Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Perasaan Aswiliarti (44) hancur seketika saat ia dinyatakan positif virus corona.
Ia tak pernah menyangka akan menjadi satu di antara banyaknya korban virus corona di Indonesia.
Melansir Sosok.id, pada mulanya Willy, sapaannya, mendapat tugas untuk mengikuti pelatihan kesehatan pada 1 - 13 Maret 2020 lalu di Padang.
Willy berprofesi sebagai seorang pegawai puskesmas yang masuk dalam tim akreditasi puskesmas di Pesisir Selatan, Padang, Sumatra Barat.
Dalam pelatihan tersebut, tuturnya, ada banyak orang yang ikut, sebab acara itu langsung di instruksikan dari Kementerian Kesehatan.
Sepulang dari pelatihan itu, Willy harus alami hari-hari yang berat sebab daya tahan tubuhnya menurun.
Tak sampai disitu saja, di tengah kondisi badan yang kurang sehat ia sempat kontak dengan pasien 02 Pesisir Selatan, serta ia juga berkontak dengan pasien 03 dan 04 Pesisir Selatan.
Itulah yang membuat Willy kemudian jatuh sakit hingga dirawat di RSUP M Djamil, Padang dan kemudian dinyatakan positif corona.
Tak sampai di situ saja, saat dinyatakan positif dan harus jalani perawatan di ruang isolasi, ia harus rasakan hal pahit.
Tiba-tiba ponselnya tak berhenti berdering, yang ternyata adalah kabar dari rekan-rekannya yang menyampaikan ucapan bela sungkawa.
Wanita berusia 44 tahun tersebut ternyata dikabarkan telah meninggal dunia lantaran terjangkit virus corona.
Ia pun sempat kaget dan hampir terpuruk hingga membuat kondisi kesehatannya menurun.
"Saat itu, ponsel daya tidak kunjung berhenti menerima pesan duka ikut berbelasungkawa. Saya jadi terkejut, kenapa dikabarkan meninggal dunia," ungkap Willy.
Lantaran teringat suami dan anak-anaknya di rumah, Willy pun tak mau terpuruk lama hingga ia memutuskan mengganti nomor ponselnya.
"Akhirnya saya ganti nomor handphone baru. Hanya keluarga dekat yang tahu," tutur dia.
Yang mencengangkan bahwa dirinya justru selalu diberi semangat setiap hari oleh petugas kebersihan rumah sakit di sana.
Setiap hari ia selalu dimotivasi oleh petugas kebersihan hingga membuatnya akhirnya harus bangkit dan sembuh dari penyakit tersebut.
Namun rupanya ia tak hanya mendapat suntikan semangat dari petugas kebersihan, dilansir dari Kompas.com, Willy justru berterima kasih lantaran ia sempat dikabarkan meninggal dunia ketika menjalani perawatan.
Pesan-pesan duka itu, kata Willy, justru dijadikannya sebagai penyemangat.
Ia pun bertekad sembuh untuk dapat bertemu kembali dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk para pengirim pesan duka.
Iapun selalu rutin meminum obat dan vitamin dari petugas medis lantaran ingin cepat sembuh.
Dan pada tanggal 3 April 2020 yang lalu, tes swab kedua ia jalani untuk memastikan dirinya telah sembuh dari virus corona.
"Alhamdulillah, suami dan anak saya negatif setelah diperiksa. Tapi sedih juga ada beberapa rekan positif," kata Willy.
"Pada Jumat 3 April lalu saya jalani tes swab dan hasilnya negatif. Kemudian Senin kembali jalani tes dan hasilnya tetap negatif sehingga saya diperbolehkan pulang," kata Willy.(*)