Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Ratusan karyawan Ramayana Store di Jalan Raya Margonda, Pancoran Mas, Kota Depok dikabarkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal tersebut dikabarkan sebagai imbas dari pandemi virus corona di Indonesia yang tak kunjung usai.
Melansir TribunJakarta.com, Ketua Federasi Pekerja Metal Indonesia (FPMI) Kota Depok, Wido Pratikno, mengatakan bahwa kabar PHK ratusan karyawan Ramayana ini didapatkan pada Senin (6/4/2020) kemarin.
"Saya dapat kabarnya kemarin ya ada yang kena PHK di Ramayana," ungkap Wido saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/4/2020).
Lanjut Wido, berdasarkan informasi yang ia terima ada sekiranya 120 karyawan yang mengalami PHK tersebut.
"Yang saya tahu kalau enggak salah sekira 120 orang. Tapi nanti saya coba konfirmasi lagi," tambahnya.
Wido menuturkan, pihaknya akan memperjuangkan segala hak yang harus diterima oleh karyawan yang mengalami PHK tersebut, karena berhembus kabar bahwa mereka belum mendapat pesangon.
"Kami akan perjuangkan haknya, paling tidak pesangonnya. Kami coba mediasi dengan Disnaker, saya juga koordinasi dulu mereka (pegawai Ramayana). Mereka itukan anggota Aspek, jadi saya akan koordinasi dulu langkah mereka apa," pungkasnya.
Terkait PHK tersebut, Store Manager Ramayana Depok, M Nukmal Amdar, tak menyangkal kabar buruk tersebut.
Ia bahkan menyebut bahwa proses PHK ini sudah sesuai dengan prosedur.
"Dalam proses sesuai prosedur. Kami juga secara resmi akan bersurat ke Disnaker sebagai dinas terkait," ujar Nukmal ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/4/2020).
Terkait angka ratusan karyawan yang di PHK dalam berita sebelumnya, Nukmal menjelaskan detailnya ada 300 karyawan yang bekerja di Ramayana Depok.
Namun dari 300 karyawan itu, hanya 87 diantaranya yang berada dalam naungan PT Ramayana.
"Lebih kurang ada 300 tapi yang khusus di PT Ramayana 87. Kami ini ada beberapa divisi," ucapnya.
Nukmal menuturkan, PHK ini merupakan imbas dari wabah Covid-19, lantaran upah untuk karyawan sangat bergantung pada penjualan.
"Ya ini dampak dari corona karena bisnis kami memang dari sales untuk pengajian karyawan. Jadi karena virus ini kami sudah tidak ada harapan lagi. Manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya," bebernya.
Meski begitu, Nukmal berujar bilamana kondisi kembali normal dalam waktu dekat, ada kemungkinan manajemen akan kembali melakukan perekrutan.
"Kami lihat kondisinya sejauh mana, kalau misal bisa normal bisa bangkit mungkin bisa jadi pertimbangan akan panggil kembali," pungkasnya.
Dilansir Gridhot dari akun Twiter @wawat_kurniawan terlihat suasana ketika terjadi PHK terhadap ratusan karyawan tersebut.
"Realitas MASYARAKAT, Ramayana Depok PHK karyawan nangis histeris," tulis akun Twitter tersebut.
Dalam video berdurasi 45 detik itu tampak para karyawan yang diduga menerima PHK saling berpelukan.
Bahkan terdengar pula menangis pilu mereka.
Mereka meratapi nasibnya yang kini tak lagi memiliki pekerjaan.
Para karyawan yang kebanyakan terlihat memakai seragam warna abu-abu dan merah muda tersebut juga tampak saling menguatkan satu sama lain.
Mereka juga saling meminta maaf lantaran ada kemungkinan tak akan bertemu kembali dengan rekan mereka.
Namun unggahan tersebut juga mendapat respon dari salah satu karyawan pusat Ramayana.
"Maaf,saya orang pusat di Ramayana, Ini yang di putus lebih banyak SPG (sales promotion girl) dan konsinyasi,bukan orang Ramayana. Terimakasih...," balas akun @BazarMd yang mengaku sebagai karyawan Ramayana pusat.
Ia juga menjelaskan bahwa Ramayana Store hingga saat ini masih membuka 50 toko di Indonesia.
"Dan Ramayana masih buka di 50 toko di Indonesia ada juga tutup karena Corona, bukan permanen Terimakasih," tambah akun tersebut.
Di Indonesia sendiri memang sudah banyak perusahaan yang melaporkan terkait PHK yang dilakukan akibat pandemi virus corona ini.