Find Us On Social Media :

Teriak di Tengah Lautan Minta Pertolongan, Ratusan Penumpang KM Lambelu Lompat ke Laut dan Berenang ke Daratan, Lakukan Hal Nekat Usai Tau ABK Terjangkit Virus Corona

KM Lambelu yang tertahan di lautan

Gridhot.ID - Sedang heboh terkait satu kapal penumpang yang anak buah kapalnya ternyata terinfeksi virus corona.

Akibanya kapal tersebut dilarang bersandar di pelabuhan tujuan dan tertahan di tengah lautan.

KM Lambelu yang berlayar dari Tarakan Kalimantan Timur menuju, Kabupaten Sikka, NTT, dilarang sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Baca Juga: Aturan Pembebasan Napi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19 Jadi Polemik, Ini yang Dilakukan Jepang untuk Menangani Tahanan Menghadapi Penyebaran Virus Corona

KM Lambelu dilarang sandar karena diduga 3 anak buah kapal (ABK) tersebut terjangkit Covid-19.

Akibat larangan itu, sejumlah penumpang lompat dari kapal ke laut dan berusaha berenang ke daratan.

Sementara itu, ratusan penumpang lainnya berteriak meminta pemerintah Kabupaten Sikka mengizinkan kapal untuk sandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Baca Juga: Kelimpungan Dampingi Anaknya Belajar dari Rumah, Beredar Percakapan Wali Murid Sebut Terlalu Banyak Tugas Hingga Ingin Minta Biaya Psikiater, Orantua Siswa: Yang Sekolah Anak Kok yang Repot Saya

Merespons aksi para penumpang yang lompat ke laut, tim Sar Maumere langsung melakukan pertolongan.

Beberapa penumpang yang lompat ke laut pun berhasil diselamatkan oleh tim Sar Maumere.

Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, 5 penumpang KM Lambelu yang loncat menggunakan life jacket.

Baca Juga: Masih Dihantui Corona, Masyarakat China Justru Acuh dengan Pandemi Susulan, Berbondong-bondong Piknik Naik Gunung Lepas Kebosanan

Putu mengatakan, kelima penumpang nekat lompat ke laut saat Bupati Sikka dan Forkompinda menyampaikan kapal tidak boleh sandar.

Pemerintah Kabupaten Sikka di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelumnya melarang seluruh penumpang dan anak buah kapal (ABK) KM Lambelu untuk turun dan bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Selasa (7/4/2020).

Larangan itu lantaran sejumlah kru kapal milik Pelni tersebut diduga terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Viral Fenomena Mesum di Gunung, Pasangan Pendaki Ini Kena Grebek Tanpa Busana Dalam Tenda Goyang, Fiersa Besari Ungkapkan Rasa Prihatin

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, mengatakan, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo telah melakukan koordinasi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait pelarangan kapal itu bersandar.

Terkait tiga orang ABK yang diduga terjangkit Covid-19, Marius mengaku segera berkoordinasi dengan Pemerintah Sikka.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo kemudian mengizinkan kapal bersandar di pelabuhan, tetapi penumpang tidak boleh turun.

Baca Juga: Aturan Pemerintah Tak Mempan, Seorang Petani Lantang Suruh Perantau Diam Diri di Rumah dan Tak Mudik: Kami Tanam Padi untuk Orang Kota, Kalau Kami Mati Siapa yang Akan Bertani?

"Kapal kami sandarkan. Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto, Selasa (7/4/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KM Lambelu Dilarang Bersandar karena ABK Diduga Terjangkit Covid-19, Penumpang Teriak dan Lompat ke Laut"

(*)