terima Saat Orang Itu Mengaku Suka dengan Nagita Slavina Beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik.

Memang, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “peperangan” antara virus corona dan antibodi.

Namun, penelitian tersebut bisa jadi pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani gaya hidup yang sehat.

3. Bisa dibunuh dengan disinfektan

Virus corona ada banyak jenisnya.

Ada virus corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan saat ini jenis yang baru ditemukan mengakibatkan Covid-19.

Masing-masingnya memang memiliki perbedaan dan masih butuh lebih banyak penelitian.

Baca Juga: Bongkar Aib Sendiri, Aurel dan Azriel Akui Pernah Sengkokol Untuk Membohongi Ashanty, Anak Anang Hermansyah: Bandel Banget!

Namun sejauh ini, secara umum karakter keluarga coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah jika harus berhadapan dengan bahan disinfektan.

Berdasarkan hasil penelitian, virus corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti metal, kaca, atau plastik hingga beberapa hari.

Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tidak jauh berbeda dari sepupu sesama coronavirus lainnya.

Baca Juga: Kepergok Lagi Live Instagram Bareng, Nella Kharisma Dibikin Baper Saat Dory Harsa Pengen Nafkahi Dirinya dan Anak-anak, Netizen: Wiiiiihh.. Mantep!

Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa nonaktif dengan bahan disinfektan, seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.

Jadi, rajin-rajinlah membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.

4. Melemah di suhu panas

Sejauh ini belum ada penelitian yang menyebutkan, virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas. Tapi, coronavirus penyebab penyakit SARS, terbukti bisa melemah pada suhu panas.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS bisa terbunuh pada suhu 56°C.

Baca Juga: Akun Twitternya Diserang Buzzer, Mantan Menteri Ini Ungkap Ada Dalang di Baliknya, Bukannya Takut Justru Balik Tantang: Yang Beri Perintah Ngaku Dong, Jangan Jadi Pengecut

5. Tidak bisa bertahan lama di permukaan

Virus corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan.

Tetapi, seiring waktu berjalan, virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi.

Sehingga, baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang pengiriman paket antarnegara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut sangatlah rendah.

Baca Juga: Masuk Dalam Zona Merah Penyebaran Covid-19, Warga Perumahan Elit di Bogor Patungan Rakit Bilik Disinfektan, Habiskan Uang Segini Untuk Buat Satu Bilik

Kelemahan virus corona patut Anda ketahui agar bisa memahami cara mencegah penularan Covid-19 dan bukan untuk meremehkan virus ini.

Selalu lakukan pencegahan di berbagai tempat dan waktu, agar risiko terkena virus ini tetap rendah.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kelemahan Virus Corona yang Bisa Dimanfaatkan untuk Cegah Penularan"