Gridhot.ID-Keberadaan asal-usul virus corona hingga saat ini masih menjadi misteri.
Banyak perdebadan hingga penelitian untuk mengungkap asal-usul virus yang menjadi momok dunia ini.
Beberapa program penelitian yang dilakukan untuk memecahkan misteri ini, di China pusat awal wabah ini muncul.
Namun China menindaklanjuti semua dokumen penelitian itu.
Melansir IBTimes pada Minggu (12/4/20), ada dua situs di universitas top Tiongkok yang telah menerbitkan penelitian tersebut.
Tetapi sudah dihapus karena merujuk pada kebijakan baru yang diperlukan untuk makalah akademik yang berkaitan dengan Covid-19.
Sebelum diterbitkan harus menjalani evaluasi dan proses lain sebelum diajukan untuk publikasi.
Pemberitahuan ini diposting di situs web Universitas Fudan dan Universitas Geosains China (Wuhan) yang menyatakan bahwa penelitian Covid-19 sensitif.
Perlu diperiksa oleh pejabat pemerintah.
Direktur SOAS China Institute di London, Profesor Steve Tsang mengatakan, Beijing telah memfokuskan manajemen virus corona sejak awal wabah menginfeksi negaranya.
Seperti dilansir dari The Guardian, Prof Tsang menyebutkan bahwa "dalam hal prioritas, mengendalikan narasi lebih penting daripada kesehatan masyarakat atau kejatuhan ekonomi."
"Itu berarti kesehatan masyarakat ataupun ekonomi tidak penting, tetapi narasinya yang lebih penting."
Jika pernyataan itu benar, Tsang menyebutkan China kemungkinan berusaha mengendalikan narasi tentang asal-usul virus corona karena telah mempengaruhi Eropa dan Amerika.
China University of Geosciences di Wuhan tampaknya telah menerbitkan dan menghapus persyaratan baru itu.
Mereka menyebutkan semua makalah dan dokumen terkait Covid-19 memerlukan persetujuan dari kementerian ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebuah pemberitahuan yang diterbitkan pada 9 April oleh sekolah sains dan teknologi Universitas Fudan Shanghai.
Mendesak kini makalah dan dokumen terkait Covid-19 harus diperketat dengan serius.
Sumber anonim mengatakan pada The Guardian, dokumen-dokumen sebelumnya bisa diakses melalui cache situs web.
Sumber itu juga mengatakan, sebelumnya peneliti tidak harus memeriksakan pekerjaan mereka ke Kementerian pemerintah sebelum publikasi.
Dia mengatakan ada kekhawatiran bahwa ini kemungkinan upaya pemerintah China untuk campur tangan dalam program penelitian ilmiah.
Dengan kata lain, bisa jadi ada fakta penting yang tidak boleh untuk dipublikasikan ke publik.
Sementara sejak awal wabah itu muncul, China dituduh menyesatkan dunia dengan menyembunyikan fakta terkait Covid-19.
Namun, ketika China melakukan langkah penguncian dan berhasil menekan penyebaran, pada 3 April penelitian klinis yang sedang berlangsung dilaporkan ke pihak berwenang 3 hari kemudian dihentikan.
Saat ini asal-usul virus corona belum terungkap dengan jelas, sementara batasan yang dilakukan China ini semakin mempersempit pengeteahuan di negara asalnya tersebut.
Banyak pihak yang menuduh bahwa virus ini kemungkinan lepas dari Laboratorium Virologi Wuhan, namun China menayangkal tuduhan itu.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Apa yang Sebenarnya Disembunyikan China? Semua Dokumen Penelitian Terkait Virus Corona Secara Ketat Kini Diawasi Oleh Pemerintah"